83. Memijak Langit Bersama (S3)

3.6K 502 48
                                    

Note : kalian kalau punya lagu Perfect-Ed Shereen, coba deh dengerin itu sambil baca Chapter ini. Aku ngetik chapter ini sambil denger lagu itu soalnya, hehe...

Btw, mohon maaf kalau banyak Typo karena aku ngetik Chapter ini sampai stress banget :')

~•°•°•~

Langkah demi langkah dan putaran demi putaran. Eros dan Putri Ishabelle tampak menikmati tarian dansa yang keduanya lakukan di tengah malam itu. Menari di lantai balkon kamar sang Putri, dibawah langit malam yang diterangi oleh cahaya bulan dan bintang-bintang.

Tidak ada musik pengiring, tapi tarian dansa yang keduanya lakukan tetap terlihat teratur dan berirama.

"Apakah aku berdansa dengan baik?" Tanya Eros disela-sela tarian mereka. Menatap sepasang mata Ruby sang Putri dengan sorot mata yang hangat dan senyuman manis di wajah tampannya.

"Cukup baik untuk seorang pemula," Jawab Ishabelle. Saat kedua matanya juga menatap sepasang mata Emas Eros, dengan ekspresi tenang dan senyuman tipis di wajahnya.

"Senang mendengarnya. Aku belajar keras untuk ini," Balas Eros, saat ia beralih untuk melingkarkan lengan kirinya di pinggang ramping sang Putri. Semakin mempersempit jarak diantara keduanya.

Dan Putri Ishabelle sepertinya tidak merasa keberatan atau mempermasalahkan hal tersebut.

"Apa kau kedinginan?" Tanya Eros lagi, kala ia akhirnya menyadari bahwa sang Putri hanya mengenakan Piyama tidur berwarna putih yang tipis dan hanya mencapai lututnya. Sedangkan cuaca malam ini lumayan berangin dan juga dingin.

Selain itu, Putri Ishabelle juga bertelanjang kaki. Dengan demikian membuat telapak kakinya yang mulus dan putih bersih menginjak lantai balkon yang dingin.

"Jika kukakatan, Ya. Maka apa yang akan kau lakukan?" Tanya balik Isabelle, saat ia menekuk pinggangnya dan dengan anggun menjatuhkan tubuh bagian atasnya ke belakang, membuat Eros dengan otomatis menahan pinggangnya dan juga membungkukkan tubuhnya untuk menjaga keseimbangan mereka.

Senyuman Eros sedikit melebar saat ia mendengar pertanyaan sang Putri tersebut, dengan kedua matanya yang tak bisa lepas dari menatap kiluan cantik pada sepasang mata Ruby Putri Ishabelle. Hal yang sama juga terjadi pada Putri Ishabelle, dimana sang Putri juga merasa sayang untuk melewatkan kilauan pada sepasang mata Emas Eros.

Keduanya sepertinya tanpa sadar telah terhipnotis pada keindahan mata masing-masing.

"Aku akan dengan senang hati memberimu kehangatan," Jawab Eros, saat ia menarik tangan Putri Ishabelle dalam genggamannya, lalu menggunakan lengannya yang menahan punggung sang Putri sebagai pengungkit, agar Putri Ishabelle kembali menegakkan tubuhnya dan kembali berhadapan dengannya.

Dan bertepatan dengan itu juga, titik-titik kecil cahaya berwarna keemasan tiba-tiba saja muncul dari tubuh Eros. Cahaya itu kemudian bergerak mengelilingi tubuh keduanya. Membawakan cahaya sekaligus juga kehangatan yang terasa nyaman.

"Bagaimana sekarang?" Tanya Eros, saat ia membimbing Putri Ishabelle untuk mengambil langkah lainnya dalam tarian mereka.

Putri Ishabelle tidak menjawab. Sebaliknya sang Putri malah ikut mengeluarkan titik-titik cahaya kecil dari tubuhnya. Cahaya merah muda itu kemudian terbang dan bergerak mengelilingi tubuh mereka juga, berdampingan dengan cahaya keemasan milik Eros.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang