Jam pelajaran fisika baru saja usai dan bell sekolah pun sudah berbunyi menandakan waktu pulang.
Vera bergegas membereskan buku bukunya ke dalam tas.
"Ra gue duluan ya enggak bisa pulang bareng,gue ada urusan."Ujar Lea sambil melambaikan tangannya kearah Vera.
"Gue juga Ra enggak bisa nganter Lo pulang bareng,soalnya gue ada les tambahan."Ucap Dirga.
"Enggak papa kok gusy,gue bisa pulang sendiri."
"Yaudah bye bye."Ucap Dirga.
Kali ini terpaksa Vera harus pulang sendirian,mau telpon Bang David suruh jemput tapi batre HP nya lowbat.Ouh ya karena Vera pulang terakhiran ia harus menutup pintu kelasnya terlebih dahulu,setelah menutupnya dengan rapat ia segera pergi meninggalkan kelas.
"Veraaa..."
Terdengar suara orang yang memanggil nama Vera dari kejauhan,merasa namanya di panggil Vera segera menoleh kebelakang.
"Tunggu gue." Ternyata Arka lah yang memanggil Vera.
Laki laki itu segera berlari cepat mengejar Vera yang berdiri di tengah lapangan hendak menuju gerbang.Vera pun menghentikan langkahnya untuk menunggu Arka.
"Lo pulang sendirian kan?pulang sama gue aja yuk."Ajak Arka yang tampak ngos ngosan karena mengejar Vera.
"Enggak usah Kak,gue bisa pulang sendiri."Tolak Vera dengan halus.
"Lo naik apa?"tanya Arka.
"Kendaraan umum."Jawab Vera dengan singkat.
"Dari pada naik kendaraan umum yang buang buang uang,mending Lo naik motor bareng gue aja yang gratis.Belajar Hemat Ra."Ucap Arka yang sok bijak sambil menarik paksa tangan Vera untuk menuju parkiran.
Vera tidak bisa menolak ajakan Arka,ia hanya mengekori Arka dari belakang menuju parkiran untuk mengambil motor milik Arka.
"Nih helmnya di pakai."Ucap Arka sambil memberikan helm kepada Vera.
"Mau gue pakein?"tawar Arka.
"Eh e..enggak gue bisa pake sendiri."Ucap Vera dengan gugup,ia pun segera memasang
helmnya sendiri kemudian naik keatas motor Arka yang lumayan besar dan tinggi.Namun Vera merasa tak nyaman karena roknya sedikit terangkat keatas sehingga menampakan pahanya,Arka yang pengertian ia pun segera melepas jaketnya dan memberikannya kepada Vera.
"Tutupin Paha Lo pake jaket gue."Ujarnya.
"Iya Kak, makasih."Ucap Vera.
"Ouh iya,alamat rumah Lo dimana?gue kan enggak tau.Ntar gue nyasar lagi."Tanya Arka sambil tertawa.
"Rumah gue di komplek permata indah,jalan Kamboja satu,nomor lima."Ucap Vera memberi tahu.
"Oke."
Motor yang dikendarai Arka pun segera melaju meninggalkan halaman sekolah.
~~~~
"Makasih ya Kak udah anterin gue."Ucap Vera sambil menyerahkan helmnya kepada Arka.
"Sama sama Ra."
"Eh Ra tunggu."Cegah Arka saat melihat Vera hendak melangkahkan kakinya.
"Ya,ada apa Kak?"tanya Vera.
"Emm gue boleh minta nomor telepon Lo enggak?"tanya Arka sambil menyerahkan handphone nya.
"Iya boleh."Jawab Vera,kemudian ia segera mengetik nomor teleponnya di HP Arka.
"Udah Kak."Ucap Vera.
"Makasih ya Ra,kapan kapan gue boleh main kerumah Lo enggak?"
"Boleh aja,lagian gue punya Kakak laki laki yang bisa Lo ajak main juga."Ujar Vera.
"Wahh kebetulan dong,besok besok gue mau kenalan sama Kakak Lo.Yaudah kalo gitu gue pamit dulu."Pamit Arka hendak pergi.
Vera mengangguk,"Hati hati Kak."
Setelah Arka pergi,Vera segera masuk kedalam rumahnya.
"Hayo dianter sama siapa?mana pake senyum senyum sendiri lagi."Ejek David yang tiba tiba muncul dari balik pintu.
"Astaga bikin kaget,apaan sih Bang!"Teriak Vera.
"Gue kan cuma nanya Lo balik sama siapa?sama pacar Lo?"tanya David sambil menjahili adiknya itu.
"Iss bukan,dia temen gue."Jawab Vera.
"Tapi kenapa Lo senyum senyum gitu?"
"Dasar Abang lucknut."Pekik Vera sambil memukul David dengan tas sekolahnya.
"Eh masakin gue mie dong."Perintah David kepada Vera dengan seenaknya,sedangkan dirinya dengan santai berbaring di sofa dan menonton televisi.
"Males masak aja sendiri."Sahut Vera.
"Cepatlah bentar aja kok,masakin gue mie pake telor kasih cabe rawit biar pedes kayak mulut tetangga."
"Gue capek Bang,makanya cari istri biar ada yang masakin."
"Gue masih terlalu muda untuk menikah,jadi karena Lo adik gue,gue minta tolongnya sama Lo dek."
"Bunda kemana?"tanya Vera.
"Bunda pergi ke butik Tante Najwa."
"Pantes Lo nyuruh nyuruh gue,karena Bunda enggak ada dirumah.Bener begitu?"tebak Vera.
David langsung menyengir,"Hehe,gue cuma minta tolong sama Lo dek."
"Gue enggak mau."
"Oke kalo Lo enggak mau,gue bilangin ke Bunda kalo Lo pacaran sama Arka."Ancam David.
"Haaa??Apa??G..gue enggak pacaran Bang,sumpah demi Alex."Ucap Vera sedikit panik.David hanya tersenyum lebar mendengar dan melihat gelagat Vera yang tampak panik.
"Tapi Lo kok panik."Ucap David.
"Suer Bang,gue enggak ada apa apa sama dia jangan salah paham."Jelas Vera.
"Eh tunggu,tapi kok Bang David tau Arka dari mana?"tanya Vera heran.
"Tau dong.Jadi Lo mau buatin gue mie atau gue laporin ke bunda kalo Lo pacaran sama Arka walaupun sebenarnya enggak ada apa apa."Ancam David lagi.
"Oke,okay.Gue buatin mie sekarang."Ucap Vera mengalah sambil memendam emosinya yang hampir meledak sampai di ubun ubun.
Dengan sangat terpaksa Vera pergi ke dapur memasak mie untuk Abangnya yang menyebalkan,sedangkan David ia tertawa puas telah berhasil menjahili adiknya itu.
****
Oke guys sampai disini dulu.
Maaf kalo chapter kali ini pendek,karena authornya lagi pusing jadi gak bisa mikir.
Pikirannya buntu dan tidak ada ide ide yang melintas di otak author.Untuk hari ini semoga kalian menjalaninya dengan baik,tetap semangat ya💪selalu jaga kesehatan.love you🤍
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...