My Boyfriend ❤️
Jangan lupa hari ini aku ikut pertandingan basket.
Aku udah suruh Nata buat jemput kamu kesini.
Awas kalo enggak datang👊Vera membaca pesan dari Arka dan segera membalasnya dengan cepat.
Me
Iya Kak,aku enggak lupa kok.
Bentar lagi aku berangkat.Setelah membalas pesan dari Arka,Vera memasukan kembali ponselnya kedalam tas.
"Lo serius Ra enggak ikut kelas tambahan? Padahalkan penting banget buat persiapan ujian kita minggu depan." Ujar Dirga sambil menenteng tasnya.
"Hari ini gue enggak bisa ikut,tolong izinin ya.Please gue minta tolong sama kalian berdua.Gue harus datang ke pertandingan basket,Kak Arka udah nunggu."
"Ya ampun bucin banget si Lo Ra." Ledek Lea.
"Le lo tau kan perjuangan gue dapetin Kak Arka? enggak usah omongin gue bucin deh,ntar Lo rasain sendiri pas cinta sama seseorang."
"Dihh si paling bucin." Lea tertawa terbahak bahak.
"Gue doa in lo semoga kejebak friendzone." Balas Vera tak mau kalah.
"Tega lo Ra sama gue." Pekik Lea.
"Wleee..." Vera menjulurkan lidahnya mengejek dan lari dengan cepat menjauhi Lea.
"Bye bye gue pergi dulu." Teriak Vera.
"Veraaaa..." Nata melambaikan tangannya kearah Vera.
"Gue disini." Ucapnya lagi,Vera segera berlari dan menghampiri Nata yang sudah siap diatas motornya.
"Lo enggak papa enggak ikut kelas tambahan Ra?" tanya Nata sambil mengengkol motornya.
"Enggak papa,kan cuma sehari doang.Gue juga bisa minjem catatan Lea atau Dirga,terus belajar sendiri dirumah." Jawab Vera.
"Iya juga sih,demi ayang tercinta ya Ra.Jangan sampai si mamas Arka marah sama dedek Vera." Nata meledek dan tertawa terbahak bahak.
Vera memukul pundak Nata dari belakang," apaan sih Kak,enggak jelas banget Lo kayak sahabat gue yang absurd."
****
"Kayaknya pertandingannya belum dimulai,Kak Arka dimana ya?" Vera mengedarkan pandangannya ke tengah lapangan basket mencari sosok kekasih nya itu.
"Arka nunggu Lo di ujung sana noh, pertandingan bentar lagi dimulai." Tunjuk Nata memberi tahu.
Pandangan Vera bergerak ke arah yang ditunjukan Nata,Vera tersenyum lebar saat mendapati sosok Arka yang tengah menunggunya dengan senyum manis di ujung sana.
"Kak Arka." Panggil Vera seraya bergegas menghampirinya.
"Emm akhirnya yang di tunggu datang juga nih.Aku kira kamu enggak datang." Ucap Arka.
"Pasti datang dong Kak."
"Eh makasih ya bro udah jemput pacar gue kesini." Arka menepuk Nata.
"Santai bro,sama gue mah aman." Nata mengacungkan jempolnya.
"Yaudah aku turun kelapangan dulu ya, pertandingannya mau dimulai.Mau kasih semangat buat aku enggak?"
Vera mengangguk cepat,"Semangat sayang,kamu pasti bisa,Kak Arka kan hebat."
"Kasih semangat gitu aja enggak cukup."
"Terus apa dong?"
Arka menunjukan kedua pipinya memberi kode kepada Vera.
"Apa sih Kak? Aku enggak tau deh."
"Elah Ra,Lo enggak usah pura pura polos.Arka minta di cium noh,gitu aja enggak tau.Mendingan gue pergi aja,dari pada disini gue jadi nyamuk." Ujar Nata.
"Siapa juga yang minta Lo tetap berdiri disini? Sana Lo pergi." Arka mengibas ngibaskan tangannya.
"Idih enggak jelas budak cinta." Nata meledek seraya pergi meninggalkan kedua nya.
"Kak Arka." Panggil Vera.
"Hmm apa sayang?"
Vera menarik kerah baju Arka dan berjinjit untuk mencium kedua pipinya."Semangat sayang."
Arka mematung sejenak,kemudian ia langsung tersenyum menatap Vera yang berada dihadapannya.
"Sekarang kamu udah berani ya?"
"Kan kak Arka yang suruh cium tadi."
"Enggak papa aku suka kok." Ucap Arka seraya mengelus puncak kepala Vera.Wajah Vera sudah memerah seperti kepiting rebus karena malu.
"Nanti pulangnya bareng aku,jangan pulang duluan kalo bukan aku yang antar."
"Siap pak bos."
"Yaudah aku turun kelapangan dulu."
"Pokoknya harus semangat." Vera mengepalkan tangan dan mengangkatnya memberikan semangat.
"Iya sayang iya."
Suara sorak para penonton sudah memenuhi area sekitar lapangan basket. Vera ikut berjejer diantara penonton lainnya dan terus mengfokuskan pandangannya kearah Arka yang berada di tengah lapangan sana,namun sesekali ia melirik kearah orang orang yang tengah membicarakan dan terpesona dengan pacarnya yang tampan itu.
"Wahh ini dia jagoan SMA kita."
"Kak Zidan sama Kak Reno keren banget,tapi Kak Arka juga enggak kalah keren terus ganteng juga."
"Iya Kak Arka emang keren abis sih orangnya,jago banget main basket."
"Gue yakin pasti SMA kita bakalan menang karena ada mereka bertiga."
"Duuh Kak Arka ganteng banget.Gue berharap bisa jadi pacarnya." Ucap salah satu cewek yang mengundang perhatian Vera.
Ekhem.
Vera sengaja berdehem membuat para cewek tadi menghentikan pembicaraannya dan menoleh kearah Vera.
"Ayo Kak Arka." Teriak Vera dengan kencang saat melihat Arka membawa bola dan melemparkannya ke dalam ring.
Huuuuuu
Para penonton ikut berteriak saat Arka berhasil memasukkan bolanya kedalam ring.
Di bawah sana Arka mencari keberadaan Vera diantara penonton lainnya.Dengan sigap Vera melambaikan tangan.
Arka tersenyum senang saat melihat keberadaan Vera.Ia mengedipkan matanya sebelah untuk menggoda pacarnya,namun ternyata yang baper dan salting semua penontonnya.
"Aakkhh liat gusy,dia ngedipin gue." Ucap seorang gadis dengan heboh.
"Lo enggak usah geer dulu deh dia tuh ngedipinnya kearah gue." Saut temannya.
Vera yang mendengar perdebatan mereka hanya terkikik geli," Woyy sebenernya Kak Arka ngedipin matanya ke gue." Batin Vera tak mau kalah, ia ingin membanggakan dirinya sendiri.
****
Makasih banyak ya yang udah vote dan mampir ke cerita ini.💐(◍•ᴗ•◍)❤ sampai jumpa di chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...