"Ayo buruan pulang."
"Bentar Kak,masih sepuluh menit lagi jam pulangnya, sekarang masih jam pelajaran."
"Jam pelajaran tapi kosong kan,gurunya enggak masuk."
Vera menghembuskan nafasnya dengan kasar,manusia di hadapannya ini sangat keras kepala dan memaksanya untuk pulang sedari tadi.
"Pokoknya enggak." Tolak Vera dengan tegas.
Arka tak mendengarkan Vera,ia segera menerobos masuk ke dalam kelas dan mengambil tas milik Vera.
"Kak Arkaaaa...! balikin tasku.Aku enggak mau bolos." Jerit Vera dan berlari merebut tasnya.
"Vera pulang duluan ya,kalo ada guru yang nanya bilang aja dia bolos sama Arka." Ucap Arka kepada Lea dan Dirga.
"Sip deh Kak."Balas Dirga.
"Sialan loh Dir,awas ya kalian gue bakalan...Akhhhhh..." Vera berteriak kencang,karena dirinya digendong Arka di bahunya seperti membawa karung beras.
"Kak Arka! turunin." Pekik Vera meronta ronta,tetapi Arka tidak memperdulikannya ia terus menggendong Vera sampai di parkiran.
"Nih aku turunin,cepet naik motor kita pulang."
"Enggak mau." Vera masih merasa kesal.
"Enggak mau naik, aku cium kamu disini juga.Aku hitung sampai tiga kalo enggak... Satu...dua..." Ancam Arka.
Vera melebarkan matanya dan menggeleng keras,"jangan,pokoknya jangan aku bakalan naik sekarang." Ucap Vera panik,ia segera naik keatas motor.
"Bagus,jangan lupa pegangan atau peluk aku dari belakang." Arka tersenyum smirk menggoda Vera.
Dengan refleks Vera langsung memukul pundak Arka,"Iss apaan sih,buruan pulang."
****
Motor yang dikendarai Arka dan Vera terus melaju dengan kecepatan sedang,namun mereka tidak melewati jalan pulang.Arka membelok kearah kanan.
"Loh Kak kita mau kemana?ini bukan jalan pulang,jangan jangan Kak Arka mau culik aku ya?" Tanya Vera.
"Kamu mau aku culik?" Arka bertanya balik.
"Hah?" Vera tidak mendengar pertanyaan Arka karena suara motor dijalanan yang cukup berisik.
"Kamu mau aku culik?" Ulang Arka.
"Hah apa? Aku enggak denger."
"Astaga Vera,emang ya cewek kalo diajak ngomong sambil naik motor pasti cuma hah hoh hah hoh mulu."
"Kita mau kemana sih?
"Kita mau makan dulu." Ujar Arka mengeraskan suaranya.
"Kita coba makan di warung angkringan aja Kak,enak tau." Usul Vera.
"Enggak higenis sayang,biasanya juga makanannya enggak enak."
"Kata siapa enggak enak?"tanya Vera sedikit sewot.
"Kataku dong." Jawab Arka sekenanya.
"Di daerah sini ada warung angkringan,tinggal maju berapa meter lagi nyampe.Soalnya aku sering banget diajak Bang David kesitu."
"Beneran?yaudah kita coba mampir,awas aja ya kalo makanannya enggak enak." Akhirnya Arka menyetujui usulan Vera.
Mereka segera berhenti di sebuah warung angkringan di pinggir jalan, warung ini memiliki banyak menu makanan.
"Mau pesen apa? ada nasi goreng pedes kesukaan kamu tuh." Ujar Vera.
"Tapi kayaknya enggak enak deh."
"Shuut jangan bilang enggak enak kalo belum coba sayang." Vera meletakan telunjuknya di bibir Arka, membuat Arka seketika mematung dan pipinya memerah.
"Ya...yaudah deh terserah kamu,langsung pesen aja." Ucap Arka gugup.
Kemudian Vera segera memesankan dua porsi nasi goreng dan dua gelas jus jeruk,tak butuh waktu lama pesenan mereka pun siap.
"Cicip dulu deh Kak." Vera menyendokan nasi goreng dan menyuapkannya kepada Arka.
Arka menurutinya saja,ia mulai mengunyah dan merasakannya.Ekspresinya tidak bisa ditebak,namun satu menit kemudian ia tersenyum sambil mengangguk anggukan kepalanya.
"Hmm enak." Ucapnya.
Vera tersenyum lebar,"tuh kan bener,yang aku bilang juga apa Kak,makanan disini emang enak."
"Yaudah besok besok kita mampir kesini lagi." Ujar Arka yang langsung disetujui Vera.
"Ra Minggu depan aku bakalan tanding basket lawan SMA sebelah,aku pengen kamu nonton pertandingannya." Ucap Arka memberi tahu.
"Serius? tapi minggu depan aku ada kelas tambahan, kemungkinan pulangnya juga sore."
Mendengar jawaban Vera,Arka langsung memasang wajah kecewa," Yahh,padahal aku pengen banget kamu datang terus kasih semangat buat aku."
"Oke aku bakalan usahain buat dateng ke pertandingan kamu."
"Hmm makasih sayang.Ntar aku suruh Nata buat ngantar kamu liat pertandingannya,jangan berangkat sendirian." Arka tersenyum senang dan mencubit pipi Vera yang terlihat menggemaskan.
"Apa enggak akan ngerepotin Kak Nata?" Tanya Vera memastikan.
"Enggak dong,Nata juga bakalan pergi liat pertandingan.Jadi kamu bisa bareng sama dia,atau kamu mau pergi bareng Lea sama Dirga?"
"Aku enggak yakin mereka bisa ikut Kak." Jawab Vera.
"Yaudah kalo gitu kamu bareng sama Nata aja.Ouh iya,dan ingat satu lagi,kalo Zidan yang ngajak kamu buat liat pertandingannya pokoknya harus ditolak,jangan mau oke? " Perintah Arka.
"Oke,tapi kenapa akhir-akhir ini kamu kelihatan jauh banget sama Kak Zidan? biasanya akrab banget tuh." Tanya Vera yang masih fokus ke nasi goreng yang dimakannya.
"Emang kenapa?"tanya Arka yang kelihatan tidak menyukainya.
"Enggak papa,aku cuma nanya kok Kak."
"Aku enggak akan jawab,tapi aku kasih peringatan ke kamu Ra buat jauhin Zidan,jangan pernah deket dan sekedar bicara sesuatu yang enggak penting sama dia." Ingat Arka.
Vera hanya mengangguk dan tidak melanjutkan obrolan random mereka lagi,ia segera menghabiskan makanannya agar cepat pulang, karena mengingat waktu yang sudah lumayan sore.
"Udah selesai? Kamu tunggu di motor.Aku mau bayar makanan kita dulu." Ucap Arka.
"Oke aku tunggu." Saut Vera.
________________________
Mianheyo ceritaku masih bnyk kekurangannya 🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...