~Satu Minggu kemudian...
______________________
_______________Dengan gerakannya yang anggun, Putri Ishabelle meraih secangkir Teh hangat yang tersaji di hadapannya dan meneguk cairan hangat berwarna cokelat kemerahan itu dengan khidmat.
Kemudian keningnya Mengernyit samar setelahnya, ketika ia merasa jika Teh-nya masih terasa terlalu pahit untuk seleranya.
Meletakkan kembali cangkir Teh-nya di atas meja, Putri Ishabelle kemudian mengambil dan mencelupkan 5 batang kecil gula batu tambahan ke dalam Teh-nya itu, lalu mengaduk Tehnya beberapa saat, sebelum kembali meminumnya.
Senyuman tipis kemudian terbit di wajah sang Putri, kala ia merasa puas dengan rasa Teh-nya yang lebih manis dari sebelumnya.
Sedangkan di sisi lain, Count dan Countess Linux, serta Putra sulung mereka yang duduk di hadapan sang Putri, kompak dibuat meringis samar dalam hati, kala melihat apa yang baru saja sang Putri lakukan pada Teh-nya dengan menambahkan 5 batang gula batu ke dalamnya, setelah sebelumnya pelayan mereka memberikan 2 batang gula batu ke dalam Teh itu.
Selera manis Putri Ishabelle ternyata lebih mengerikan daripada rumor yang beredar!
"Bagaimana kabar anda, Count?" Tanya Ishabelle tiba-tiba, begitu ia kembali meletakkan Teh-nya ke atas meja dan mendongakkan pandangan matanya untuk menatap Count Linux yang duduk pada sofa empuk di hadapannya. Membuat Count Linux tersentak samar atas perhatian sang Putri yang tiba-tiba.
"Ahh.., sekarang saya sudah baik-baik saja, Yang Mulia," Jawab Count Linux, setelahnya.
"Terimakasih karena telah merepotkan diri datang kemari untuk menjenguk saya. Saya benar-benar merasa terhormat, sekaligus merasa tak enak hati karena tidak memberikan sambutan juga jamuan yang layak untuk anda," Count Linux melanjutkan, dengan ekspresi dan nada suara menyesal.
Ya. Putri Ishabelle siang ini memang datang mengunjungi Mansion keluarga Count Linux yang terletak di Ibukota, dengan tujuan untuk menjenguk Count Linux. Tapi kunjungan yang dilakukan sang Putri rupanya sangat tiba-tiba atau tanpa adanya pemberitahuan sama sekali kepada pihak sang Count, sehingga membuat Mansion Count Linux sempat gempar dan heboh, karena dikejutkan dengan kedatangan kereta kuda mewah yang memiliki lambang Istana Kekaisaran dan lambang Putri Mahkota, di gerbang masuk Mansion mereka.
Akhirnya, tanpa persiapan yang matang dan begitu terburu-buru, Count Linux dan keluarganya pun dengan segera keluar dari Mansion bersama para pelayan mereka, untuk melakukan sambutan dan memberikan salam seadanya kepada Pewaris Tahta kekaisaran di masa depan.
"Maafkan kami karena tidak bisa memberikan sambutan dan jamuan yang lebih baik untuk anda, Yang Mulia Putri Mahkota," Sahut Countess Linux, dengan kepala yang menunduk karena menyesal. Di sampingnya, Putra sulungnya mengangguk setuju dengan apa yang baru saja Ibunya itu katakan.
"Tidak perlu meminta maaf, Countess! Tidak perlu juga merasa bersalah, menyesal atau tidak enak hati! Karena selain saya tidak terlalu memerlukan sambutan juga jamuan yang terlalu berlebihan, disini sayalah yang bersalah karena telah datang kemari tanpa memberitahu kalian lebih dulu,"
"Oleh karena itulah, saya minta maaf kepada kalian karena kedatangan saya yang begitu mendadak dan mengganggu kesibukan kalian masing-masing," Ishabelle melanjutkan, dengan senyuman tipis dan ekspresi tak enak hati di wajahnya.
"Ahh..! Tolong jangan meminta maaf, Yang Mulia! Anda tidak bersalah dan seharusnya tidak perlu meminta maaf pula! Selain karena kami tidak layak menerima permintaan maaf anda, kedatangan anda kemari merupakan suatu kehormatan juga kebahagiaan besar bagi keluarga kami! Jadi tolong jangan merasa bersalah dan sungkan, Yang Mulia," Sahut Countess Linux, yang kali ini diangguki oleh suami juga Putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasi(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...