25. Ishabelle dan Nasehat tidak sadarnya (S2)

8.8K 1.3K 46
                                    

Setelah bicara dengan Duke Efsillion, Putri Ishabelle dan Pangeran Jeffery pun melanjutkan perjalanan mereka ke ruangan Kaisar Orion. Meninggalkan sang Duke seorang diri di koridor istana, dengan keadaan masih berlutut dan membeku.

Sementara Putri Isahbelle melanjutkan perjalanannya dengan tenang dan santai seperti tidak ada yang terjadi sebelumnya, Pangeran Jeffery kini malah tampak gugup dan gelisah. Sepertinya ia masih memikirkan apa yang dikatakan Duke Efsillion sebelumnya, dan ia juga sesekali diam-diam melirik sang Putri dengan ragu.

Di samping memikirkan perkataan sang Duke, Pangeran Jeffery juga memikirkan tindakan kakaknya itu dalam menghadapi sang Duke. Ketika ia memikirkan kembali bagaimana sosok kakaknya dengan mudah membuat sang Duke berlutut, Pangeran Jeffery tanpa sadar dibuat merinding lagi.

Padahal sikap mengintimidasi itu tidak ditujukan padanya. Tapi ia entah kenapa merasa sesak, gemetar, dan lemas kala Kakaknya yang biasanya tenang itu tiba-tiba saja bisa begitu menekan dan mengintimidasi.

Bohong jika sang Pangeran kecil mengatakan bahwa ia tidak takut. Tapi meskipun ia takut pada sang Kakak yang bisa begitu mengintimidasi dan menekan, Pangeran Jeffery juga merasa kagum pada Kakaknya itu. Berpikir bahwa kakaknya yang 2 tahun lebih tua darinya tampak begitu keren saat ia dengan mudahnya membuat seorang Duke berlutut hanya dengan kata-kata.

"Ibu selalu membacakan dongeng tentang seorang Putri yang selalu berakhir diselamatkan seorang Pangeran. Tentang seorang Putri yang begitu baik hati dan lemah lembut. Tapi ketika aku melihat Kakak, sepertinya dia tidak membutuhkan seorang pangeran atau ksatria untuk menyelamatkannya," Batin Jeffery dengan polosnya, kala ia mendongak untuk menatap Kakaknya yang masih memasang ekspresi wajah tenang dan tabahnya yang biasa.

Putri Ishabelle sebenarnya tahu bahwa sang Pangeran telah menatapnya sejak tadi. Tapi ia memilih abai dan tetap melanjutkan perjalanannya dengan tenang.

"Kakak, apakah tidak apa-apa memperlakukan seorang Duke seperti tadi?" Jeffery tiba-tiba saja bertanya, kala mereka hampir sampai di ruangan kerja pribadi sang Kaisar.

Meskipun Kakaknya seorang Putri, tapi Duke Efsillion adalah seorang bangsawan pangkat tinggi dan merupakan seorang Duke. Pangeran Jeffery khawatir, jika tindakan sang kakak sebelumnya bisa saja membuat sang Duke menganggapnya tak sopan dan malah menyebarkan rumor buruk tentang kakaknya.

Selama satu minggu tinggal di Istana ini, Pangeran Jeffery sebenarnya juga telah mendengar banyak rumor buruk tentang kakaknya. Tentang Putri Ishabelle yang selalu bertindak seenaknya, bersikap dingin dan kasar, juga tentang Putri yang pemalas.

Tapi meskipun ada banyak rumor buruk tentang Kakaknya, Pangeran Jeffery tidak akan mempercayainya dengan mentah-mentah begitu saja. Selain itu, dilihat dari bagaimana tenangnya sikap sang Kakak selama ini, sang Pangeran menjadi semakin percaya bahwa rumor buruk tentang Kakaknya itu tidaklah benar dan sengaja disebarkan hanya untuk membuat citra kakaknya menjadi buruk.

Andai saja kamu tahu Pangeran, bahwa sebagian dari Rumor itu memanglah fakta. Terlebih lagi di bagian Putri Ishabelle adalah seorang pemalas :)

"Bagaimana jika Duke Efsillion mengatakan hal buruk tentang Kakak di luar sana?" Tanya Jeffery lagi. Menatap sang Kakak yang sama sekali tidak menunjukkan perubahan ekspresi.

"Lalu kenapa jika dia mengatakan hal buruk tentangku?" Tapi Ishabelle justru malah bertanya balik.

"Tentu saja itu bisa membuat citra kakak jadi buruk dimata orang-orang! Kakak adalah seorang Putri. Jika sang Duke menyebarkan rumor buruk tentang Kakak, orang-orang bisa saja menganggap Kakak sebagai Putri dengan sikap yang buruk dan mereka bisa saja membenci kakak!" Jeffery berkata dengan nada menggebu-gebu dan kesal. Kesal kala ia memikirkan jika orang-orang bisa saja membenci kakaknya yang cantik.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang