60. Surat (S3)

4.6K 704 34
                                    

(Sumber: Pintrest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Sumber: Pintrest)

~•°•°•~



Putri Ishabelle tahu, bahwa apa yang telah ia lakukan minggu lalu pada Ujian masuk ke-2 Akademi, pasti akan menarik perhatian publik, dan ia telah siap dengan hal itu. Meskipun hal tersebut dipastikan akan sedikit mengganggu ketenangan hidupnya.

Demi membuat orang-orang mengakui kekuatannya dan merasa sungkan untuk meremehkan juga melawannya, ia harus memberikan sedikit pertunjukan kekuatan yang diperlukan.

Ia memang tidak peduli akan pandangan orang lain terhadapanya. Ia juga tidak peduli dengan rumor buruk yang orang-orang bicarakan tentangnya. Tapi itu bukan berarti ia akan diam saja dan membiarkan setiap orang memperlakukannya dengan tidak hormat.

Apalagi ketika ia tahu jika itu akan menyulitkan atau bahkan menggagalkan rencananya di masa depan.

Untuk menjalankan rencana yang telah ia susun selama ini, ia memerlukan sikap hormat dan rasa sungkan atau enggan publik terhadap dirinya. Dan tentu saja, menunjukkan kekuatan atau apa yang bisa ia lakukan, akan berpengaruh terhadap cara Publik memandang dan memperlakukannya di masa depan.

Di belahan dunia atau di dimensi mana pun kau berada, hal yang paling penting dan dapat memudahkanmu untuk melakukan hampir semua hal di dunia adalah, memiliki kekuasaan atau uang, status atau pangkat jabatan, dukungan atau sponsor dari pihak-pihak penting, kekuatan atau bakat, media massa yang bisa dikendalikan, wajah dan penampilan yang rupawan, rasa hormat dan sungkan dari orang-orang, serta tentu saja memiliki orang-orang yang bisa dipercaya untuk melakukan apa yang kau perintahkan.

Putri Ishabelle, saat ini telah memiliki semua hal itu. Semua hal yang di masa depan akan sangat diperlukan dan berpengaruh dalam keberhasilan rencananya.

Dan karena ia telah memiliki semua hal tersebut dalam genggaman tangannya, saat ini adalah saat yang tepat untuk memulai bagian awal dari Rencana besar yang telah ia susun.

Ting..

Dentingan nyaring terdengar, saat cangkir Teh kembali diletakkan ke atas tatakan piring kecil.

Seperti pada hari-hari biasa dimana ia tak memiliki kesibukan atau tengah  memiliki waktu senggang untuk bersantai, Putri Ishabelle berada di taman Istana Putri untuk menikmati secangkir Teh Sore dengan ditemani oleh beberapa jenis kue kering dan camilan.

Kali ini hanya ia sendiri, dengan ditemani oleh Alexion dan Anna yang selalu setia berada di sisinya.

Ayahnya, Kaisar Orion seperti biasa tengah disibukkan oleh tumpukkan Dokumen pekerjaan di ruang kerjanya. Menjadi semakin sibuk setelah mendapatkan kabar bahwa beberapa wilayah Keaisaran mengalami gagal panen. Sedangkan Adik tirinya, Jeffery tengah berlatih pedang seperti yang biasanya sering ia lakukan. Bocah 13 tahun itu menjadi kian terobsesi untuk bertambah kuat setelah melihat kehebatan berpedang sang Kakak dan mendengar rumor tentang betap hebatnya sang Kakak dalam Ujian Masuk ke-2 Akademi Herxon.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang