(Sumber : Pintrest)
~•°•°•~
.
Putri Ishabelle mendongakkan wajahnya. Menatap pada bangunan megah Kuil Dewa Matahari yang berdiri menjulang tepat di hadapannya.Terbuat dari Batu marmer berwarna Putih bersih, dengan lingkungan sekitar yang terjaga kebersihannya, telah membuat Kuil Dewa Matahari itu terlihat lebih agung dan suci.
Dilihat dari bagaimana wujud bangunannya, siapa pun pasti tidak akan heran apabila Kuil itu dinyatakan sebagai bangunan termegah kedua setelah Istana Kekaisaran Althair sendiri.
"Ayo, Sir Alexion!" Ajak Ishabelle, seraya membawa langkah kakinya memasuki Area Kuil. Merasa sudah cukup untuk mengagumi bagian luar Kuil megah tersebut.
Sementara di belakang Sang Putri, Sir Alexion selaku Kesatria pribadinya dengan segera mengikuti langkahnya. Meninggalkan Kereta kuda dan beberapa Orang Kesatria di belakang sana.
Sembari menyusuri jalan setapak Kuil, Putri Ishabelle kembali menyempatkan diri untuk melihat area sekitar. Mendapati bahwa Kuil ini memiliki Taman dan lapangan luas yang terawat dengan baik, memiliki pilar-pilar besar dan patung-patung yang tertata dengan teratur di sekitar, dan ada beberapa kolam air mancur dengan air yang amat bening, juga sungai buatan kecil yang menampung jenis ikan hias yang terpelihara dengan baik.
Selain memiliki keindahan yang memanjakan mata, suasana di sekitar Kuil ini juga tenang dan damai, dengan udara sekitar yang terasa segar dan berbau alam.
Tenang, nyaman, dan damai. Itulah yang Putri Ishabelle rasakan di setiap langkah yang diambilnya begitu ia mulai memasuki Kuil ini. Seakan-akan beban dalam pikirannya telah hilang, dan seakan ia telah mendapatkan jaminan bahwa apa pun masalah dimasa depan yang menimpanya, ia pasti bisa melewatinya dengan baik.
Ya. Semoga saja memang begitu.
Tap...
Dan kemudian langkah kaki Putri Ishabelle terhenti, begitu ia berhadapan dengan anak tangga yang akan membawanya menuju bangunan utama Kuil yang di-khususukan untuk Berdoa.
Putri Ishabelle kemudian mendongakkan wajahnya, menatap ratusan anak tangga di hadapannya yang seakan tidak memiliki ujung.
"Apakah saya perlu menggendong anda, Putri?" Alexion dengan sukarela menawarkan. Menaruh perhatian lebih kepada Putri yang masih berusia 12 tahun dan baru saja sadar dari Koma-nya 1 bulan lalu.
Tapi Putri dengan segera menggelengkan kepalanya sebagai jawaban, sebelum ia mengambil langkah pertama menaiki anak tangga.
Segera, Sir Alexion mengikuti di belakangnya. Bersiap kapanpun untuk menangkap Sang Putri apabila Putri Ishabelle tanpa sengaja terpeleset, juga bersiap untuk menggendong Putri Ishablle kapan pun sang Putri mengeluh lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasia(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...