05. Laporan Para Guru Ishabelle

16.9K 1.9K 16
                                    


  Kaisar Orion menatap satu persatu tamu bangsawan yang menghadiri undangannya sore itu. Mereka semua berada di ruang kerja pribadi Kaisar yang masih tampak rapi meskipun ada banyak dokumen di sekitar.

Sang Kaisar duduk di sofa tunggal dengan kaki bersilang, sedangkan para tamunya duduk di sofa panjang di kedua sisinya, dengan secangkir teh dan beberapa jenis camilan yang berada di atas Meja sebagai hidangan. Dan di belakang Kaisar, tentu saja ada Gallert yang dengan setia berdiri tegap di sisi sang Kaisar.

Para tamunya kali ini tidak hadir untuk melaporkan suatu permasalahan yang terjadi di suatu wilayah kekaisaran. Melainkan hadir untuk membahas tentang program Study Putri Ishabelle yang telah berlangsung selama 1 minggu ini.

Ya. Para tamu undangan yang hadir adalah para bangsawan yang telah ditunjuk Kaisar untuk menjadi Guru Putrinya.

Ada Viscount Bermanth, sang Guru Sejarah. Countess Girson, yang mengajarkan Etika Bangsawan. Count Filiph, yang mengajarkan Putri Ishabelle Matematika. Viscountess Corvus, yang mengajarkan bahasa Kuno dan Sastra. Arius Deltha, Putra kedua Marquess Delta yang mengajarkan Putri Ishabelle kesenian. Dan Marquess Jugson, yang mengajarkan tentang ilmu bersosial juga berbisnis. Mereka semua adalah bangsawan yang telah dipilih dengan amat selektif oleh Kaisar Orion sendiri, untuk menjadi Guru Putri Ishabelle.

Dan sekarang, tiba saatnya bagi Kaisar untuk meminta laporan terkait hasil belajar Putrinya.

"Jadi, bagaimana Study Putri?" Tanya Orion dengan sikap tenang dan tabahnya yang khas, seraya menumpukan sikunya di lengan sofa dan menyandarkan dagunya di telapak tangannya. Sedangkan kedua matanya tidak lepas dari menatap para bangsawan yang menjadi Guru dari Putrinya itu.

Sejujurnya, Kaisar Orion tidak akan berharap lebih pada Study Putrinya. Ia tidak akan berharap bahwa Putrinya akan menjadi sangat jenius sehingga membuat gempar orang-orang dengan kejeniusannya yang memukau.

Tidak!

Sebab Kaisar Orion terlampau sadar, bahwa selama ini Putrinya itu pemalas, liar, dan selalu seenaknya jika menyangkut tentang pembelajaran. Selalu saja menyebabkan banyak kekacauan demi menghindari belajar.

Oleh karena itulah, Kaisar Orion telah mempersiapkan dirinya agar tidak terkejut, jika para guru Putrinya melaporkan bahwa Putrinya benar-benar mengalami kesulitan dan kemunduran dalam Study-nya.

Tidak!

Dirinya tidak akan marah atau pun menekan sang Putri jika Putrinya itu benar-benar mengalami kemunduran dalam Study-nya. Sebab bagi Kaisar Orion, Putri Ishabelle yang bersedia untuk menghadiri kelas saja sudah sangat membuatnya bersyukur. Karena setidaknya, Putrinya tidak lagi menolak untuk belajar.

Meskipun tidak terlahir jenius, setidaknya Kaisar Orion sudah bisa lega jika Putrinya telah terbekali Ilmu yang cukup baginya untuk menghadapi dunia dan menjadi penerusnya.

"Yang Mulia Kaisar, kami sebenarnya sudah tidak sabar untuk melaporkan prihal Study Putri kepada anda!" Kata Marquess Jugson, selaku yang tertua diantara semua orang di ruangan ini. Dan perkataannya itu dibalas anggukan membenarkan oleh guru yang lainnya.

Kaisar Orion menatap Marquess Jugson yang menunjukkan ekspresi amat serius di wajahnya. Begitu pula dengan guru lainnya, yang juga menunjukkan ekspresi serius dan menggebu-gebu.

Ada apa dengan ekspresi itu?

Apakah Putri Ishabelle seburuk itu dalam Study-nya?

Dan apakah mereka akan mengundurkan diri dari menjadi guru sang Putri sekarang?!

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang