Antara Cinta dan Harapan

70 1 0
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain lain.

Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka.
Terima kasih.

***


Namaku Gita Ayu Lestari, dan baru saja memasuki kelas 12 MA. Orang bilang pada masa putih abu kita akan merasa bahagia, tetapi aku malah merasa sedih. Saat ini aku mengharapkan seorang pria yang mampu menarik perhatianku. Namanya Muhammad Andra Sabda, dia salah satu guru muda di sekolahku. Umurnya saja baru 22 tahun, cocok sekali denganku yang baru 17 tahun.

Hari ini cuaca sangat mendung, sepertinya akan segera turun hujan, padahal aku baru saja sampai di lapangan.

'Kesel banget Ya Allah, aku 'kan mau perhatiin Kak Andra main bola. Pasti kalo dia keringatan semakin menggoda. Eh, kok tiba-tiba hujan, sih? Aduh, aku gak bisa lari. Itu Kak Andra, aku pura-pura jatuh aja, deh.'

"Aduh, Kak Andra, tolong! Kaki aku sakit banget," rintihku sambil meliriknya yang berjalan ke arahku.

"Kok bisa jatuh?" tanya dia sambil memapahku ke UKS yang berdekatan dengan kelas 11 IPA 2.

"Tadi aku mau lari karena hujan, eh malah jatuh. Kaki aku keknya lecet deh, Kak," jawabku dengan mata yang tak pernah berkedip karena pesona Kak Andra.

'Kak Andra ganteng banget, andai aku bisa nikah sama dia. Sumpah yah kak Andra itu definisi calon suami yang siap siaga. Ya Allah jodohkan aku dengan Kak Andra,' batinku mulai halu.

Aku benar-benar terpesona dengannya. Andai Kak Andra gampang untuk digapai, pasti aku sudah dari dulu nikahin dia.

"Git?" panggilnya. Eh, mukanya terlalu dekat! Huaaaa, gak kuat kalo gini.

"Eh, Kakak mau gak jadi pacar aku?"

Eh, astaga aku keceplosan! Huaaaaa malu banget, ini gimana?

"Kamu suka saya?" Sial, Kak Andra malah nanya gitu. Gara-gara nih mulut kurang akhlak.

"Kak, saya permisi dulu, ada tugas dari Miss Jamilah," ucapku dan langsung berjalan terseok-seok keluar dari UKS dan langsung mengarah ke kelasku.

***

Keesokan harinya, kakiku mulai sedikit sembuh. Kalian harus tahu aku menyukai Kak Andra waktu dia jadi KKN pas aku masih MTS. Bisa dibilang itu hanya cinta monyet, tetapi gak tahu kok aku gak bisa lupain dia. Sampai pada akhirnya, Kak Andra ngajar jadi guru olahraga di sekolah aku yang sekarang.

Aku naik kelas 11 dia udah ngajar, ini suatu keberuntungan buat aku karena bisa mengejarnya sampai aku lulus. Aku berharap dia jadi jodoh aku kelak. Teman aku sering bilang ngapain kejar Kak Andra yang jelas-jelas udah tua di atas aku. Teman aku sering nyaranin buat pacaran sama teman sekolah aja, tetapi aku lebih suka dengan Kak Andra. Pria itu tetap nomor satu di hatiku.

"Assalamu'alaikum. Hai, Gita," ucap seseorang dari belakangku, itu suara Kak Andra. Jadi malu buat ketemu dia karena masalah kemarin, tetapi aku akan sok cool aja.

"Wa'alaikumsalam, Kak. Ada perlu sama aku?" tanyaku dengan sedikit gemetaran karena masih takut dia risih soal kemarin.

"Kamu dipanggil Pak Halim dan Bu Kastri untuk ke ruang BK, sekalian sama Amelya. Kamu buat masalah kata Bu Kastri tadi, kamu dan Amel patahin meja di kelas 'kan? Kamu kok gak tobat, minggu lalu kamu juga pecahin kaca jendala ruang BK. Kamu udah mau lulus masih aja bandel," ujarnya panjang kali lebar. Enggak capek keknya tuh mulut ngomong, aku yang dengar aja capek.

"Kakak gak usah ngoceh, aku itu mau cari sensasi karena dah mau lulus," ucapku dengan meninggalkannya begitu saja, aku kesel banget sama dia.

***

Hari kelulusan.

Hari ini aku dinyatakan lulus, rasanya takut berpisah dengan teman-temanku. Perpisahan ini mungkin sedikit sakit karena aku juga akan berpisah dengan Kak Andraa. Aku sangat mencintainya. Bukan cinta antara murid dan guru, tetapi cinta seperti sepasang kekasih.

"Selamat Gita Ayu Lestari kamu berhasil lulus dengan nilai terbaik tahun ini, Gita silahkan naik panggung," ucap sang MC yang ada di panggung, aku sedikit terharu. Akhirnya impianku tercapai, aku lulus dengan nilai terbaik.

"Assalamu'alaikum, syukur alhamdulillah saya ucapkan karena telah lulus dengan nilai terbaik. Terima kasih untuk ayah dan bunda, terima kasih abang, adek, ipar, semua keluarga serta teman-teman dan guru-guru karena telah mendukung saya sampai di titik sekarang ini. Sekian dari saya, assalamu'alaikum," ucapku dengan berlinang air mata, aku terlalu senang.

Setelah acara berpelukan serta sesi foto dengan semua keluarga, guru, dan teman, aku dibawa masuk kelas oleh Kak Andra.

"Git, setelah ini kamu jadi masuk jurusan Psikolog?" tanya Kak Andra, hatiku mulai resah.

"Iya, aku dah daftar, tinggal tunggu pengumuman keterima," jawabku dengan menatap matanya.

"Kakak juga suka sama kamu, kakak tunggu kamu sampai mendapat gelar sarjana Psikolog," ujarnya membuat jantungku berdetak lebih kencang.

"Kakak serius 'kan? Kalo kakak serius, tunggu aku 4 tahun lagi, ya. Kakak jangan cari jodoh dulu," ucapku dan setelah itu kami berpelukan.

Aku tak menyangka dia juga mencintaiku, ini hari yang sangat bahagia bagiku. Terima kasih, Tuhan, aku suka hadiah yang Engkau berikan. Semoga Kak Andra setia menungguku.

SELESAI

Nama: Gita Ayu Lestari
Jumkat: 773

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang