Cinta Kita Belum Selesai!

50 3 0
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain lain.

Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka.
Terima kasih.

***

Pagi yang cerah ini memperlihatkan ada seorang pria tampan yang baru saja bangun dari mimpi indahnya. Dia menyibakkan selimut lalu berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap diri.

Tak membutuhkan waktu lama pria itu sudah siap dengan pakaian rapi yang akan dikenakan untuk menemui sang pacar.

Sesampainya di meja makan tak lupa ia mencium pipi sang bunda dengan lembut yang cukup membuat si pemilik pipi terkekeh kala melihat wajah suaminya yang tampak kesal. Pria tadi pun ikut terkekeh melihat keposesifan ayahnya, ia sangat menyayangi keluarganya.

"Nanti kamu jadi jalan sama Anna, Al?" tanya bunda dibalas dengan anggukan kepala.

"Iya, Bun."

"Titip salam ya buatnya?"

Ya, keluarganya sangat mendukung hubungan mereka berdua.

Tak butuh waktu lama selesai acara sarapan dirinya bergegas menuju garasi lalu memakai mobil kesayangannya, kemudian meninggalkan pekarangan rumah besar itu dengan kecepatan sedang.

Hanya membutuhkan waktu 30 menit dirinya sudah sampai di rumah sang kekasih tercinta. Anna Pamungkas, gadis kecil si penakluk kulkas.

Ting tong!

Bel rumah berbunyi, tak lama ada seorang gadis keluar dengan pakaian yang mungkin baru bangun tidur, dilihat dari penampilannya yang acak-acakan.

Menyembulkan kepalanya setelah membuka pintu tinggi itu dan tak lupa cengiran khasnya ketika menyadari kesalahannya atau menyadari kepikunannya.

"Lupa lagi?" tanya Alka dengan nada lembut. Anna yang sudah menampakkan seluruh tubuhnya itu pun menganggukkan kepalanya gemas, ingin sekali Alka gigit, tetapi nanti ada yang merengek lalu dia meminta boba.

"Ya gimana lagi, kemarin 'kan habis ada acara keluarga juga sampai malem," katanya dengan mimik wajah yang sangat menggemaskan bak anak kecil umur lima tahun.

"Iya gak papa, yaudah sana gih mandi, aku tunggu di sini," kata Alka mempersilakan, lalu dengan berlari ngibrit karena masih sedikit malu dengan kebodohannya itu.

Alka hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat sang kekasih, sudah pendek, gemesin, untung sayang!

Pengen tak gigit!

Beberapa menit sudah Alka menunggu, tetapi yang ditunggu belum juga menampakkan diri. Alka cemas, ia khawatir tetapi masih tetap berpikir jernih, mungkin lagi dandan! Kan cewek biasanya lama dandannya, katanya dalam hati.

1 menit!

20 menit!

30 menit!

Tidak menampakkan diri juga si imut ini, Alka semakin panik. Dirinya nekat masuk ke dalam rumah itu dengan sedikit berlari menuju kamar sang kekasih! Ya, tujuan awalnya adalah kamar Anna.

Setelah sampai di depan kamar Anna dengan napas yang terengah-engah, Alka semakin dibuat panik dan khawatir ketika mendengarkan suara isakan dari dalam, dia yakin itu suara Anna, kekasihnya!

Untung pintu kamar tidak dikunci, Alka membukanya dengan pelan, kemudian masuk ke dalam dan memperlihatkan sang kekasih meringkuk dengan wajah yang ditutupi oleh kedua lututnya.

"Ay? Are you okey?" lirihnya. Stop! Alka sangat tidak bisa melihat si imut ini menangis! Apalagi karena dirinya.

Suara tangisan itu semakin kencang, Anna mendongak ke arah Alka yang sudah ada di depannya lalu menerjang dada bidang Alka dan memeluknya dengan erat enggan melepaskan, di sinilah Anna menangis sejadi jadinya.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang