"Ayah terlihat tidak sehat," Kata Jeffery, ketika ia memperhatikan Kaisar Orion dengan lebih intens. Mendapati bahwa wajah Ayahnya tampak lebih pucat, dengan lingkaran hitam samar di bawah kedua kelopak matanya.Kaisar Orion tersenyum tipis dibalik cangkir Teh hangat yang diminumnya.
"Aku tidak apa-apa. Hanya kurang tidur untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menggunung setelah kepergianku ke Selatan minggu lalu," Kata Orion setelahnya, agar sang anak bungsu tidak perlu mencemaskan kondisinya.
"Sebaliknya, bagaimana denganmu selama 1 minggu tinggal di Istana? Apakah semuanya berjalan baik bagimu?" Tanya Orion kemudian. Sedikitnya merasa khawatir apabila putranya itu malah tidak nyaman tinggal disini. Tinggal di lingkungan yang amat sangat berbeda dengan lingkungan yang dulunya ia tempati dengan mendiang ibunya.
Ahh.., mengingat tentang wanita itu lagi, sudut hatinya mendadak menjadi sakit. Teringat bahwa ia tidak akan pernah bisa melihat wanita itu lagi untuk selamanya.
"Aku baik-baik saja, Ayah! Memang pada awalnya aku belum terbiasa dengan suasana disini. Tapi sekarang aku sudah mulai terbiasa," Jeffery menjawab dengan semangat khas anak-anak.
Orion kembali mengulas senyuman tipis, "Senang mendengarnya. Jika kau membutuhkan sesuatu, jangan sungkan untuk mengatakannya pada para pelayan! Atau kau juga bisa memintanya padaku,"
Senyuman Pangeran Jeffery semakin melebar mendengarnya, "Baik, Ayah. Terima kasih!" Ucapnya dengan manis, sebelum kedua mata merahnya teralihkan pada berbagai macam jenis makanan ringan yang tersaji di atas meja.
Ternyata, Kaisar Orion memanggil kedua anaknya untuk menghabiskan waktu minum teh dan makan camilan bersama di ruang kerja pribadinya. Karena akhirnya setelah 1 minggu lembur bekerja, ia memiliki waktu luang untuk bersantai sejenak. Dan tentu saja, waktu santainya itu ia gunakan untuk bertemu dan mengobrol dengan kedua anaknya yang ia rindukan.
Mereka memang selalu rutin makan malam bersama. Tapi diluar itu, sang Kaisar terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga ia tidak bisa sering-sering menghabiskan waktu bersama kedua anaknya.
Gallert bilang, jika orang tua melepaskan pandangan mereka dari anak-anak mereka, mereka tanpa sadar telah melewatkan masa-masa pertumbuhan penting dari anak mereka.
Dan Kaisar Orion sama sekali tidak berniat untuk melewatkan pertumbuhan kedua anaknya itu. Jadi, sebisa mungkin ia akan meluangkan waktu untuk bertemu dan mengobrol dengan anak-anaknya yang saat ini masih berusia 9 dan 7 tahun.
Sudah cukup ia sempat mengalihkan pandangannya dari Putrinya dulu! Sekarang, ia tidak ingin mengulang kesalahan yang bisa saja amat berakibat fatal.
Mengingat tentang Putrinya, Kaisar Orion lantas beralih untuk menatap Putri Ishabelle. Mengulas senyuman lembut kemudian, kala ia mendapati sosok tenang dan anggun putrinya yang tengah menikmati puding cokelat kesukaannya.
"Bagaimana Study sihirmu, Putri?" Tanya Orion kemudian.
Atas pertanyaan yang tertuju padanya itu, Putri Ishabelle lantas beralih untuk menatap sang Kaisar yang juga tengah menatapnya.
"Berjalan lancar seperti biasa, Yang Mulia. Eros adalah guru yang baik," Jawab Ishabelle ala kadarnya.
Kembali Kaisar Orion mengulas senyuman lembut atas jawaban itu. Sedangkan hatinya tidak bisa merasa tidak bangga, kala ia mengingat kembali akan fakta bahwa Putrinya telah berhasil menggunakan sihir elemen dasar di usianya yang masih amat muda. Semakin merasa bangga pula, kala ia mengetahui bahwa Putrinya bahkan hanya butuh waktu kurang dari 6 bulan untuk bisa mengeluarkan sihir elemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasi(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...