Si Kembar Beda Alam

41 5 1
                                    

Cerita ini hasil pemikiran nyata dari penulis. Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, latar, tempat, alur, dan lain lain.

Selamat membaca, selamat menikmati dan semoga suka.
Terima kasih.

***

Hai, namaku Naira Syaqilla Andila, panggil saja Naira. Aku memiliki saudari kembar bernama Naila Zivanna Andila orangnya cantik, ceria, ramah dan juga pandai berbaur dengan siapa pun. Sayangnya, Tuhan lebih menyayangi Naila, ia telah pergi dan tidak akan pernah kembali.

Cerita dimulai saat aku memasuki sekolah menengah atas. SMA awal mula semua berjalan dengan baik dan sampai pada akhirnya sesuatu yang di luar dugaanku terjadi.

***

Kring ... Kring ... Kring ...

Bunyi alarm membangunkan gadis kecil yang sedang tertidur pulas, ia mengecek jam dan bangkit dari tempat tidur untuk mandi dan setelah lima belas menit gadis tersebut keluar dari kamar dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Good morning, Bik," sapa gadis itu kepada pembantu di rumahnya, karena ayah dan ibunya sedang ada tugas di luar kota.

"Pagi juga, Non Nira," balas Bik Yuyun.

"Ayo sarapan, Bibik udah buatin sarapan kesukaan Non, loh," sambung Bik Yuyun sambil tersenyum kepada Naira.

"Makasih, Bik," ucap Naira dan setelahnya menyantap nasi goreng kesukaannya.

Selang beberapa menit, Naira sudah selesai menyantap makanan dan mulai berpamitan dengan Bik Yuyun, setelahnya berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Naira segera memasuki kelas karena bel masuk akan berbunyi sebentar lagi.

Setelah sampainya di kelas Naira duduk di bangkunya.

"Hai, tumben baru sampe?" tanya Stefani, karena terbilang Naira anaknya tidak pernah telat.

"Tadi malam begadang, makanya jadi susah bangun," balas Naira seadanya karena sekarang dia sedang tidak ingin banyak bicara.

"Oh, pantes aja mata panda," kekeh Stefani yang dibalas senyuman oleh Naira. Guru sudah memasuki kelas dan mereka mulai membuka buku pelajaran.

Bel istirahat pun berbunyi, semua murid berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka karena cacing yang di dalam perut mereka sudah pada demo.

"Nai, kantin yuk," ajak Stefani.

"Sebentar, aku beresin tas dulu," balas Naira tengah sibuk membereskan alat tulisnya.

Sesampainya di kantin, mereka mulai mencari tempat duduk dan mulai memesan makanan masing-masing. Setelah makanan sampai mereka berdua mulai menyantap makanan.

Skip ....

Naira telah sampai di rumah dan langsung memasuki kamar, ia pergi ke kamar mandi karena badannya sudah terasa lengket. Beberapa menit kemudian setelah mandi ia langsung naik ke tempat tidur, memainkan benda pipih untuk menjelajahi semua sosial media.

Karena bosan, Niara pergi ke bawah ingin mengajak abangnya pergi jalan-jalan, karena ia sangat bosan di rumah.

"Bang, temenin Nai, yok," ucap Naira sambil mengetuk pintu kamar.

"Haa, mau ke mana, Dek?" tanya Dirga kepada adeknya tersebut.

"Ke minimarket, mau jajan," balas Naira.

"Hm, yaudah ayoo."

Sesampainya di minimarket Naira langsung mengambil semua jajan yang ia mau, setelah dirasa cukup mereka langsung menuju kasir untuk membayar belanjaan.

Kumpulan CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang