17.17 Perhatian 🌼

2.6K 131 1
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading.

________________________

"ini semua gara gara Bang David udah ninggalin gue,tapi ini salah gue juga sih karena bangun kesiangan."

"Tapi tetap aja semuanya salah Bang David gue jadi terlambat ke sekolah."Omel Vera sambil berlari kencang menuju gerbang sekolahnya yang sudah di tutup rapat.Tentu saja di tutup,sekarang sudah jam delapan dan Vera sudah terlambat setengah jam.

"Pak please bukain pintu nya dong."Ucap Vera kepada pak satpam yang menjaga gerbang tersebut sambil memasang wajahnya semelas mungkin.

"Memasang wajah semelas mungkin enggak akan buat hati bapak goyah buat bukain pintu gerbangnya."Ucap Pak satpam itu dengan tajam.

Vera ingin mewek saat ini,namun ia kembali menormalkan ekspresi wajahnya dan berusaha membujuk pak satpam berkepala batu itu.

"Vera minta tolong ya Pak,ntar kalo bapak bukain gerbangnya Vera bakalan traktir bapak cilok mang Ujang deh."Bujuk Vera.

"Pak,Bapak enggak kasian sama Vera, walaupun Vera bangun kesiangan tapi masih ada niatan buat sekolah dengan berjalan kaki."Ujar Vera.

"Salah sendiri."Ucap satpam tersebut tanpa perasaan.

"Vera mohon Pak bukain gerbangnya."

"Bukain aja Pak pintu gerbangnya,saya juga mau masuk."Ucap seseorang di belakang Vera.

"Baik saya akan buka kan pintunya."Ucap satpam tersebut sambil membuka gerbangnya.

Heh?siapa dia?begitu mudahnya menyuruh satpam kepala batu itu untuk membuka gerbangnya dan langsung di bukakan.Sedangkan Vera walaupun ia memohon mohon dan bersusah payah membujuk pak satpam namun tidak di bukakan gerbangnya.

Vera berbalik dan melihat siapa orang tersebut,ouh dia Arka.Pantas saja dibukakan, ternyata orang yang menyuruhnya adalah anak pemilik sekolah.Vera memakhlumi itu.

"Lo mau masuk gak?"tanya Arka,

Tanpa menunggu jawaban, Arka segera menarik lengan Vera untuk masuk.

"I..iya Kak."Ucap Vera sedikit gugup dan mengikuti langkah Arka yang lebar.

Ekhem.

Dehem seseorang yang menghentikan langkah kaki keduanya.

"Terlambat?"tanya seseorang sambil membawa sebuah buku kecil dengan pena di tangannya,dia ketua OSIS siapa lagi jika bukan Zidan Praditya yang sedang bertugas mencatat dan menghukum murid yang terlambat.

"Iya ini terlambat Lo enggak liat."Ucap Arka.

"Lo tumben terlambat Ra?"tanya Zidan yang tak menghiraukan ucapan Arka.

"Iya Kak,Vera bangun kesiangan."Jawab Vera .

"Karena Lo berdua udah terlambat,jadi silahkan berdiri tegak dan hormat di depan tiang bendera selama jam pelajaran pertama."Ucap Zidan dengan tegas.

My Crush [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang