Motor yang dikendarai Arka baru saja sampai dihalaman rumah Vera.Vera segera turun dan mengalihkan pandangannya kearah mobil orang tuanya yang terparkir di garasi.
"Loh Ayah sama Bunda udah pulang kayaknya."Gumam Vera.
"Orang tua kamu udah pulang dari luar kota?"tanya Arka dan Vera mengangguk cepat.
Arka tersenyum seperti ada sesuatu yang dia mau.
"Kenapa?" Vera sedikit curiga dengan gelagat pacarnya itu.
"Pengen ketemu sama camer."Jawabnya sambil menyisir rambutnya dengan tangan.
"Apa itu camer?" Vera merasa bingung dengan kata kata Arka.
"Ihhh camer itu calon mertua sayaaangg,aku kan pernah bilang pengen mampir kerumah kamu lain kali.Dan hari ini aku akan mampir."Arka gemas dengan Vera,sampai ia mencubit pipi Vera sampai mengembang.
Ekhem.
Suara deheman membuat kedua sejoli itu tersadar dan menoleh kearah sumber suara.
"Mau ketemu sama camer?Yaudah ayok sini masuk,pintu rumah terbuka lebar untuk calon menantu."Ucap Bunda yang sudah berdiri di teras rumah dengan senyuman yang menggoda Vera dan Arka.
Demi apapun Vera ingin menghilang dari dunia ini atau tenggelam di dalam samudra,ia benar benar merasa malu saat ini.Lalu bagaimana dengan Arka? Ia tak beda jauh dengan Vera,Arka salah tingkah dan tersenyum malu.
"Masuk dulu enggak usah malu malu."Ucap Bunda.
Vera pun mengajak Arka masuk kedalam rumahnya dan Arka hanya membuntutinya saja.
"Kamu pacar anak saya ?"tanya Bunda.
"I..iya Tante."
"Ouh berarti yang telpon saya kemaren itu kamu,yang minta izin bawa anak saya jalan jalan."
"Apa kamu sekelas sama Vera?"
"Enggak Tan,saya kelas dua belas."
Vera merasa ketar ketir dengan pertanyaan yang terus dilontarkan oleh Bundanya itu. Sepertinya Bunda akan mengintrogasi Arka.Vera hanya perlu bersiap siap untuk mencegah jika Bundanya mulai bertanya yang aneh aneh.
"Udah berapa lama pacaran sama anak saya?"
"Belum lama kok Tan."Arka mulai gelisah,ia menggenggam tangannya dengan erat.
"Jaga anak saya dengan baik jangan sampai dia sakit hati gara gara kamu oke?kalo tidak Tante bakalan hajar kamu."
"Ouh ya kamu suka sama anak saya karena apa?"
"Emm...i..ituu.."
"Bunda kayaknya Ayah manggil deh,pasti Ayah nyariin Bunda karena belum masak."Ucap Vera mengalihkan pembicaraan.
"Enggak usah aneh aneh,Bunda enggak denger tuh."
"Berarti Bunda dong yang enggak denger,Vera sama Arka denger kok Ayah manggil Bunda.Iyakan Kak?" Vera menyenggol lengan Arka sebagai kode untuk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...