15. Waspada Pada Laki-Laki!

13.3K 1.6K 41
                                    

Hari itu adalah hari yang cerah di Kekaisaran Althair. Sinar mentari tidak terlalu menyengat, dengan langit biru dan awan putih yang terbentang luas di atas sana. Sesekali angin sepoi-sepoi akan bertiup, membuat udara terasa sejuk dan menyegarkan.

Saat seperti ini adalah saat yang sempurna untuk menghabiskan waktu di luar ruangan.

Dan sepertinya Kaisar Orion juga berpikiran demikian. Sebab saat ini dirinya tengah berada di taman Istana Kekaisaran yang dihiasi dengan air mancur dan taman hias yang indah, dengan ditemani pula oleh Putri Ishabelle yang sebelumnya telah ia undang untuk Tea Time bersamanya.

Kedua pasangan Ayah-Anak itu saat ini tengah berada di Gazebo taman yang jaraknya tak jauh dari Air mancur dan taman bunga. Duduk berhadapan di meja kursi yang tersedia, dengan secangkir Teh hangat dan berbagai macam kue juga camilan yang tersedia di atas meja. Kemudian di samping keduanya, beberapa langkah meter jaraknya dari Kaisar Orion dan Putri Ishabelle, ada Anna dan Gallert yang dengan setia mendampingi keduanya. Satu bertugas untuk menjaga keamanan, sedangkan satunya lagi bertugas melayani Tea Time yang berlangsung.

Kurang lebih 1 minggu telah berlalu dengan Kaisar Orion yang disibukkan oleh tumpukan Dokumen di ruang kerjanya. Membuatnya tidak bisa meluangkan waktunya untuk bertemu dengan sang putri, diluar dari makan malam bersama mereka yang singkat. Bahkan saat makan malam pun keduanya tidak banyak bicara atau mengobrol, sebab sang Kaisar harus segera kembali ke ruang kerjanya dan kembali berurusan dengan Dokumen kerjanya.

Sebenarnya, Kaisar Orion bisa saja makan malam sendiri di ruang kerjanya sambil bekerja, seperti yang selama ini ia lakukan jika memiliki banyak sekali pekerjaan yang merupakan bagian dari tanggung jawabnya. Tapi ia telah menolak gagasan itu mentah-mentah. Sebab ia tidak ingin membuat hubungannya dan Putrinya yang telah membaik menjadi renggang lagi seperti sebelumnya. Setidaknya, ia harus meluangkan sedikit waktunya untuk bertemu Putrinya jika ia bisa. Agar Putrinya tahu bahwa ia masih menjadi prioritas utamanya disaat ia memiliki banyak pekerjaan penting yang harus di urus.

Dan fakta lainnya, Kaisar Orion sebenarnya tidak bisa menahan rasa rindunya pada Putri Ishabelle.

Jadi, setelah pekerjaannya akhirnya berhasil ia selesaikan dengan mengorbankan waktu tidurnya, Kaisar Orion akhirnya memiliki waktu bersantai! Dan waktu santainya menjadi lebih spesial karena ia akhirnya bisa menghabiskan waktu luangnya bersama Putrinya. Hal yang membuat raut wajahnya tampak lebih lembut dan cerah, meskipun terdapat kantung hitam samar di bawah kedua matanya.

"Sungguh hari yang cerah dan waktu yang tepat untuk minum Teh bersama di taman. Bukankah begitu, Putri?" Orion buka suara, setelah ia menyesap teh hangat di cangkirnya.

"Benar, Yang Mulia," Ishabelle menjawab seadanya, seraya memotong puding cokelat di piringnya dengan sendok kecil di tangan kanannya.

Beberapa langkah jaraknya dari pasangan Ayah-Anak itu, Gallert menangis bangga dalam batinnya. Senang karena Kaisar yang ia layani dengan sepenuh hati dan sehidup-semati, akhirnya telah terbiasa membuka dan melakukan obrolan santai dengan Putrinya.

"Maaf karena sempat meragukan anda, Yang Mulia! Sebab saya pikir anda akan selamanya menjadi Ayah nomor 1 di Kekaisaran!" Batin Gallert, dimana hampir tidak ada yang tahu bahwa ia sebenarnya adalah sosok yang Dramatis diluar fasad tenang dan tabahnya.

"Bagaimana Study Sihir-mu? Apakah berjalan dengan baik? Apa Penyihir Putih itu bersikap baik juga?" Tanya Orion setelahnya. Nada suaranya terdengar agak sinis kala berbicara tentang penyihir Putih, Eros. Penyihir muda yang dengan kurang ajarnya main mendekati Putri kecilnya diawal mereka bertemu.

Di hari dimana Putri Ishabelle menunjuk Eros untuk menjadi guru sihirnya, ia sebenarnya merasa amat terkejut, kesal, juga tidak suka.

Kenapa harus penyihir putih itu?!

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang