Friend or Love

60 2 0
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain lain.

Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka.
Terima kasih.

***


Di hari weekend, ada empat remaja yang sedang berkumpul di salah satu rumah mereka.

"Jalan-jalan, yuk," ajak salah satu dari mereka, yang diketahui Naya namanya.

"Yuk," sahut dua gadis yang hampir bersamaan menjawabnya.

"Kalau lo gimana, Ra?" tanya Naya.

"Kalau gue sih, ikut aja," jawab gadis tersebut yang diketahui Andira namanya.

***

"Woii, tungguin napa, kalian emang tega ya, ninggalin gue." Diyva setengah berlari menghampiri ketiga sahabatnya yang saat ini ingin meninggalkan dirinya.

"Buruan, abisnya lo dandan 10 abad sendiri," sungut Aliana kesal. Pasalnya, mereka bertiga sudah menunggu Diyva sejak setengah jam yang lalu.

"Ya kan gue harus tampil perfect biar orang-orang pada ngelirik gue," jawab Diyva dengan bangganya.

"Dih, pede banget lo," celetuk Andira.

"Iya dong, pede itu harus." Diyva melirik sengit.

"Udah-udah, diem. Kalau gini terus, kita mau berangkat kapan?" Naya menengahi perdebatan para sahabatnya itu.

"Kapan-kapan." Aliana memutar bola matanya malas.

"Nay, Ra, Li, hadap sini," ajak Diyva untuk menghadap ke arah kamera. Saat ini mereka sudah sampai di tempat tujuan, yaitu di sebuah tempat yang sedang populer di daerahnya.

"Ulang-ulang, masa muka gue kek gitu," ucap Naya setelah melihat hasil fotonya.

"Aelah ribet banget lo," protes Andira.

"Biarin. Cepetan gih."

"Satu, dua, tiga, ciss." Mereka berpose dengan berbagai gaya. 

Diyva melihat-lihat hasil fotonya lalu mengirimkan ke grup WhatsApp yang berisikan mereka berempat.

BOBACLASIK ツ
Diyrelll: sent 26 photos.

***

"Diyy, itu crush gue mukanya lagi kiyowoo. Potoin gih," bisik Naya kepada Diyva. Kini mereka sedang berada di rumah Dafi--teman sekaligus tetangga Naya.

"Ok, wait." Diyva secara diam-diam mengarahkan kamera handphone-nya ke Andree, yang katanya crush Naya.

"Udah gue kirim tuh fotonya ke nomer lo."

"Ok, thanks ye Diyrelll."

"Ye. Bisa ngga, sih? Ngga usah kasih embel-embel dibelak-" Ucapan Diyva terhenti saat Andira dan Aliana memanggilnya dari teras rumah Dafi.

Diyva dan Naya bergegas menghampiri Andira dan Aliana. "Ada apaan, sih?" tanya Diyva sesampainya di teras.

"Noh, di sebelah barat ada Farrel si crush lo lagi jalan bareng Tristan, Ervino, sama Bayyan keknya mau ke sini." Diyva mengikuti arah pandang Andira. Dan yang dikatakan Andira benar, bahwa mereka berjalan ke arah rumah Dafi.

"MasyaAllah, ciptaan Tuhan yang satu ini ganteng banget," ucap Diyva dan matanya mengikuti gerak-gerik Farrel.

"Eh, bentar-bentar." Diyva merapikan anak rambutnya yang berantakan. "Gue udah cakep belum?" tanyanya.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang