"Sebenarnya tanpa kamu akusisi pun, perusahaan kecil itu akan hancur dengan sendirinya, bang."
Darrendra mengangguk membenarkan ucapan sang ayah seraya melonggarkan dasinya yang terasa mencekik. Pria itu cukup lelah, tetapi sebanding dengan kelegaan yang saat ini ia rasakan.
"Kalau di tangan abang masih bisa di selamatkan, kenapa enggak, yah? Lagipula kasihan dengan para karyawan yang menggantungkan hidupnya dari sana," jawabnya.
Bagi orang lain, mungkin Darren terlalu serakah, karena ia masih mengusik sebuah perusahaan kecil di saat ia sendiri merupakan pewaris salah satu perusahaan raksasa.
Adapula yang menganggapnya bodoh, karena mengakusisi perusahaan yang saat ini tengah di terpa desas-desus terancam pailit.
Namun, Darren tetaplah Darren. Laki-laki prik yang cukup jenius dalam hal bisnis, dan cukup kejam menghabisi para musuh yang berani mengusik ketenangannya.
Ia sendiripun awalnya tak berniat mengakusisi perusahaan milik keluarga Bara itu, tetapi setelah mendapat informasi dari berbagai sumber, ditambah dengan Bara yang semakin memantik api dalam dirinya, Darren mantap untuk melakukan itu.
"Lalu, apa langkah pertama yang kamu lakukan tadi, bang?" Tanya ayah Denny penasaran.
"Tentu saja abang merombak manajeman yang ada di sana, yah."
Selain menurunkan jabatan Arya Adhitama beserta putranya yang masuk salah satu jajaran petinggi perusahaan, Darren juga merombak manajemen yang menurutnya cukup bobrok.
Berbekal hasil penyelidikan informan sebelumnya, Darren menumpas habis para oknum yang melakukan korupsi dan mengganti dengan orang-orang yang lebih layak dan kompeten di bidangnya.
Yah, salah satu penyebab perusahaan itu nyaris gulung tikar adalah korupsi besar-besaran yang dilakukan para petinggi, dimana kebanyakan dari mereka merupakan kerabat Arya Adhitama sendiri.
Ayah Denny tersenyum bangga. Ia merasa berhasil mendidik sang putra sulung, hingga menjadi laki-laki yang memiliki pemikiran luas dan selaras dengan hati nurani sebagai manusia.
"Orang mah kalo serakah ya gitu, nggak akan awet," celetuk ayah Denny lagi.
"Dulu dia songong banget waktu berhasil depak ayah, tapi liat sekarang, ayah diem aja nggak ngapa-ngapain, perusahaan kecil itu udah jadi salah satu anak perusahaan ayah."
Ada kepuasan tersendiri bagi Darren saat melihat ayahnya tersenyum sumringah seperti sekarang. Ia tahu, sebenarnya sang ayah mampu merebut perusahaan itu sejak dulu jika beliau mau. Namun, karena masih ada sedikit rasa peduli kepada 'mantan' sahabat yang pernah jatuh bangun bersama, pasti ada rasa tidak tega.
Setidaknya dengan ia melakukan itu sekarang, ayahnya tak akan merasa bersalah pada Arya Adhitama.
"Lagian si Bara jadi cowok keganjenan sama bini orang. Mana ada suami yang diem aja kalo istrinya di ganggu cowok lain? Masih untung abang nggak patahin lehernya!" Darren menggebu-gebu.
Ayah Denny kembali tertawa melihat wajah sebal sang putra. Ia mendekat dan menepuk pundak tegap itu dua kali.
"Sana pulang aja, bang. Ajak mantu ayah kencan."
"Beneran yah, baru jam segini loh." Darren melirik jam tangannya.
"Nggak papa dong, kamu kan udah lembur juga dua hari. Biar ayah yang handle semuanya hari ini," ucap ayah Denny seraya menepuk dada.
***
Mas❤
Sayang, mas otw kesana.
Kamu siap-siap ya, mas mau ajak kamu pacaran😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNARA
RomanceSejak mengetahui perselingkuhan yang dilakukan sang ayah di belakang ibunya, Annara tak lagi mempercayai pernikahan. Kekecewaan yang teramat besar membuatnya menganggap bahwa laki-laki dan cinta hanya akan membawanya pada penderitaan. Namun sayang...