______________________________
Setelah bel waktu pulang berbunyi Vera segera menghampiri Nata yang sudah menunggu dirinya di parkiran.
"Ayo Ra buruan."Ucapnya.
"Iya Kak,tapi nanti kita mampir ke supermarket dulu Vera mau beli sesuatu buat Kak Arka."
"Beli apa?"
"Ya beli buah buahan kek atau lainnya,enggak enak dong kerumah Kak Arka enggak bawa apa apa."Ujar Vera sambil memasang helm dikepalanya.
"Lo enggak perlu beli begituan,lebih baik Lo naik motor terus kita langsung menuju kerumah Arka aja.Cuuussss."
Mau tak mau akhirnya Vera menuruti perkataan Nata dan segera pergi menuju rumah Arka.
Hanya butuh waktu dua puluh menit akhirnya Vera sampai di depan rumah yang cukup besar dan terbilang mewah.Mereka segera turun dari motor dan berjalan kearah rumah tersebut.
Ting...tong.
Nata menekan bellnya,tak lama keluarlah seorang wanita paruh baya yang terlihat cukup anggun.
"Eh Nata mau cari Arka ya?"tanyanya sambil tersenyum ramah.
"Iya Tante."
"Sini kalian berdua masuk dulu."Ajaknya.
Vera dan Nata pun segera masuk kedalam rumahanya dan disuguhi segelas jus jeruk dan cemilan lainnya.
"Dimakan dulu ya,ouh ya kalo boleh tau nama kamu siapa?" Tanyanya sambil menunjuk kearah Vera.
"Nama saya Vera Tan."Jawab Vera.
"Namanya bagus dan orangnya cantik,ouh iya panggil saya Tante Rita aja saya Mamanya Arka.Kalo kamu siapanya Arka?teman atau..."Namun sebelum Tante Rita menyelesaikan omongannya,tiba tiba Arka datang dan menjawab pertanyaan Mamanya.
"D..di dia temen Arka Mah."Jawab Arka dengan cepat.
Mendengar jawaban Arka,Vera sedikit kecewa.Namun ia segera menepis perasaan itu jauh jauh.Mungkin Arka belum siap jika orang tua nya tau bahwa dirinya memiliki pacar.
"Oke mama akan pergi kedapur dulu.Kalian bisa saling mengobrol."Ucap Tante Rita meninggalkan mereka bertiga.
"Gue ajak Vera kesini, soalnya dia khawatir sama Lo karena enggak datang sekolah hari ini."Ucap Nata memberi tahu.
"Maafin aku ya Ra,aku enggak ngasih kabar."Ucap Arka sambil duduk di hadapan Vera.
"Ekhem,gue keluar dulu mau cari angin.Kalian silahkan ngobrol berdua aja"Pamit Nata yang tampaknya merasa tidak enak jika ia tetap berada disitu.Nata akan memberikan waktu kepada mereka berdua.
"Yaudah sana Lo pergi,gue mau berduaan dulu sama pacar gue."Ucap Arka.
Nata langsung memasang wajah mau muntah dan segera melenggang pergi.
"Kak Arka."Panggil Vera.
"Hmm, iya sayang?"
"Kenapa wajah kamu terus sudut bibir kamu lebam gitu?habis berantem sama siapa?"tanya Vera yang memperhatikan wajah Arka dari dekat.
"Ini bukan apa apa kok,enggak usah di khawatir kan.Ouh iya aku hari ini enggak berangkat sekolah karena lebam diwajahku,kan malu kalo ketemu sama orang,apalagi ketemu sama pacar aku."
"Tapi ternyata pacar aku nyamperin kesini.Ya gimana lagi deh,kamu masih suka sama aku kan?"
Vera mengangguk dan tersenyum,namun ada dua pertanyaan yang tersimpan di dalam hatinya,mengapa Kak Zidam dan Kak Arka memiliki luka lebam di wajah yang sama?apakah mereka berantem kemarin?
"Aku jenguk kamu kesini tapi maaf enggak bawa apa apa,aku khawatir banget kamu enggak masuk sekolah apalagi telfon sama chatku enggak dibalas atau pun diangkat."Ujar Vera.
"Enggak perlu bawa apapun kesini,kamu datang aja udah nyembuhin rasa sakit dan rindukku kok." Ucap Arka menggoda Vera.
"Untuk masalah chat dan telepon,hp ku rusak kemarin jatuh di kamar mandi.Kalo udah diperbaiki aku pasti hubungi kamu kok Ra."Ujar Arka memberi alasan.
"Apa ada masalah disekolah?"tanyanya.
Vera menggeleng dengan cepat,"Enggak ada masalah kok Kak,semuanya baik baik aja."Jawab Vera berbohong,ia tidak bisa menceritakan bahwa dirinya bertengkar dengan Lia tadi pagi.
"Tapi tadi pagi gue denger lo ada..."Tiba tiba saja Nata masuk dan hendak membicarakan kejadian Vera bersama Lia,namun sebelum Nata membicarakan semuanya, Vera melotot kearah Nata dan memberi kode untuk tutup mulut.
"Ada apa?"tanya Arka penasaran.
"Emm..i..itu lo ada PR sejarah tadi."Nata berbicara tidak jelas karena gugup.
"Haa maksudnya?Lo kalo ngomong yang jelas deh Nat,jangan kayak anak kecil yang baru belajar ngomong."Seru Arka.
"Tadi pagi kita dikasih PR sejarah,jadi Lo harus kerjain, soalnya besok mau dikumpulkan PR nya."Akhirnya Nata mendapatkan alasan yang tepat.
"Yaudah ayo kita kerjain sekarang."Ajak Arka,ya walaupun Arka adalah anak pemilik sekolah bukan berarti seenaknya saja ia membangkang tidak mengerjakan PR seperti anak lainnya.Arka adalah anak yang cukup pintar meski dikenal badboy dan tukang pecicilan.
"Kalo mau ngerjain PR, mending gue nganter Vera pulang dulu,kasian dia belum pulang kerumah.Kalo nunggu selesai pasti kelamaan."Ujar Nata.
"Iya deh, kayaknya aku pulang dulu aja.Takutnya kesorean terus Bang David nyariin."Sahut Vera.
"Kok bentar banget sih mainnya,aku masih kangen Lo."Ucap Arka kepada Vera.
"Besok kita masih ketemu Kak,aku mau pulang dulu."
"Yaudah biar aku yang antar kamu pulang oke?" Vera mengangguk cepat sebagai tanda mengiyakan.
"Nat lo tunggu dirumah gue dulu,gue mau ngantar Vera pulang."
"Siap bro,jangan kelamaan."Pesan Nata.
"Bentar ya Ra,aku ambil sesuatu dulu untuk kamu."Arka berlari kearah belakang,tak lama ia kembali dengan membawa kantong kresek ditangannya dan diberikan kepada Vera.
"Apa ini?"tanya Vera.
"Ntar kamu buka aja dirumah."Jawabnya.
"Nat Lo kalo mau makan minta aja sama nyokap gue, orangnya ada di dapur lagi masak."
"Iya bro iya,tanpa Lo kasih tau juga gue bakal menuju kedapur terus minta makan kok."Ujar Nata yang sudah biasa menganggap rumah Arka sebagai rumah sendiri.
"Ayo sayang,kok bengong."Ajak Arka sambil menggandeng tangan Vera dan berjalan keluar rumah untuk mengambil motor.
****
Bye bye🤍jangan lupa vote nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush [ END ]
Teen FictionBELUM DIREVISI! MASIH BERANTAKAN!! "Gue tau selama ini lo ngecrushin gue.Gue tau lo suka sama gue dan lo sering cemburu kan sama Lia?" Jeda Arka pada ucapannya,yang membuat Vera menahan nafasnya dan mengeluarkan keringat dingin. "Dan sebenarnya gue...