Keesokan harinya, keadaan Putri Ishabelle akhirnya telah lebih baik. Demamnya telah menurun drastis ketika fajar tiba karena ketelatenan Anna dalam merawatnya, juga efek kemanjuran obat yang sang Healer berikan. Ruam-ruam dan bintik-bintik merahnya juga telah berkurang, dan rasa sesak di dadanya juga telah menghilang
Sekarang, Putri Ishabelle hanya perlu istirahat yang cukup untuk memulihkan keadaannya, dan sesekali pula sang Healer akan datang untuk memeriksa keadaannya lebih lanjut agar bisa memberikan laporan lengkap kepada sang Kaisar nanti.
Mengenai Kaisar Orion, sang Kaisar akhirnya meninggalkan kamar Putri Ishabelle ketika Putri telah sadar. Tapi karena kondisi Putri yang memang sangat lemas dan butuh istirahat lebih, Kaisar lantas mengirimkan sihir pada Putri agar Putrinya itu kembali tertidur lelap. Dan setelah sang Putri kembali istirahat dan tidur, Kaisar Orion pun beranjak untuk pergi ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Ya. Perjalanan bisnis Kaisar ke wilayah utara benar-benar dibatalkan!
Lalu ketika malam tiba, Kaisar Orion kembali menyempatkan diri untuk mampir ke kamar Putrinya. Memeriksa sebentar keadaan putrinya yang masih dikompres oleh Anna saat Putrinya itu telah tidur. Dan sang Kaisar dapat sedikit lega kala mendapati suhu tubuh putrinya tak lagi sepanas tadi siang, dan kondisi Putrinya tampaknya telah membaik.
Pagi ini, tidak seperti kemarin yang membuatnya sangat lemas dan hanya bisa berbaring di ranjang, Putri Ishabelle tampak terlihat lebih segar sekarang. Karena sebelumnya juga Anna telah membersihkan tubuhnya dengan lap basah dan mengganti bajunya.
Sekarang, Putri Ishabelle sedang duduk di atas ranjang, bersandarkan beberapa bantal yang telah ditumpuk oleh Anna di belakang punggungnya. Dan di pangkuan sang Putri terdapat meja kecil dengan beberapa menu sarapan pagi di atasnya, yang harus ia makan sebelum meminum obatnya.
Pada mulanya, Anna ingin menyuapinya. Tapi Putri Ishabelle menolak dan memilih makan sendiri, dan Anna tentu saja tidak punya kuasa untuk menolak.
Jadilah, sekarang Putri Ishabelle menikmati sarapannya dengan tenang dan patuh. Tidak seperti anak-anak pada umumnya yang akan sangat rewel dan mengomel saat makan ketika sedang sakit. Baik itu prihal makanan yang terasa hambar, atau prihal perut yang terasa mual.
Tapi karena jiwa Putri Ishabelle sejatinya berusia 27 tahun, maka tentu saja ia berbeda dengan anak-anak lainnya. Sebab akan memalukan baginya yang berusia asli 27 tahun untuk menangis hanya karena makanannya terasa hambar di lidah.
"Putri, Healer kekaisaran mengatakan jika anda sakit karena Alergi dengan makanan laut. Jadi mulai saat ini dan seterusnya, anda dilarang untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung makanan laut untuk menghindari kejadian yang lebih fatal dari ini, " Anna memberitahu dengan tidak enak hati, kala ia menemani Putri yang tengah menikmati sarapan sup ayamnya.
Anna merasa berita yang ia bawakan bukanlah berita baik untuk Putri. Mengira bahwa Putri pasti akan sedih atau merasa kesal karena ia tidak bisa bebas dalam mengkonsumsi makanan atau minuman karena alerginya. Dan itu juga membuat Anna turut sedih, sebab sebagai anak-anak, Putri seharusnya mencoba banyak hal dengan bebas, termasuk makanan juga minuman.
"Aku mengerti," Balas Putri Ishabelle, yang tampak terlihat tidak keberatan sama sekali dengan apa yang Anna bicarakan tersebut.
"Yahh, aku seharusnya menduganya lebih awal sebelum asal makan. Alergiku di kehidupan yang sebelumnya juga ikut terbawa di kehidupan ini. Merepotkan sekali,"
"Apa anda tidak keberatan Putri? Tidak sedih karena tidak bisa makan makanan laut lagi?" Tanya Anna. Bingung karena Putri terlihat terlalu santai dalam menyikapi Alerginya, dimana akan lebih masuk akal lagi baginya jika Putri bersedih, kesal, marah, atau bahkan mengamuk? mungkin.
Putri Ishabelle menggeleng dengan santai, "Masih ada banyak makanan tak kalah enak yang masih bisa aku nikmati sesuka hati. Jadi kenapa aku harus sedih?" Katanya kemudian, sebelum kembali menyuap Supnya.
Anna mengulas senyuman mendengar perkataan Putri yang ia layani tersebut, "Benar sekali, Tuan Putri. Masih banyak Makanan yang lebih enak dari Seafood!" Katanya kemudian, dengan lebih bersemangat.
"Oh, iya. Tuan Putri, Yang Mulia sepertinya sangat mengkhawatirkan keadaan Tuan Putri," Anna mengganti topik pembicaraannya, yang seketika itu juga membuat Putri gagal memasukkan suapan Sup lain ke dalam mulutnya.
Putri Ishabelle kemudian menolehkan kepalanya, menatap datar Anna yang masih berdiri setia di samping ranjangnya, "Jangan bicara omong kosong, Anna!" Katanya kemudian, sebelum kembali melanjutkan sarapannya.
"Saya tidak mengatakan omong kosong, putri! Bukankah anda sendiri telah melihat Kaisar saat anda pertama kali sadar kemarin? Kaisar duduk di samping ranjang anda dan menunggu anda sampai anda sadar,"
Mendengar itu, kening Putri Ishabelle dibuat mengerut samar, "Jadi itu bukan halusinasi atau Mimpi?"
Kemarin, saat ia sadar, Putri Ishabelle samar-samar memang melihat wajah Kaisar di hadapannya. Tapi karena saat itu penglihatannya buram, kepalanya sakit, dan tubuhnya demam tinggi, ia pikir jika ia sedang berhalusinasi atau hanya mimpi saja.
Jadi, Kaisar Orion benar-benar disini kemarin?
"Tidak! Anda tidak bermimpi atau berhalusinasi. Yang Mulia Kaisar memang kemari kemarin dan menunggu anda sampai anda sadar. Tapi begitu anda sadar, Yang Mulia Kaisar mengirimkan sihir tidur pada anda agar anda beristirahat lagi," Jelas Anna, dengan senyum tipis di wajahnya.
"Bukankah Kaisar harusnya pergi untuk perjalanan Bisnis? Kenapa malah kemari?" Tanya Ishabelle kemudian. Karena seingatnya, berdasarkan apa yang dikatakan Kaisar 2 hari yang lalu saat makan malam bersama, Kaisar harusnya pergi ke Wilayah utara untuk urusan bisnis kemarin pagi.
Jadi, bagaimana bisa Kaisar Orion berada di kamarnya kemarin dan bukannya pergi untuk perjalanan bisnis?
"Menurut yang saya dengar, Yang Mulia Kaisar langsung membatalkan kepergiannya ketika Beliau mengetahui anda jatuh sakit," Jelas Anna lagi, yang sukses membuat Putri Ishabelle terkejut.
"Apa?!"
Kaisar berhati dingin itu membatalkan kunjungan bisnisnya saat mengetahui bahwa ia sakit?!
Apakah ini salah satu lelucon?!
"Iya, Putri. Yang Mulia Kaisar benar-benar membatalkan kepergiannya. Rombongannya juga telah dibubarkan. Saya rasa, Yang Mulia Kaisar tidak akan pergi sampai anda sembuh,"
Keadaan ini benar-benar tidak terduga dan mengejutkan bagi Putri Ishabelle!
Apakah sang Kaisar benar-benar tidak jadi pergi karena ia sakit?!
Jika itu benar, maka kenapa Kaisar melakukannya? Apakah untuk menyebarkan citra sebagai Ayah yang baik bagi putrinya?
Pasti bukan!
Sebab menurut Novel, Kaisar Orion sebenarnya bukanlah orang yang peduli pada apa yang orang lain pikirkan tentang sosoknya!
Jadi pasti bukan soal cari muka atau membangun citra ayah yang baik di hadapan para bawahan juga rakyatnya!
Jadi, kenapa sang Kaisar malah bertindak seperti ini?!
"Yang Mulai Kaisar juga menjenguk anda lagi semalam, Putri. Dan beliau tampaknya lega saat mengetahui demam anda menurun," Kata Anna lagi, yang semakin membuat Putri Ishabelle pusing atas tindakan sang Kaisar yang tidak mencerminkan sifat aslinya dalam buku Novel.
Ada apa sebenarnya?!!!
Dan bertepatan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan di kepala Putri Ishabelle, pintu ganda kamar Putri tiba-tiba saja terbuka dari luar, dan menampakkan sosok gagah rupawan yang sebelumnya telah menjadi topik pembicaraan antara Anna dan Putri Ishabelle.
Ya. Kaisar Orion tiba di kamar Putri Ishabelle, dengan kedua mata merah darahnya yang langsung tertuju pada sosok Putrinya begitu ia masuk.
To be Continued..
Udah! Maaf gantung, aku mau nonton Piala Dunia 2022 dulu :')
Rada telat ini!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasía(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...