"Boleh mencintai tapi jangan sampai kamu tenggelam dalam kebodohannya"
_Reyhan Arsenio Ghazanvar_
Happy Reading
***
Alara menyandarkan punggung pada sandaran sofa, netra indahnya menyorot kosong kedepan. Tv yang menyiarkan acara pun ia abaikan, fokusnya kini hanya pada satu hari paling membodohkan yang pernah dirinya lakukan.
Hari dimana tutur kata manis yang membuat dirinya serasa dimabuk kepayang sampai-sampai dengan bodoh ia melakukan yang tidak seharusnya anak remaja lakukan. Ingatannya kembali menggali luka yang membuat dirinya takut kepada yang namanya cinta.
Empat tahun lalu ketika ia masih mengenakan kemeja putih rok biru, tepatnya pada suatu sore di tahun kedua masa sekolah menengah pertama ia menjalin hubungan asmara bersama seorang laki-laki satu tingkat di atasnya.
Cowok itu terlihat sangat baik, tutur katanya manis dan sangat menyayangi dirinya. Namun, prasangka itu berubah 180° ketika ia diminta datang berkunjung ke rumah Justin, kekasihnya.
Tanpa berpikir dua kali ia masuk kedalam rumah yang orang tua dari kekasihnya itu sedang tidak berada di rumah.
"Kamu mau minum apa Ara?" Justin bertanya dengan lembut.
"Apa aja, yang penting bukan air keran" jawab Alara yang mendapat sentilan di keningnya.
"Yasudah, air comberan aja kalau gitu" Justin terkekeh berlalu ke dapurnya.
Tak lama cowok itu kembali dengan nampan berisi 2 minuman dan tiga toples camilan, meletakkan di atas meja lalu menjatuhkan bokong di samping Alara yang sibuk mengganti channel TV.
Di sini lah awal kesalahan itu terjadi. Kala tangan Justin mendarat di atas pahanya, berulang kali ditepis akan tetapi tangan nakal itu terus menggerayangi area sensitif di tubuhnya.
"Jangan ngelayap tangannya!" sentak Alara risih.
Bukannya berhenti cowok itu malah semakin menjadi.
"Aku ingin buktikan cintaku Alara" ucap cowok itu menyeringai di samping telinga kekasihnya.
"Enggak, ini salah. Jangan gila kamu" Alara menggeser tubuhnya menjauh.
"Gak ada yang salah kita saling mencintai. Dengan begini kita akan saling memiliki, jangan takut aku gak akan pernah ninggalin kamu. I love you bebe" mantra manis itu membius Alara hingga merelakan mahkota paling berharga.
"Aku mencintaimu sayang, ini akan sangat menyenangkan dan tidak akan kamu lupakan. Kita akan terbang bersama"
"Percaya padaku Ara, aku mencintaimu"
Setelah segalanya terjadi ia hanya mampu menangis menyesali kebodohannya sendiri.
Hancur sudah harga dirinya di injak-injak seorang bajingan, dipermainkan oleh ketololan nya sendiri.
Beberapa hari setelah mereka melakukan dosa itu, Justin mengkhianati cintanya dengan berpacaran dengan Bela, sahabat Alara.
Dengan tidak tahu diri cowok itu mengancam akan menyebarkan apa yang mereka lakukan jika sampai mencampuri hubungannya bersama Bela, cowok itu juga mengatai dirinya murah dan hanya setara sampah setelah berhasil merenggut kegadisannya.
Masa kelam itu tidak akan pernah bisa di lupa, bahkan bagaimana sang ayah menangis mengetahui rusak anak gadisnya masih menjadi bayang-bayang nya.
Bodoh kan menjadi dirinya? Sangat mudah termakan rayuan seorang laki-laki.
![](https://img.wattpad.com/cover/310633345-288-k540152.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Satu Arah [Selesai]
AléatoireSeutuhnya permainan Dunia tidak ada yang tahu, 'dia' hadir dalam artian berbeda. Kasih sayang yang setara adalah sebuah angan berharga yang sampai kini belum ia dapatkan. Hukuman, kemarahan, terabaikan bahkan di salahkan menjadi makanan sehari-hari...