71. Hilang Kendali? (S3)

3.9K 623 39
                                    

Notes : Full adegan gelut, nih. Kalau mau skip juga gapapa, wkwkwk..

------------------------------------



  "Maju saja, Tikus Sialan!" Tantang Ishabelle, dengan kedua matanya yang berkilat menjadi sepasang merah darah. Sepasang Mata Merah darah yang menunjukkan kegilaan dan nafsu akan pertumpahan darah.

Glup..

Jhonny Warrent tanpa sadar menelan ludah dengan susah payah.

Kilatan di mata sang Putri itu adalah kilatan ganas yang seolah-olah meneriakkan bahaya kepadanya.

Dan jujur saja, kilatan ganas itu telah berhasil membuatnya sedikit merasa terintimidasi dan terancam.

Grep..

Jhonny Warrent kemudian mengeratkan genggaman tangannya pada gagang pedangnya, guna menenangkan perasaan gugup dan gelisah yang tiba-tiba saja menderanya.

"Tidak apa-apa! Putri pasti hanya menggertak dan bertingkah sok kuat saja. Aku pasti akan menang! Jumlah kami lebih banyak dari Putri! Bahkan meskipun Putri sangat berbakat dalam ilmu pedang, tetap saja mustahil baginya untuk mengalahkan kami!" Batin Jhonny Warrent, yang menanamkan dan menekankan keyakinan dalam dirinya.

Grep..

Genggaman Jhonny Warrent pada pedangnya kian mengerat, disaat ia menaikkan kembali pandangannya dan menatap sang Putri dengan tekad baru di matanya.

"Aku pasti akan menang!" Jhonny Warrent kembali menekankan dalam hatinya.

Dan seolah mengetahui apa yang tengah Jhonny Warrent pikirkan, Putri Ishabelle menyunggingkan seringai geli.

Tapi sang Putri tidak memberikan jeda waktu agar Jhonny Warrent dapat melihat seringai geli di wajahnya.

Karena begitu seringai geli itu terbit di wajah sang Putri..

TAP..

Putri mengambil satu langkah dengan kaki kanannya dan menekankan kaki kanannya itu ke tanah yang ia pijak.

Kemudian..

SRAKK...

Sang Putri menggunakan kaki kanannya yang bertumpu di tanah itu, sebagai pengungkit untuk mendorong tubuhnya melesat cepat dan lurus ke arah Jhonny Warrent. Dengan demikian membuat Jhonny Warrent tersentak dengan kedua bola mata melebar karena terkejut dengan gerakan sang Putri yang tiba-tiba.

"TIDAK..! HARUSNYA KAMI DULUAN YANG MEMULAI SERANGAN!" Jhony Warrent berseru panik dalam hati, kala ia melihat sang Putri melesat cepat ke arahnya, dengan pedang terangkat ke udara dan siap untuk memberikan tebasan padanya.

TRANG..

Dan kemudian pedang sang Putri dan Jhonny Warrent pun berbenturan, dengan Jhonny Warrent yang tepat waktu mengangkat pedangnya untuk memblokir dan menahan tebasan pedang sang Putri yang mengarah langsung ke dadanya.

"Khhkk.." Jhonny Melenguh tertahan. Merasa kewalahan menahan serangan sang Putri tanpa mengeluarkan tenaga yang berlebihan.

Di samping itu, sang Putri kembali menyeringai saat melihat Jhonny susah payah menahan serangan tebasannya. Membuat Jhonny yang melihat seringai itu, pun merasa geram.

"Aku menunggumu menyerang, tapi kau tidak kunjung menyerangku juga. Aku tidak suka menunggu, kau tahu?" Kata Ishabelle, saat ia memberikan sedikit tambahan sihir pada pedangnya. Membuat pedangnya semakin menekan pedang Jhonny dan membuat Jhonny semakin  kewalahan menahan pedang sang Putri.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang