42

10.4K 567 18
                                    

Satu jam perjalanan, terasa seperti satu tahun bagi Annara. Ia hanya diam melihat kerlap kerlip pemandangan ibukota dari kaca samping seraya menggigiti jarinya sendiri.

Jika saat di acara tadi Darren masih bersikap biasa, bercanda bersama kedua anak dan keponakan Adhika. Maka sejak mereka pamit hingga perjalanan pulang, Darren berubah.

Suaminya itu hanya diam dan tak banyak tingkah seperti biasa.

Annara tau, Darren marah. Karena ini bukan kali pertama Darren mendiamkannya.

Beberapa waktu lalu, Darren pernah merajuk dan mendiamkan dirinya karena ia membuang kolor lusuh Darren yang bergambar Squidward dan Spongeboob yang sedang berpelukan. Namun diamnya Darren hanya bertahan 1-2 jam, karena setelahnya pria itu sudah kembali seperti biasa dan langsung mengajak Annara pergi membeli kolor yang baru.

Untuk kali ini, ia yakin kemarahan sang suami tak sesederhana itu.

Sebenarnya sejak tadi Annara sudah berusaha untuk mengajak Darren bicara, dan melakukan segala sesuatu yang dapat menarik perhatian.

Saat Annara berpura-pura hampir jatuh karena menginjak gaunnya sendiri, Darren langsung menggendongnya ala bridal sampai masuk ke mobil tanpa peduli bagaimana keduanya jadi pusat perhatian orang-orang yang lalu lalang.
Tak sampai di situ, Darren juga memasangkan seatbelt nya seperti biasa.

Sesaat setelah perjalanan dimulai, Annara banyak membicarakan hal-hal random seperti kegemasannya pada anak kembar Adhika, terpesonanya ia pada Raynard-- keponakan Adhika yang sangat tampan, dan banyak hal.

Darren yang biasanya selalu cemburu, bahkan ketika Annara memuji adiknya sendiri pun, tadi hanya bereaksi seadanya. Setiap di tanya, Darren menjawab dengan singkat tanpa mengalihkan fokusnya pada kemudi.

Lama-lama Annara jadi kesal sendiri, karena bagaimanapun ia tak salah. Ia bahkan tak habis pikir dengan ulah Bara yang semakin lama semakin diluar nalar.

Daripada kekesalannya berubah menjadi amarah dan menyebabkan mereka berakhir dengan pertengkaran, maka Annara lebih memilih ikut diam hingga keheningan perlahan mulai menemani perjalanan keduanya.

***

Aksi saling diam pasangan suami istri itu ternyata masih berlanjut sampai di rumah. Tanpa banyak bicara seperti biasa, keduanya langsung pergi ke kamar dengan Darren yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak ada yang mempertanyakan perang dingin di antara keduanya, karena memang di jam seperti ini hanya ada mereka berdua di rumah. Para maid tinggal di paviliun belakang, dan jam kerja mereka berakhir setelah makan malam.

Begitu selesai mandi, Annara tak ingin membuang waktu lebih lama untuk segera bicara dengan Darren. Setelah keluar, ia bingung lantaran tak menemukan keberadaan pria itu di kamar.

Lagi-lagi karena ingin segera bicara berdua, Annara berganti pakaian dengan cepat dan mencari Darren ke seluruh ruangan yang biasa di tempati suaminya.

Namun, nihil! Darren tak ada dimanapun termasuk di ruang kerja, tempatnya biasa menghabiskan waktu untuk sekedar melanjutkan pekerjaan yang belum selesai di kantor.

Annara mulai panik. Dengan setengah berlari, ia bergegas ke luar rumah untuk bertanya pada satpam meski ia yakin tak mendengar suara mobil atau motor milik Darren.

Langkahnya terhenti tepat di depan pintu begitu menyadari masih ada satu tempat yang luput dari pencariannya. Ia lantas berbalik dan berjalan cepat, berharap menemukan Darren di sana.

ANNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang