Mata Vera menyipit menatap soal matematika di papan tulis, pelajaran ini membuatnya pusing dan mengantuk.Belum lagi guru yang mengajar sangat cuek dan membosankan.Hampir dua puluh menit soal matematika diberikan,tapi baru satu dari lima soal yang dikerjakan.
Vera menatap Lea yang menguap berkali kali dan kepalanya terbentur ke atas meja, sepertinya anak itu tidak bisa menahan kantuknya.
Tatapan Vera beralih kearah Dirga yang melemparkan kertas kecil kepadanya,Vera tersenyum senang ia berharap temannya itu memberi tahu jawaban soal soal yang dikerjakan.
Tapi ekspektasinya terlalu tinggi ketika membaca tulisan di kertas kecil tersebut, Kayaknya kita perlu Baygon biar ngantuknya hilang.
Vera menarik nafas panjang dan menatap kearah Dirga dengan kesal,tapi ia tetap membalas tulisan tersebut, iya ngantuk hilang,nyawa pun melayang.
Setelah itu ia melemparkannya kembali kepada Dirga."Ekhem,ada yang mau bantu Bapak buat nganterin tugas ke kelas sebelah yang lagi jam kosong?" Tanya Pak Harto seraya melepaskan kaca matanya.
"Saya Pak." Vera mengangkat tangannya dengan tinggi dan tersenyum lebar.Ini adalah kesempatan untuk keluar kelas serta menghindar dari soal yang dikerjakan.
"Kesini kamu Vera." Dengan senang hati Vera segera maju ke meja guru.
"Apa yang saya bantu Pak?"
"Tolong antarkan tugas ini ke kelas 12 IPA 2, jangan lupa jelaskan sedikit bagian mana saja yang akan dikerjakan oleh mereka,paham Vera?"
Vera tertegun sejenak,itu kan kelas Arka.Berarti dia harus pergi kesana dong? Sial,tau gitu mendingan dia diam aja tadi.
"Maaf enggak jadi Pak,mendingan Ketua kelasnya aja yang nganter." Ucap Vera.
"Loh kan kamu yang mau tadi? Berarti harus kamu dong yang nganter sekarang."
"Yaudah deh biar saya yang antar." Vera menggaruk kepalanya sendiri.Tidak apa apa pikirnya,lagian beberapa hari ini Arka tidak datang kesekolah.Pasti Vera tidak akan bertemu dengannya nanti.
****
Vera berjalan pelan menuju ruang kelas 12 IPA 2,ia mencoba tersenyum dan memasang wajah seramah mungkin saat memasukinya,agar tidak di cap sebagai adik kelas yang sombong.
"Permisi." Ucapnya dengan pelan,membuat semua murid di ruangan itu mendadak diam dan menatap kearah Vera.
"Anjay ada mantan Lo Ar." Celetuk salah satu cowok yang duduk di meja paling depan.
Deg, jantung Vera berdetak lebih kencang mendengarkannya.Vera segera mengangkat wajahnya dan tanpa sengaja ia melihat kearah Arka yang tengah asyik mengobrol dengan siswi cantik yang duduk disebelahnya.
"Mantan Arka tambah cantik deh,buat gue aja ya Ar?" Ucap siswa lainnya.Arka pun segera menoleh kearah Vera,namun dirinya hanya diam saja dan kembali fokus kearah gadis yang berada disebelahnya.
Ntah kenapa Vera sedikit kecewa dengan respon Arka dengan keberadaan dirinya,ia terlihat cuek dan acuh.Lalu siapa gadis itu? Kelihatannya dia sangat dekat dengan Arka,ada rasa aneh yang mengganjal di hati Vera.Namun ia segera menepis semua itu dan fokus tujuannya datang kesini.
"Ada apa Ra?" Tanya Lia langsung menghampiri Vera.
"Gue disuruh Pak Harto ngasih tugas matematika buat kalian." Jawab Vera dengan cepat.
"Yang ini halaman 53,bagian C sampai D dikerjakan semua." Vera menjelaskan dengan detail.
"Udah cuma itu aja?" Tanya Lia memastikan,Vera hanya mengangguk.
Setelah urusannya selesai,ia langsung balik ke ruang kelasnya.Ia tidak mau berlama lama disana,membuat perasaannya semakin kacau saja.Ia pikir Arka tidak sekolah lagi seperti hari kemarin,ternyata Arka datang kesekolah dan bertemu dengan dirinya.
Vera pikir setelah kembali keruang kelasnya akan lebih legah,ternyata salah.Ia malah semakin tidak fokus dengan pelajaran.
"Kenapa nih anak? baru datang mukanya dah kusut aja." Tanya Lea.
"Soalnya udah Lo jawab belum?" Vera malah bertanya balik seraya mengambil buku tulis Lea.
"Udah dong,kenapa Lo mau nyontek sama gue?"
Tanpa persetujuan dari sahabatnya,Vera sudah menyalin jawaban soal matematika Lea ke buku tulisnya.Ia tidak perduli jika jawabannya benar atau salah,yang terpenting Vera segera mengumpulkan tugasnya sekarang.
Untung saja setelah mengumpulkan tugas,bell istirahat berbunyi.Vera bisa beristirahat, tubuhnya kini terasa lemas.Ia merasa malas untuk pergi kemana mana.
"Let's go ke kantin gusy." Teriak Dirga dengan semangat.
"Kalian berdua aja deh,gue mager banget." Ucap Vera dengan lesu.
"Lo habis kesambet setan yang ada dipojok kelas 12 ya? Makanya jadi lesu gini." Sahut Lea sambil tertawa kencang.
"Dir Lo kan ada janji sama gue nih."
"Janji apa?" Tanya Dirga tak ingat atau memang pura pura lupa.
"Masalah pajak jadian itu,Lo kan mau traktir gue bakso selama satu bulan.Nah sekarang gue tagih,beliin gue bakso buruan.Tapi bawain kesini ya, masalahnya gue lagi malas banget keluar kelas." Ujar Vera mengingatkan janjinya.
"Gue jadi babu nih ceritanya." Gumam Dirga.
"Aku juga dong sayang,beliin bakso tapi bawain kesini.Biar makan bareng sama Vera." Timpal Lea yang membuat Dirga luluh dan menurut saja demi ayang tercinta.
"Dasar para betina." Gerutu Dirga,namun ia tetap pergi membelikannya ke kantin.
Kini mereka berdua hanya menunggu saja sambil sibuk memainkan ponsel,tidak ada pembicaraan dari mereka.Karena kelihatannya Vera tidak ingin diganggu,jadi Lea membiarkannya begitu saja.
Hanya butuh waktu lima belas menit,Dirga sudah kembali ke dalam ruang kelas dengan membawa tiga mangkok bakso.Ia berjalan tergesah gesah sambil tersenyum lebar.
"Nih baksonya,gue juga mau makan disini." Ucapnya.
Namun tiba tiba Dirga langsung menggebrak meja dan tersenyum mencurigakan kearah Vera," Gue tau apa yang membuat Vera jadi lesu gini dan enggak mau pergi ke luar kelas."
"Apa dong?" Tanya Lea penasaran,Vera hanya mengangkat kepalanya dan menunggu kelanjutan ucapan Dirga.
"Tadi gue ke kantin ngeliat Arka lagi makan disana bareng cewek baru nya.Pasti Lo ketemu juga kan Ra sama dia pas ke kelas 12? Makanya Lo jadi begini,asli Lo cemburu ya?" Ujar Dirga meledek sahabatnya.
"Apaan sih Lo? Enggak jelas amat." Sangkal Vera,ia tidak memperdulikan Dirga dan memilih memakan baksonya.
"Siapa ceweknya?" Tanya Lea.
Dirga menggeleng tidak yakin,"aku enggak kenal sayang, kayaknya dia murid baru."
"Ngilang selama beberapa hari,pas muncul bawa cewek baru." Gumam Lea.
"Udah deh enggak usah ngomongin dia lagi,jadi enggak mood makan gue."
"Sensi amat Lo Ra,yaudah deh kita enggak ngomongin lagi nih." Ucap Dirga.
Dari pada membuat Vera semakin kesal dan memperburuk moodnya, akhirnya kedua sahabatnya tidak membicarakan Arka lagi dan fokus dengan makanan mereka.
****
Buseeett rame banget yang baca😭, makasih banyak yang udah mampir ke ceritaku.
Love you buat kalian semua💗
Sampai jumpa di chapter berikutnya.
Bye bye😗Happy 10k view🎉🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...