43.43 Jalan jalan🌼

1.8K 78 0
                                    

Pagi ini Vera sudah berpakaian cukup rapi, dengan polesan make up tipis di wajahnya yang bulat, menambah aura kecantikan pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Vera sudah berpakaian cukup rapi, dengan polesan make up tipis di wajahnya yang bulat, menambah aura kecantikan pada dirinya.

Vera mengambil jam tangan berwarna hijau tosca di dalam laci,kemudian ia memasangkannya di pergelangan tangan.Tak lupa ia juga menyangking tas dan dompet yang tergeletak diatas meja.Sekali lagi ia berdiri di hadapan cermin untuk memastikan penampilannya, terlihat cantik pikirnya dengan percaya diri.

"Lo cuma piknik bertiga doang bareng Lea sama Dirga?" Tanya David yang mengintip adiknya berdandan,Vera mengangguk sebagai jawaban.

"Gue sama Lia boleh ikut enggak? Kita piknik bareng. Lia punya rekomendasi pergi ke kebun teh,disana ada villa milik temen orang tua Lia.Kebetulan mereka ngajakin kita kesana,lagian tempatnya enggak jauh kok."

Vera sedikit tertarik dengan tawaran David," bagus juga sih idenya,tapi kita enggak nginep Bang,palingan sore balik.Besok kan hari Senin kita harus sekolah lagi." Ujar Vera.

"Sekali aja deh bolos sekolah enggak papa,kita coba nginep disana." Bujuk David.

"Tapi gue konfirmasi dulu sama Lea dan Dirga, mereka setuju atau enggak."

Vera segera mengvideo call kedua sahabatnya,ia memberi tahu ide piknik David kepada mereka dan meminta persetujuan untuk mengajak David dan Lia.

"Gue sih setuju aja,biar nanti Abang Lo yang nyopir mobilnya." Ujar Lea disebrang telepon.

"Tapi gue juga ngajak Kak Zidan piknik bareng kita Ra, soalnya gue kira kita piknik bertiga doang,masa gue cowok sendirian.Jadi gue berinisiatif ajak Kak Zidan, gimana dong Ra?" Tanya Dirga.

"Yaudah enggak papa kalo Kak Zidan ikut,biar tambah rame."

"Oke terus kita mau ketemuan dimana nih?"

" Di jalan pertigaan dekat supermarket,biar sekalian belanja dulu." Jawab Vera memberi tahu mereka lokasi untuk bertemu.Setelah itu panggilan telepon berakhir.

"Gimana?" Tanya David.

"Mereka setuju kok Bang,yaudah kita berangkat."

"Kita jemput Lia dulu sebelum kesana."

****

"Bang David,itu mereka udah nunggu di depan supermarket." Ucap Vera sambil menunjukan tiga orang yang berdiri disana.

David segera menghentikan mobilnya,"udah kayak anak hilang aja mereka."

"Loh Zidan ikut?" Tanya Lia kepada Vera.

"Iya dia ikut,enggak papa kan?"

"Its okay."

Vera membuka kaca jendela mobil,ia melambaikan tangannya kearah mereka,"buruan masuk."

"Astaga kita udah lama banget nungguin Lo disini." Omel Lea.

"Sorry kita jemput Lia dulu tadi."

Mereka semua segera masuk kedalam mobil,Zidan duduk di samping Vera.Sedangkan Dirga dan Lea duduk di jok paling belakang.

"Katanya mau belanja dulu?" Tanya David.

Vera menepuk jidatnya sendiri karena lupa,"ouh iya gue lupa,Bang David sama Lia aja deh yang belanja,kita berempat nunggu di mobil gimana?"

"Enak aja nyuruh gue." Ucap David tak terima,ia berbalik dan menoyor kepala adiknya.

"Yaudah enggak papa,biar kita berdua aja yang belanja." Putus Lia dan akhirnya David  mengikutinya saja.

Sambil menunggu Bang David dan Lia berbelanja, mereka berempat sibuk mengobrol dan menyusun rencana apa yang akan mereka lakukan saat tiba disana.

"Kita beneran nginep nih?" Tanya Dirga.

"Berarti besok kita bolos sekolah dong,enggak mungkin kita pulang subuh subuh."

"Yaiyalah Kak,Lo enggak mau bolos sekolah? Yaudah turun enggak usah ikut kita." Saut Lea.

"Gue tetap ikut,ini pertama kalinya gue bolos sekolah."

Vera berdecak mendengar Zidan tidak pernah membolos sekolah,ya wajar saja sih jika tidak pernah membolos karena Zidan termasuk anak yang berprestasi di sekolah ditambah lagi dia adalah mantan ketua OSIS.

"Dia bukan circle kita yang sering bolos,jadi mohon dimaklumi aja." Ujar Dirga yang membuat Zidan menyengir.

"Btw dulu gue pengen banget pergi ke kebun teh,tapi enggak pernah kesampaian.Sekarang ada yang ngajak gue pergi kesana,enggak boleh disia siain kesempatannya.Gue rela bolos sekali aja." Ucapan Zidan membuat mereka tertawa keras.

"Kalo gue ajak bolos berkali kali buat ngedate mau enggak Kak?" Goda Vera,Zidan langsung salah tingkah.Wajahnya memerah karena malu.

"Kalo itu kayaknya beda lagi,gue siap sih Ra bolos berkali kali bareng Lo." Jawab Zidan sambil terkekeh.

"Heh Bang Zidan mah orangnya emang gitu,jadi enggak heran lagi." Cibir Dirga yang langsung mendapat jitakan dari Zidan.

"Eeh...Coba kalian bayangin deh,pas besok pagi kita bangun tidur terus buka jendela.kita bakal lihat pemandangan perkebunan teh dan menghirup udara segar gusy.Rasanya pasti plong banget,enggak kayak dikota." Ucap Lea yang tampak bersemangat,ia sudah membayangkan suasana pagi hari di perkebunan teh.

"Bener juga sih kata Lea,gue jadi enggak sabar pengen cepat sampai disana." Timpal Vera.

"Gue punya rencana ntar malam kita bakar bakar." Ucap Dirga.

"Bakar apa?"

"Bakar nyamuk." Jawab Dirga sambil tertawa sendiri,Sedangkan yang lain menatap horor kearahnya.

"Kenapa enggak ketawa?" Tanyanya heran.

"Lawakan Lo garing bego." Vera menjawab dengan cepat,Dirga mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan mereka semua.

"Btw gue bingung nih dari tadi,kenapa Lia bisa ada disini dan mau ikut pergi bareng kita? Padahal Lo semua kan enggak akur sama tuh anak."Zidan tampak kebingungan,ia berfikir keras bagaimana ini bisa terjadi? Dan tampaknya mereka juga terlihat sangat akrab.

"Kok bisa?" Tanya Zidan menatap mereka bertiga.

Vera tertawa melihat ekspresi Zidan," Gue udah berdamai sama dia,terus si Lia itu pacar Abang gue sekarang."

"Wow gue enggak percaya sama bang David,padahalkan si Lia it-" Vera segera membungkam mulut Zidan sebelum ia meneruskan ucapannya.

"Shuut Bang David sama Lia udah datang,ntar mereka tau." Bisik Vera dengan pelan,Zidan hanya mengangguk tanda mengerti.

Tak lama mereka berdua masuk kedalam mobil dengan membawa belanjaan yang cukup banyak.

"Yaudah kita berangkat ya,perjalanan dari sini kesana memerlukan waktu sekitar empat jam."

"Loh Bang kok empat jam? Lama banget,Lo bilang tempatnya Deket." Vera mengerutkan keningnya bingung,David hanya bisa menyengir dan membuat adiknya menarik nafas dalam.

"Karena perjalanannya lama jadi kalian boleh tidur dulu,disini ada yang mabok kalo naik mobil?" Tanya Bang David memastikan.

"Enggak ada." Jawab mereka serempak.Setelah semuanya siap,Bang David segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

****

My Crush [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang