Kenyataan pahit

32 6 0
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain sebagainya

Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka.
Terima kasih.

***
_

______

"Ay, aku pamit, ya."

Ucapan singkat itu seolah terbawa oleh angin yang tengah berembus. Namun, Ayla tetap bisa mendengarkannya dengan jelas. "Kapan kamu akan kembali lagi?" tanya Ayla dengan suara bergetar.

Razan, sang empu yang hendak pamit tersebut lantas menipiskan bibirnya ketika mendengar suara bergetar Ayla. Apalagi saat melihat mata gadis itu mulai berkaca-kaca.

"Razan, kenapa kamu diam? Aku bertanya, kapan kamu akan kembali?"

"Aku tidak tau pasti, Ayla," jawab Razan sembari menghela nafasnya. "Namun, yang jelas aku pasti akan kembali."

"Sebelum aku pergi mau kah kau berjanji padaku, Ayla?" tanya Razan.

"Janji? Janji apa?"

"Berjanjilah untuk selalu menjaga hatimu sampai aku kembali. Jangan biarkan nama pria lain melekat pada hatimu selain namaku."

Ayla menganggukkan kepalanya paham. "Baiklah, aku berjanji."

Razan yang mendengar hal itu lantas tersenyum lalu mengacak-acak rambut Ayla gemas. "Terima kasih, Ayla. Kalau begitu aku juga berjanji untuk segera kembali dan setelah kembali nantinya aku akan langsung melamarmu," ujar Razan membuat kedua pipi Ayla lantas bersemu merah.

"Aku pegang kata-katamu." Ayla mengepalkan tangannya seolah-olah tengah menggenggam sesuatu.

"Haha, baiklah. Kalau begitu aku pamit, ya. Jaga dirimu baik-baik." Razan memundurkan tubuhnya lalu berbalik dan pergi meninggalkan Ayla yang sudah bersiap untuk menumpahkan air matanya.

Setelah Razan menghilang dari pandangannya, Ayla pun langsung meneteskan air matanya kemudian menangis tersedu-sedu. Ayla benar-benar sedih, lantaran sang kekasih yang memilih untuk pergi meninggalkannya demi bekerja di luar kota.

"Ya Allah, tolong jaga dan lindungi Razan selama dalam perjalanan hingga ia sampai ke tempat tujuannya."

****

Satu hari, dua hari, satu Minggu, satu bulan, satu tahun hingga lima tahun tidak terasa telah berlalu. Namun, sampai saat ini Ayla masih belum mendapatkan kabar apapun tentang Razan.

Terakhir ia berkomunikasi dengan Razan adalah sebulan setelah Razan pergi, kemudian setelahnya ia tak lagi pernah berkomunikasi dengan pria tersebut. Ayla sudah berkali-kali mencoba menghubungi Razan. Namun, nomor hp Razan tidak aktif sama sekali, semua akun media sosialnya pun tidak ada yang aktif satu pun.

Razan menghilang seolah ditelan oleh bumi.

Setiap hari, setiap saat Ayla menunggu Razan dengan cara duduk di teras rumahnya berharap ia melihat Razan datang sembari tersenyum manis kepadanya. Namun, harapan hanyalah harapan. Harapan Ayla seolah tidak ada artinya karna Ayla benar-benar tidak tau Razan ada di mana dan apa kabarnya.

Andai Razan memiliki orang tua dan keluarga tentu Ayla bisa bertanya pada mereka, tapi kenyataan telah menyatakan bahwa Razan tak memiliki siapapun di dunia ini selain Ayla seorang.

Razan adalah seorang yatim piatu yang dulunya tinggal di panti asuhan sebelum akhirnya ia bertemu dengan Ayla dan semenjak saat itu senyuman yang dulunya sempat hilang dari wajah tampan Razan, kembali terbit setelah pertemuannya dengan Ayla. Ayla benar-benar berpengaruh besar dalam hidup Ayla, begitu juga sebaliknya. Semenjak pertemuan dengan Razan, hidup Ayla yang dulunya suram karena kematian kakaknya, menjadi lebih berwarna setelah bertemu dengan Razan.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang