Ting.Suara notifikasi pesan masuk membuyarkan konsentrasi Vera dari buku pelajaran yang sedang dibacanya.
Tangannya segera mengambil handphone yang terletak di atas meja belajar dan segera membuka isi pesan tersebut.
My boy❤️
Sent photo.
Good night,i love you.Udah tidur?
Vera menarik nafas panjang,lalu melemparkan handphone nya kesembarang arah.Ia segera berlari keatas kasur dan berguling guling disana.Senyum Vera terus mengembang,malam malam gini dikirimi Pap sama ayang bikin kewarasannya hilang.
Tetapi setelah itu Vera beranjak mengambil handphone nya kembali dan memandangi foto Arka lagi.Vera memegang dadanya sendiri yang naik turun saat membaca isi pesan yang dikirim oleh pacarnya itu.
"Ini enggak baik buat kesehatan jantung gue."
"Kak Arka Lo bisa bunuh gue kalo ngirimin Pap kayak gini."Gumam Vera.
"Gue enggak sanggup lagi,enggak sanggup lagiiii...." Teriak Vera.
Belum sempat Vera membalas pesan dari Arka, ponselnya kembali bergetar ada telpon masuk.
"Haaa??Kak Arka telpon gue mana VC lagi."Ucap Vera sedikit terkejut.
Ia tak langsung mengangkatnya,Vera berdiri di depan kaca memperbaiki penampilannya, setelah dirasa cukup oke ia segera mengangkat telpon tersebut.
"Hai" Sapa Vera duluan dengan memasang wajah full senyum.
"Cantik banget pacar aku,kirain udah tidur.Pesanku kok enggak di bales bales."
"Aku tadi lagi belajar."
"Maaf kalo ganggu."
"Enggak kok,kamu mau kemana kok rapih banget ? Sama yang di pap tadi beda."
"Berarti yang di pap tadi enggak ganteng ya?"
"Bukan gitu sayang."
"Kamu panggil aku apa?coba ulang sekali lagi."
Pipi Vera bersemu merah,ia menggeleng dengan cepat.Sedangkan Arka ia tersenyum jahil di balik layar.
"Aku mau pergi ketongkrongan bareng Reno.Tapi aku kangen sama kamu,makanya aku telpon bentar."
"Ini udah jam sepuluh malam,tapi hati hati ya."
"Iya sayang, yaudah kalo gitu aku matiin ya telponnya.Good night,i love you."
"Love you too."
Panggilan sudah berakhir.
Vera masih tersenyum melihat layar handphone nya.
"Sekarang gue mau tidur ah,kan udah diucapin good night sama ayang."Gumam Vera.Ia cepat cepat membereskan buku pelajarannya, setelah selesai ia segera tidur di dalam balutan selimut yang tebal dan berharap memimpikan sesuatu yang benar benar indah.
****
"Lo lama banget sih bro,ngapain aja? kita udah nungguin Lo dari tadi di markas tapi Lo enggak dateng dateng."Ucap Reno saat Arka baru saja datang ketempat tongkrongan mereka yang biasa disebut markas.
"Sorry gue telat bentar aja kok,emang Lo enggak pernah telat?" Arka membela dirinya sendiri.
"Lo berdua kenapa sih pada ribut?lagian ini bukan sekolah yang memiliki peraturan kedisiplinan yang mengharuskan datang tidak terlambat." Ujar Nata
"Gue setuju sama Lo,tumben otak Lo encer Nat" Arka mengajak Nata untuk bertos tangan.
"Ya sebenarnya gue itu anak yang cerdas,cuma karena malas belajar aja jadi nilai gue jelek."
"Sok iye Lo." Reno langsung menjitak kepala Nata dengan kencang.
"Ini yang nongkrong cuma kita bertiga apa?"tanya Arka.
"Yaiyalah bro,Lo mau gue ajak Zidan nongkrong disini juga?" Tawar Reno sambil tertawa mengejek.
"Yang ada pasti gelut lagi sampai babak belur."Timpal Nata.
Arka menggeleng cepat,"enggak perlu ajak Zidan."
"Lo kok tumben dateng telat sih Ar, biasanya aja paling pertama udah sampai duluan disini.Lo ngapain?"tanya Reno lagi yang tampaknya masih penasaran dengan keterlambatan Arka dan juga penyakit kekepoan tingkat akutnya mulai kambuh.
Nata menggeleng gelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Reno,ia ikut merasa geram dengan kekepoannya.Sampai pada akhirnya Nata memukul kepala Reno dengan botol Aqua yang dipegangnya.
"Astaga Lo jadi orang kepo banget sih Ren,kayak tetangga gue aja.Dari tadi Lo nanya itu enggak kelar kelar."Ucap Nata.
"Kan gue cuma pengen tau doang yaelah,lagian Arka nya juga belum jawab tuh."Ujar Reno.
"Gue habis disuruh nyokap bersihin kamar gue yang berantakan,setelah selesai gue chatan sama Vera dulu terus VC an bentar sama dia.Puas Lo?" Jawab Arka dengan santai.
Reno dan Nata seketika terkejut dan memasang wajah tidak percaya kepada Arka.
"Lo VC an sama Vera sampai rela telat datang ke tongkrongan kita?gue curiga jangan jangan Lo suka beneran lagi sama dia.Tapi Lo harus ingetkan perjanjian kita,kalo sampai Lo suka sama dia semuanya gagal.Lo enggak boleh ada perasaan ke Vera." Ujar Reno sambil menatap Arka dengan dalam.
"Tapi tenang aja Ren,Arka pasti enggak bakal punya perasaan ke Vera.Lo taulah si Arka benci banget sama Vera,inget enggak waktu itu Vera ngasih jus ke Arka tapi sama Arka malah jusnya di buang,eh ralat maksudnya di siram kearah Vera?" Tanya Nata kepada Reno.
"Iya gue inget banget kalo itu,terus si Vera dikatain cewek cupu kan."Tambah Reno dan Nata segera mengangguk mengiyakan.
"Nah dari situ bisa disimpulkan, pastinya Arka enggak akan punya perasaan ke Vera."
"Tapi kalo misalnya gue punya perasaan ke dia gimana?" Tanya Arka menoleh kearah Nata dan Reno.
Seketika mereka berdua langsung bungkam tidak ada suara maupun berbicara dalam beberapa detik,hanya Mata mereka saja yang melirik satu sama lain.
"Haa?? Lo serius Ar? Lo belum lama pacaran sama Vera,masa ia udah punya perasaan aja." Tanya Reno tak percaya.
"Kan gue bilang misalnya Renooo,misalnya kalo gue punya perasaan sama dia bukan gue udah punya perasaan!" Ucap Arka menjelaskan.
"Ya gue enggak tau sih,yang pastinya Lo yang rugi banyak."Jawab Reno dengan santai.
"kenapa Lo nanya gitu? Emang Vera orangnya gimana?"tanya Nata.
"Ternyata Vera itu orangnya baik,bener bener di luar dugaan gue sih,asik juga orangnya.Beda sama cewek cewek diluar sana yang pernah gue deketin.Keluarganya juga ramah banget."Jawab Arka panjang lebar.
"Terus?"tanya Nata meminta kelanjutan ceritanya.
"Terus ya enggak ada sih,cuma gue usahain buat enggak naruh perasaan ke Vera, karena perjanjian itu.Yakali gue udah nekat sejauh ini terus gagal." Arka tersenyum kecut mengingat awal mula dirinya mulai mendekati Vera.
Iya malam itu, semuanya bermula dari malam di bumi perkemahan beberapa bulan yang lalu.
*****
Di gantung dulu ceritanya,kita lanjut ke chapter berikutnya oke?
╮(. ❛ ᴗ ❛.)╭
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...