"Abang ingin pernikahan abang dan Annara di ajukan menjadi satu bulan lagi. Ah, atau minggu depan juga tidak apa."
Kedua orang tua Darren terbelalak dengan ucapan si putra sulung yang kelewat santai itu. Keduanya saling pandang sebentar, lalu menatap Darren yang kini memakan camilan milik Darrial dengan santai tanpa beban.
"Darrendra memang sudah tidak waras," gumam Darrial seraya geleng-geleng kepala.
Bunda Alya menghela nafas. "Kamu waras bang? Kenapa tiba-tiba?" Tanyanya berusaha tenang.
Darren menelan makanannya. "Abang serius bun. Ayah bilang sama papa Tama ya? Bikin alasan apa kek, yang masuk akal. Tapi jangan keliatan Darren yang minta." Ia kembali memasukkan camilan ke dalam mulutnya.
"Coba bilang ke ayah, alasan kamu apa tiba-tiba mau di ajuin?"
Bahu Darren merosot lesu, ia menelan camilannya lalu meminum jus jeruk milik Darrial di meja. Setelah itu ia menatap sang ayah dengan wajah serius.
"Abang nggak mau Anna di ambil orang yah. Ada satu cowok jelek yang ngaku teman kuliahnya Annara dulu, namanya Baranji-"
"Abang!!" Peringat bundanya, Darren hanya nyengir.
"Namanya Bara, kata orang suruhan abang sih namanya Albara Adhitama. Dia kelihatan banget naksir sama Anna yah, dan abang yakin kalau itu orang nggak beres. Ada wajah-wajah kriminalnya! Makanya abang mau cepetin pernikahan dengan Anna sebelum dia rebut duluan." Darren menatap ayahnya memelas.
"Nama bapaknya siapa son?"
Darren berpikir sejenak, mengingat informasi yang diberikan oleh orang yang ia suruh untuk mencari tau segala sesuatu tentang Bara dengan sedetail mungkin.
"Arya Adhitama yah."
"BANGSAT!!" Umpat ayah Denny sambil menggebrak meja, yang kemudian bahunya di geplak keras oleh sang istri sambil melotot.
"Wah! Baru kali ini adek lihat ayah ngumpat. Keren," celetuk Darrial mengacungkan dua jempol.
Ayah Denny cengengesan, memandang istrinya yang masih melotot horor. Salahkan si Arya bangsat itu yang membuatnya naik pitam.
"Kenapa yah?" tanya Darren heran.
"Oke! Kita majuin pernikahan kalian, ayah akan sewa WO yang paling bagus yang bisa nyiapin semuanya dengan cepat. Kalau perlu, kita kurung si Baranj- ekhm, si Bara api itu biar nggak bikin kacau pernikahan kalian."
Bunda Alya, Darren, dan Darrial menatap ayah Denny cengo. Kenapa sekarang jadi dia yang menggebu-gebu?
"Yah, sehat?"
Ayah Denny mendengus. "Diem dek! Gini, ayah dulu pernah bekerja sama dengan si Arya itu untuk merintis usaha bersama. Nah, setelah usaha kita lumayan maju dan punya pasar yang lebih menjanjikan, dia dengan otak liciknya itu mendepak ayah. Akhirnya ayah harus memulai usaha dari nol lagi, sehingga kita punya perusahaan yang sekarang ini."
"Kalau kalian tau perusahaan kecil yang namanya AnD company, itu ada keringat ayah tuh di situ. Tapi nggak apalah, toh perusahaan itu sekarang cuma seuprit di banding sama punya ayah. Apalagi kalau di gabung sama perusahaan kakek yang sekarang di pegang om Donny, sekali libas abis itu punyanya si Arya!" Jelasnya panjang lebar. Ia lalu memegang pundak Darren dan meremasnya.
"Pokoknya, ayah nggak akan biarin anaknya Arya licik itu ngerebut calon mantu ayah yang cantik. Nanti malem ayah bilang ke Tama," ucapnya penuh tekad.
"Ck, pantes banyak aura negatifnya tuh si Baranjing. Orang bapaknya aja jahat!!" Batin Darren sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNARA
RomanceSejak mengetahui perselingkuhan yang dilakukan sang ayah di belakang ibunya, Annara tak lagi mempercayai pernikahan. Kekecewaan yang teramat besar membuatnya menganggap bahwa laki-laki dan cinta hanya akan membawanya pada penderitaan. Namun sayang...