5

19K 865 11
                                    

"Anna mau ikut masak dulu nggak? Bunda kebetulan mau bikin kue." Alya menatap Annara penuh harap. Karena anak bujangnya yang tak memberi aba-aba akan datang bersama Annara, membuatnya harus berbohong mengenai menu makanan untuk resepsi.

Setidaknya ia harus mengulur waktu agar dapat menghubungi katering milik temannya untuk membawakan katalog serta contoh makanan kemari.

Dengan semangat Alya mengajak Annara ke dapur. Wanita itu mengambil bahan-bahan untuk membuat kue, begitupun dengan peralatannya.

"Bunda ganti baju dulu ya Anna, gerah."

Alya keluar dari dapur setelah mendapat anggukan dari Annara. Ia harus menemui si putra sulung yang membuatnya mendadak pusing.

"Awhhh bunda sakit bun," pekik Darren saat tiba-tiba telinganya di tarik oleh sang bunda.

Alya melotot, "Kamu ini!! Kenapa bohong sama Anna kalau bunda nyuruh kalian kesini hah? Bunda kan jadi harus bohong."

"Sekarang kamu hubungin tante Mirna, minta buat kirimin katalog dan contoh menu buat dicicipi. Bunda ajak Annara bikin kue sambil ngulur waktu," lanjutnya.

"Iya bunda iya."

Saat bundanya sudah pergi, Darren kembali duduk di sofa ruang keluarga dengan tangan menggosok telinganya yang panas. Pria itu segera mengambil ponsel untuk menghubungi teman bundanya sesuai dengan yang di perintahkan.

"Siapa sih cowok itu? Apa jangan-jangan pacarnya Anna? Tapi nggak pernah ada laporan kalo Anna punya pacar," gumam Darren penasaran.

Selama ini diam-diam Darren menyuruh orang untuk mengawasi Anna dari jauh. Walaupun tidak sampai detail, tapi Darren tau kalau selama ini Anna tidak menjalin hubungan dengan pria manapun. Makanya dia juga berani meminta ayahnya mengajukan perjodohan, karena Annara masih single.

Lalu siapa pria tadi? Mengapa dia begitu akrab dengan Annara bahkan sampai berani memeluknya? Apa Darren melewatkan sesuatu?

Mengingat mereka berpelukan dan tertawa bersama membuat Darren kembali mendidih. Dia tidak suka gadisnya itu di sentuh dan tertawa dengan prial lain. Darren cemburu!

***

Annara tersenyum lebar saat melihat kue yang baru saja di keluarkan dari oven oleh Alya.

"Wah, kayaknya enak banget bunda."

Alya tersenyum, "Enak dong pastinya, apalagi dibantuin Anna. Pasti tambah enak," ucapnya sambil menaruh kue tersebut di piring.

"Anna bawakan ke ruang keluarga ya? Darren ada di sana. Kayaknya Darrial juga udah pulang dari kampus. Bunda mau mandi dulu."

Setelah mengatakan itu, Alya keluar dari dapur meninggalkan Annara yang terdiam di tempat.

Gadis itu melirik ke arah jam dinding. Pantas saja bunda Alya ingin mandi, sekarang sudah mendekati jam pulang kantor.

Pasti wanita itu ingin tampil cantik dan wangi saat menyambut suaminya pulang, sama seperti yang selalu dilakukan mamanya.

Ck, walaupun begitu nyatanya papanya masih saja selingkuh.

Annara mengambil satu potong kue, menyuapkan ke dalam mulutnya hingga menggembung. Gadis itu memekik girang, merasakan nikmatnya kue yang lumer dimulutnya.

"Bunda."

Annara gelagapan saat melihat Darrial masuk ke dalam dapur. Adik Darren itu melihatnya dengan sedikit terkejut, namun beberapa saat kemudian tertawa.

ANNARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang