40. Berdansa saja denganku, Kak! (S2)

6.6K 1K 41
                                    

(Sumber : Pinterest)

~•°•°•~

.

"Bagaimana dengan kelas Tarimu, Putri? Apa kau mengalami kesulitan?" Tanya Orion, kepada putri Ishabelle saat ia dan kedua anaknya tengah berkumpul untuk minum teh bersama di sore hari yang cerah itu.

"Cukup baik, Yang Mulia. Countess Rosmerta adalah guru yang cakap," Jawab Ishabelle, disela-sela menikmati secangkir Teh hangat di tangannya.

Kaisar Orion mengulas senyuman tipis atas jawaban dari Putri sulungnya itu.

"Sesuai dugaan. Aku tahu kau tidak akan mengalami kesulitan berarti dalam menari. Ibu-mu adalah wanita yang anggun dan sangat berbakat dalam menari," Kata Orion dengan penilaiannya yang jujur.

Meskipun perasaan bencinya pada Mendiang Ibu Putri Ishabelle masih tersisa, itu tidak membutakan penilaiannya terhadap sang mantan Permaisuri yang memang menunjukkan sikap seorang wanita bangsawan sempurna, diluar sifatnya yang licik dan rela melakukan apa pun untuk kekuasaan.

Dan Putrinya, Ishabelle tampaknya juga mewarisi sikap dari mendiang istrinya itu. Terbukti dari bagaimana anggun dan indahnya setiap gerakan yang dilakukan oleh Putrinya, bahkan jika itu adalah gerakan sederhana seperti mengambil dan meminum secangkir Teh.

Karena fakta ini pula lah, Kaisar Orion meyakini bahwa Putri Ishabelle pasti juga mewarisi bakat menari atau berdansa dari Ibunya. Dimana dimasa mudanya, Permaisuri Althea selalu berhasil menyita banyak perhatian dengan bagaimana lues dan indahnya ia menggerakkan tubuh saat menari dan berdansa.

Tunggu!

Berdansa?!

"Putri, dengan siapa kau akan berdansa di Pesta Debut-mu nanti?" Tanya Orion, dengan ekspresi wajahnya yang tampak serius.

Pada Pesta Debut-nya nanti, sang Putri tentu saja akan melakukan Dansa pertamanya.

Jadi, siapa anak laki-laki beruntung yang akan menjadi Partner dansa Putrinya?

"Aku harus segera mencari informasi tentang siapa yang akan menjadi Partner dansa Putriku. Jika orang itu berasal dari bangsawan licik yang punya niat tertentu, aku harus segera menyingkirkannya!" Batin Orion, yang tanpa sadar meremat pegangan cangkir Teh di tangannya. Terbakar emosi sendiri saat memikirkan jika Putrinya bisa saja dimanfaatkan untuk kepentingan bangsawan licik yang haus kekuasaan.

"Saya masih memikirkannya, Yang Mulia," Jawab Ishabelle, dengan keningnya yang mengerut samar saat ia melihat kilatan emosi di wajah Kaisar Orion yang tampak bertekad.

"Ada apa dengannya?"

"Itu artinya, kau masih belum tahu dengan siapa akan berdansa?" Tanya Orion kemudian.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang