Suara gedoran pintu yang tak santai mengusik tidur nyenyak Darren. Pria itu berdecak, membuka selimut yang membungkus tubuh atletisnya dengan sebal. Pandangannya beralih ke samping dan mendapati Annara sudah tidak ada di tempat tidur.
Darren melirik jam kecil yang ada di atas nakas. Baru pukul 05.30, tapi Annara sudah tidak ada, apa dia sedang mandi? Atau sudah masak bersama bunda?.
Gedoran di pintu belum juga berhenti, membuat Darren kesal dan berjalan ke arah pintu kamar. Saat melewati kamar mandi, ia mendengar suara gemercik air. Ah, Annara sedang mandi ternyata.
Ceklek
"Apaan sih lo, ganggu orang tidur aja!!" Darren menoyor dahi Darrial yang berdiri di depannya dengan berkacak pinggang.
"Mana boxer gue?!" todong Darrial.
Darren mengernyitkan dahinya heran. "Boxer apaan? Jangan ngadi-ngadi lo ya!" sentaknya agak keras.
Yah, ketika tidak ada orang tuanya, mereka berbicara dengan lo-gue.
"Ck, boxer kesayangan gue yang upil ipil!! Pasti lo pakek kan? Ngaku lo!!"
"Heh cil, jangan keras-keras goblok! Kalau kedengeran Annara, malu."
Darren menutup mulut adiknya, satu tangannya menutup pintu agar Annara yang sedang berada di kamar mandi tak mendengar.
"Mana balikin! Mau gue pakek."
"Dih, orang gue aja nggak tau itu boxer. Udah sana pergi lo!"
Darren mendorong bahu adiknya agar segera enyah, namun Darrial masih kekeh tak mau pergi. Walau badannya tak sebesar dan setinggi Darren, tapi Darrial cukup kuat karena dia juga sering nge gym.
Dengan cepat Darrial menarik celana piyama Darren ke bawah untuk memastikan apakah boxernya dipakai atau tidak. Detik berikutnya Darren berteriak, sedangkan Darrial tertawa ngakak.
"Lah anjrit. Udah nikah tapi masih pakai boxer spongeboob? Malu bang malu, kalau di unboxing bini lo yang nongol idungnya spongeboob."
Wajah Darren memerah menahan malu, iya juga ya? Nanti Anna pasti ilfeel kalau tau ia masih memakai boxer spongeboob. Tapi kan ia dan Anna belum saling unboxing, -eh.
Tangan Darren dengan cepat menarik celananya ke atas, lalu bersiap menerjang Darrial yang lebih dulu berlari menghindar.
"Sini lo adek laknat!!!" teriak Darren menggelegar.
Tanpa pria itu sadari, Annara mengintip melalui pintu yang dibuka sedikit. Tadi saat selesai mandi, ia sayup-sayup mendengar suara Darrial. Lalu tepat saat ia membuka pintu kamar mandi, pintu kamar di tutup oleh Darren.
Karena penasaran, Annara mendekat ke arah pintu dan membukanya sedikit. Disitulah ia melihat adegan dimana Darrial melorotkan celana Darren, hingga membuatnya malu sendiri saat melihat pinggang dan paha Darren yang berbalut boxer karyawan tuan Krab itu.
"Sekali prik tetap prik," gumam Annara geleng-geleng kepala.
***
Annara yang baru memasuki kamar untuk mengajak Darren makan siang, mengernyitkan dahinya heran karena melihat laki-laki itu tengah memakai kaos kaki dengan tergesa.
"Mau kemana mas? Bukannya kamu masih libur ya?"
Darren yang sudah selesai memakai kaos kaki, mendongak menatap Annara yang berdiri di depannya.
"Mau ke kantor Ann, kata ayah suruh kesana sekarang karena ada sedikit masalah," jelasnya seraya berdiri.
Saat hendak berlari untuk mengambil tas kerjanya, Darren terkejut karena Annara menahan lengannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANNARA
RomansaSejak mengetahui perselingkuhan yang dilakukan sang ayah di belakang ibunya, Annara tak lagi mempercayai pernikahan. Kekecewaan yang teramat besar membuatnya menganggap bahwa laki-laki dan cinta hanya akan membawanya pada penderitaan. Namun sayang...