Sebuah Pengorbanan

84 14 1
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata penulis sendiri.  Maaf jika ada nama, tempat, latar dll.

Selamat membaca ini dan selamat menikmati cerita ini. Semoga kalian suka dengan cerita ini.
Terima kasih.

•••

Kicauan burung mengganggu tidur seorang gadis cantik berambut pirang, gadis itu pun membuka matanya dan langsung duduk di atas tempat tidur.

Gadis itu bernama Lala Ravira Vanera anak kedua dari seorang pengusaha, pasangan Ria Maya dan Revan Rendra.
Lala memiliki seorang abang yang bernama Revan Lian Putra.
Di umurnya yang saat itu menginjak 13 tahun ia harus kehilangan keluarganya.

Papanya dan mamanya yang meninggal karna tertabrak mobil saat ingin berangkat ke luar negeri untuk mengurus perusahaan mereka.

Hal itu membuat abangnya yang berusia 20 tahun turun tangan untuk menjadi bos, tapi karena abangnya yang memiliki penyakit lambung dan sering telat makan, membuat ia sering jatuh sakit dan akhirnya meninggal, di usianya yang saat itu berumur 21 tahun.

Setelahnya, perusahaan pun disita akibat tidak ada yang membayar hutang perusahaan. Kini Lala hanya tinggal di apartemen sederhana miliknya, uang dari hasil ia menjual perhiasan dan mobilnya.

Uang itu ia pergunakan untuk membeli apartemen dan satu honda scopy berwarna hitam.
Ia juga bekerja di salah satu cafe yang cukup terkenal.
Setidaknya itu bisa menghidupi nya di umurnya yang saat itu menginjak 14 tahun.

Dua tahun berlalu, kini Lala sudah menginjak umur 16 tahun ia menjadi gadis yang baik, berprestasi, cantik, dan pendiam.
Banyak yang ingin dekat dengannya, tapi karena ia sangat pendiam membuat ia tidak memiliki banyak teman.
Ia juga tidak mempunyai sahabat karena selain pendiam ia juga susah bersosialisasi.

Setelah duduk ia melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.30 hal itu membuatnya terkejut dan segera bangkit dan berlari untuk mandi.

Sepuluh menit berlalu Lala sudah selesai dengan mandinya ia langsung bergerak mengambil tas dan kunci motor, melajukan motornya menuju sekolah SMA favorit di kota itu.

Saat sampai di sekolah Lala langsung memakirkan motornya dan berlari dengan cepat ke arah kelas, sebab 5 menit lagi guru akan masuk.

Saat di koridor ia tidak melihat ke depan sebab ia terburu-buru untuk segera sampai ke kelas dengan terus melihat jam tangan berwarna hitam yang ia pakai.

Bruk!

Lala terjatuh karena menabrak seseorang, ia pun meringis karena lututnya sakit, orang yang menabraknya pun menolongnya.

Ia mengulurkan tangannya dan Lala menerima uluran tangan itu saat melihat orang yang menabraknya, ia mematung dan jantungnya berdegup.

Deg!

"Vino," batin Lala berbicara, ia terus menatap laki-laki yang menabraknya, sedangkan laki-laki itu hanya tersenyum hangat.

Lala yang sadar langsung melepaskan tangannya dan mengucapkan terimakasih lalu kembali berdiri untuk memasuki kelas. Sedangkan laki-laki yang bernama Vino hanya tersenyum.

Laki-laki itu bernama Vino Lian Putra, laki-laki idaman semua wanita ia juga populer di sekolah karena selain tampan, ia juga baik, dan berprestasi.

Jam istirahat tiba, Lala langsung keluar untuk mengisi perutnya yang kelaparan karna tidak makan tadi pagi.

Ia membeli nasi goreng dan teh manis, lalu duduk di pojok kantin. Setelah selesai makan ia menuju taman yang menjadi tempat ternyaman yang ada di sekolah setelah perpustakaan.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang