Note: Ini Chapter terakhir dari Part Kilas balik. Kalau mau di Skip silahkan, mau lanjut baca silahkan.
Btw, ini 3700an lebih kata! Jadi ya, panjang banget. Ehe..
____________________________
SRAK..
Gadis berusia remaja itu bahkan tidak meringis atau mengaduh sama sekali, ketika rambut hitam sebahunya tiba-tiba saja dijambak kencang oleh seorang Pria berusia 30an yang tampak marah. Ia juga tampak tidak menunjukkan perlawanan, sebab tahu jika akan sia-sia baginya untuk melawan seorang pria yang secara fisik dan kekuasaan lebih kuat darinya.
"Aku sudah memberimu perintah untuk membunuh mereka semua, kan?!" Pria berusia 30an itu berkata dengan suara dinginnya yang bernada rendah dan tajam. Membuat suasana diantara keduanya menjadi kian menegangkan dan mencekam.
"Jawab aku, Ruby!" Desis pria itu lagi. Kesal dan semakin marah saat gadis remaja yang tengah ia jambak itu hanya diam.
"Ya, Ayah. Anda telah memerintahkan saya untuk membunuh mereka semua," Gadis remaja itu, Rubu menjawab dengan nada suara datarnya yang khas. Seolah-olah ia tidak terintimidasi sedikit pun di hadapan Pria yang tampak kejam dan dingin itu.
Ruby, ya?
Di kehidupannya yang sebelumnya, nama yang diberikan oleh kedua orang tua kandungnya adalah Bella. Kemudian nama itu dibuang dan terganti oleh sebutan subjek 1001, yang seenaknya dilabelkan padanya oleh para ilmuwan gila itu.
Dan setelah ia berhasil kabur dari Laboratorium dan tanpa sengaja dipungut juga dijadikan anak angkat oleh seorang Bos Mafia, namanya berganti menjadi Ruby Willment. Nama yang diberikan oleh Ayah angkatnya, yang menurutnya merupakan nama yang cukup bagus dan cocok untuk dirinya.
"Lalu Kenapa?!" Pria itu, Jashon Willment menggeram, dengan rematannya pada helaain tebal rambut Ruby yang semakin mengencang.
"Kenapa kau membiarkan tikus kecil itu Lepas?!" Tanyanya, dengan nada tajam yang bagai meneteskan racun. Sedangkan kedua matanya berkilat tajam dengan api kemarahan di dalamnya.
Ah, ia ingat kejadian ini.
Ini terjadi beberapa bulan setelah ia diangkat menjadi Anak oleh Jashon Willment, dan mendapatkan misi pertamanya sebagai seorang Eksekutif Mafia termuda.
Misi itu adalah membantai habis anggota keluarga yang telah berani macam-macam dengan Jashon Willment. Tapi pada misi itu, ia gagal membunuh seseorang.
Itu adalah seorang anak kecil yang masih berusia 7 tahun, yang memohon padanya sambil menangis histeris agar diampuni dan dilepaskan, yang entah kenapa malah membuat jiwanya tersentak karena secara sekilas dapat melihat bayangan dari diri masal lalunya dalam anak kecil itu.
Dan pada akhirnya, ia gagal membunuh Anak itu karena para aparat kepolisian telah lebih dulu datang.
Tentu saja, fakta ini membuat Ayah angkatnya tidak senang.
"Apa kau merasa kasihan padanya hanya karena ia masihlah anak kecil yang polos dan tidak berdosa?!" Tanya Jashon lagi.
Tapi tidak ada jawaban dari bibir gadis remaja bernama Ruby itu, yang semakin membuat ia emosi.
PLAK..
Kemudian tamparan keras dilayangkan oleh Jashon ke Pipi kanannya, yang membuat Ruby jatuh terduduk di lantai dengan pipi membiru dan sudut bibir yang robek.
Jashon bukanlah orang baik hati yang berbelas kasih, bahkan jika itu pada seorang gadis yang merupakan anak angkatnya sekali pun.
"AKU MEMUNGUTMU BUKAN TANPA ALASAN, SIALAN! MAKA SETIDAKNYA JADILAH SENJATA YANG BAGUS UNTUK BISA KUMANFAATKAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...