30. Dinding yang Hancur (S2)

8.6K 1.3K 92
                                    

Begitu membuka kedua matanya, apa yang Putri Ishabelle lihat bukan lagi pemandangan familiar dari kamar tidurnya yang mewah. Melainkan hamparan air laut yang berwarna biru jernih. Membentang dengan luasnya sampai ia tidak bisa melihat ujung dari hamparan laut tersebut.

Melihat pemandangan laut yang tampak luas dan tenang di hadapannya itu, Putri Ishabelle dibuat tertegun di tempat. Tidak menyangka bahwa Eros akan membawanya kemari dengan menggunakan sihir Teleportasi-nya.

Syuuu...

Bahkan hembusan angin laut yang terasa sejuk dan menerbangkan helaian rambut hitamnya, tidak membuat sang Putri bergeming sedikit pun dari tempatnya. Kedua mata Ruby-nya tampak larut dalam memandangi hamparan laut di hadapannya. Seolah-olah pikirannya telah ikut terbawa oleh arus air laut yang tenang.

Laut.

Jika ada tempat yang belum pernah ia datangi dan sangat ingin ia datangi di kehidupannya yang sebelumnya, maka itu adalah laut.

Di kehidupannya yang sebelumnya, ia hanya bisa melihat lautan dari Televisi, dari pemandangan jarak jauh, atau hanya sekedar lewat saja. Itu karena ia tidak pernah memiliki kemewahan berupa waktu luang untuk pergi ke Laut atau hanya sekedar bersantai sesaat.

Hampir seluruh waktu yang ia miliki di kehidupannya yang sebelumnya hanyalah untuk fokus bertahan hidup. Waktunya dihabiskan untuk mewaspadai sekitar, sehingga tidak aman baginya untuk berada di tempat terbuka seperti laut. Di tempat dimana nyawanya akan sangat mudah terancam akibat identitasnya sebagai bagian dari Executive Mafia.

Di kehidupannya yang sebelumnya, sebagian besar waktu telah ia gunakan untuk bersembunyi. Sehingga ia tidak dapat menikmati udara segar barang sesaat pun.

Jadi begitu ia tiba-tiba saja berada di tempat ini, berhadapan langsung dengan hamparan Laut yang membentang luas, menghirup langsung udara khas laut yang terasa menyegarkan dan menenangkan, berada di tempat yang biasanya hanya bisa ia lihat dan kagumi dari kejauhan, Putri Ishabelle mendapati dirinya tidak tahu bagaimana harus bersikap.

Tapi satu hal yang Putri Ishabelle ketahui adalah, bahwa ia merasa senang berada disini sekarang.

"Ini adalah daerah Timur Kekaisaran Althair," Celetuk Eros tiba-tiba, yang sejak tadi hanya berdiri diam di samping sang Putri dan hanya mengamati bagaimana Putri tampak menikmati suasana Laut yang mereka datangi.

Melihat Putri yang biasanya terlihat tenang dan kini terlihat begitu tertegun hingga tak bisa berkata-kata saat berhadapan dengan laut, Eros mendapati bahwa itu adalah pemandangan yang lucu dan menghibur.

Eros berpikir, bahwa Putri yang selama ini hanya menghabiskan waktu berada di dalam istana, pasti terkejut ketika berhadapan dengan lautan yang baru pertama kali dilihatnya.

"Ini di Northon?" Tanya Ishabelle. Ia menoleh dan sedikit mendongak untuk menatap balik Eros.

"Ya. Northon," Eros membenarkan, dengan seulas senyuman tipis di wajahnya.

Northon adalah nama dari salah satu bagian daerah dari wilayah Timur. Northon terkenal karena merupakan tempat dimana Pelabuhan kekaisaran Althair berada, dan merupakan tempat dengan kekayaan laut yang melimpah. Juga merupakan salah satu bagian wilayah tersubur juga di Kekaisaran ini.

Jarak Northon dengan ibukota Kekaisaran Althair, adalah 10 hari jika ditempuh dengan kereta kuda. Tapi karena hebatnya Eros dalam penguasaan sihir, mereka berdua hanya perlu jentikan jari saja untuk tiba di Northon hanya dalam hitungan detik.

"Tapi dimana pelabuhannya?" Tanya Ishabelle kemudian. Tidak melihat adanya pelabuhan atau bahkan kapal laut dan nelayan di sekitar.

"Kita berada jauh dari pelabuhan. Kau tidak akan melihatnya dari sini," Jawab Eros.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang