Mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, gadis kecil itu menatap hampa pada bayangan dirinya yang dipantulkan cermin Fullbody di hadapannya.Rambut panjang sehitam tinta yang tampak lembut, sepasang mata ruby merah yang tampak memancarkan kilau layaknya permata, kulit putih pucat yang mulus tanpa cacat, wajah kecil agak chubby yang tampak begitu cantik dan manis, dan tubuh kecil pendek yang tampak seperti anak berusia 5 tahun.
Apakah anak kecil ini dirinya sekarang?
Keningnya mengerut samar, dengan pikirannya yang kembali ia bawa untuk mengingat kejadian sebelum ia terbangun dengan tubuh gadis kecil ini.
Ya. Tubuh gadis kecil yang tampak lemah dan rapuh ini pada mulanya bukanlah miliknya!
Ia masih ingat dengan baik jati dirinya yang sebenarnya! Seorang wanita dewasa berusia 27 tahun, yang merupakan salah satu Executive Mafia dari kelompok Mafia terbesar di dunia pada abad ke-21.
"Aku dikhianati saudara angkatku sendiri dan mati," Gumam gadis kecil itu, kala ingatannya kembali mengingat bagaimana ia sebelumnya telah menemui kematian tragisnya sendiri. Di tembak tepat di kepala oleh orang yang merupakan saudara angkatnya sendiri saat menjalankan misi, dikarenakan ketamakan saudaranya yang tidak terima bahwa Ayah mereka, sang ketua Mafia lebih memilihnya menjadi sang penerus.
"Aku tahu aku tidak boleh percaya padanya. Salahku karena lengah," Gumamnya lagi. Suara dan ekspresinya terdengar datar tanpa emosi sedikit pun. Hal yang seharusnya tidak normal, sebab akan lebih masuk akal jika jiwa yang menempati tubuh gadis kecil itu akan merasa kesal, marah, dendam, atau bahkan mengamuk jika mengingat kembali bagaimana ia terbunuh.
Tapi tidak!
Jiwa dalam tubuh gadis kecil itu tetap tenang dan santai! Seolah-olah mati dan hidup kembali dalam tubuh yang berbeda adalah hal yang sangat lumrah!
Memutuskan melupakan peristiwa kematiannya yang cukup tragis, gadis kecil itu kemudian akhirnya menyempatkan diri untuk mengamati area sekitarnya, yang ia tebak adalah kamar tidurnya. Sebab sebelumnya ia baru saja bangun dari ranjang empuk yang besar dan mewah.
Ruangan yang merupakan kamar tidurnya itu mewah. Berkali-kali lipat lebih mewah daripada kamarnya di kehidupannya yang sebelumnya! Ada banyak furniture mewah di kamar yang dominan berwarna merah dan putih itu. Bahkan ada beberapa furniture atau barang-barang yang terbuat dari emas, perak, berlian, dan bahan mewah berkualitas lainnya, yang ia yakini 100% asli!
Well, ia sebelumnya adalah Executive Mafia yang telah banyak mengurus urusan dunia bawah! Urusan yang menyangkut jual beli senjata, obat-obatan, organ tubuh, hingga perhiasan. Jadi tidak sulit bagi matanya untuk mengenali keaslian dari semua barang mewah di kamarnya itu.
Apakah ia terlahir kembali sebagai anak orang kaya?
Atau..
Apakah ia terlahir kembali sebagai seorang putri di abad pertengahan? Sebab gaya kamarnya yang elegan dan mewah memang tampak seperti gaya bangunan eropa kuno pada masanya.
Di manapun dan siapa pun dia sekarang?
Yah, sejujurnya dia tidak terlalu peduli.
"Takdir sialan. Aku lebih suka mati dengan tenang daripada harus kembali menjalani hidup yang membosankan," Gumamnya. Namun ekspresi dan nada suaranya tetaplah datar. Seolah-olah ia tidak benar-benar marah dan kesal pada takdir yang dengan seenaknya menghidupkan ia kembali.
Tok.. Tok..
Ceklek..
Mendengar suara itu, gadis kecil itu kemudian menolehkan kepalanya ke pintu ganda kamarnya yang besar. Melihat pintu itu yang terbuka dari luar dan menunjukkan seorang wanita muda dengan pakaian Maid yang tampak agak tersentak dan terkejut begitu menatapnya.
"A-ah, Anda sudah bangun rupanya," Kata Maid itu, dengan senyuman tipis canggung yang berhasil gadis kecil itu ketahui.
"Saya akan segera menyiapkan air hangat untuk anda Mandi, Putri,"
Ah.., jadi dia benar-benar seorang putri. Jiwa gadis kecil itu berhasil menangkap fakta tersebut atas perkataan sang Maid.
"Tunggu!" Gadis kecil itu menahan, kala sang Maid akan bergegas menuju kamar mandi di kamarnya.
"Ya, Tuan Putri?" Tanyanya dengan hormat sekaligus gugup.
"Siapa namaku?" Tanyanya kemudian, dengan ekspresi dan nada suaranya yang datar.
"Eh?" Beo Maid tersebut. Sepertinya tidak menyangka jika akan mendengar pertanyaan itu.
"Nama Anda?" Ulangnya lagi. Memastikan agar ia tidak salah dengar pertanyaan dan berujung membuat Tuan Putrinya itu marah dan mengamuk, lagi.
"Ya. Nama lengkapku," Ulang gadis kecil itu dengan malas.
Ia tiba-tiba saja dipindahkan ke dunia ini dan ke dalam tubuh kecil ini tanpa pemberitahuan! Yang membuatnya merasa asing karena benar-benar tidak mengetahui apa pun tentang tubuh yang ia tempati saat ini.
"Nama Anda adalah Ishabelle Rubelious dè-Althair, Tuan Putri. Putri dari kekaisaran Althair,"
Oh, gadis itu mengerjapkan kedua matanya pelan setelah mendengar nama yang seharusnya merupakan namanya itu.
Nama yang tidak asing. Pernahkah ia mendengarnya sebelumnya?
"Umurku?" Gadis kecil itu melanjutkan pertanyaannya.
Dan meskipun Maid itu merasa bingung dengan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba saja diajukan sang Putri, ia tetap saja menjawab, "Anda sekarang berusia 7 tahun,"
Jadi ia berusia 7 tahun sekarang, dan bukannya 5 tahun?
Apakah anak kecil 7 tahun biasanya sependek ini?
Tidak!
Itu pasti karena tubuh ini yang memiliki pertumbuhan lambat dibandingkan anak-anak sebayanya.
"Lalu, siapa namamu?" Tanya gadis kecil itu lagi.
Menundukkan kepalanya dengan hormat dan meletakkan telapak tangannya ke dada, sang Maid itu lantas memperkenalkan dirinya, "Nama saya Anna. Anna Gisthad, Tuan Putri,"
Gadis kecil itu mengangguk pelan sebagai balasan, kemudian mengibaskan tangan kecilnya ke udara, "Baiklah, kau boleh pergi sekarang," Katanya kemudian.
"Apakah ada masalah, Tuan Putri? Kenapa anda bertanya nama dan usia anda?" Tanya Maid itu, yang sepertinya tidak bisa menahan rasa penasarannya. Ia tidak mempertanyakan prihal sang putri yang bertanya tentang namanya, ketika ia sendiri telah melayani sang putri sejak 2 tahun yang lalu. Sebab sang Putri memang tidak pernah menganggap penting kaum rendahan sepertinya.
Kemudian lirikan tajam yang diberikan oleh gadis kecil tersebut atas pertanyaannya, membuat sang Maid tersentak di tempat. Tahu jika ia sepertinya telah menanyakan hal yang tidak perlu.
"Sejak kapan seorang bawahan mempertanyakan atasannya?" Gadis itu berucap dingin, yang membuat Maid itu merinding.
"M-maaf, Tuan Putri. Saya bersalah," Kata Maid itu kemudian, seraya membungkukkan badannya rendah untuk memohon ampunan.
"Sudahlah. Pergi dan segera siapkan segala keperluanku untuk pagi ini. Aku lapar," Kata Gadis kecil itu kemudian. Kembali mengibaskan tangan kecilnya untuk mengusir Maid tersebut.
"Baik, Tuan Putri," Balas sang pelayan, sebelum ia berbalik badan dan bergegas melaksanakan perintah sang Tuan Putri.
Gadis kecil itu menghela nafas samar, sebelum ia kembali berbalik badan untuk menatap cermin Fullbody di hadapannya. Menatap dan memperhatikan kembali wajah serta tubuh baru yang ia tempati.
"Ishabelle Rubelious dé-Althair, Putri kekaisaran Althair. Dimana aku pernah mendengar nama ini?" Gumam gadis kecil itu, dengan mata rubinya yang masih menatap pantulannya di cermin.
To be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...