"Sebagai seorang bangsawan yang mengaku terpelajar, sikapmu dalam memperlakukan seorang gadis, sangatlah kasar dan kejam," Kata Emilliano, dengan nada suara dan ekspresi wajahnya yang begitu dingin. Membuat siswa tahun ke-3 itu lagi-lagi tersentak dan bahkan gemetar.
Tapi bahkan meskipun insting-nya meminta dirinya untuk mundur dan tidak terlibat masalah dengan Emilliano, siswa tahun ke-3 itu tentunya tidak bisa membiarkan harga dirinya jatuh begitu saja, hanya karena merasa terintimidasi oleh siswa tahun pertama!
Apalagi, ia saat ini tengah bersama dengan tunangannya. Jadi mana bisa ia mempermalukan diri di hadapan tunangannya sendiri?!
Dan sebagai seorang bangsawan dengan gengsi yang setinggi langit, ia tentunya tidak akan mundur begitu saja tanpa memberikan beberapa peringatan dan pelajaran pada lawannya! Jika ia mundur seperti pengecut sekarang, maka di masa depan nanti orang-orang bisa saja menganggap remeh ia dan keluarganya!
Tidak hanya itu saja!
Apabila ia mundur sekarang, maka para junior di Akademi ini bisa saja meremehkan kehebatan senior mereka dan dengan demikian tak lagi memberikan penghormatan yang pantas pada senior mereka!
Demi nama baiknya, keluarganya dan nama baik angkatannya, ia tidak akan mundur begitu saja!
"Minggir jika kau tidak ingin menyesal!" Kata siswa tahun ke-3 itu pada akhirnya. Memberanikan diri untuk menggertak dan memasang ekspresi dingin untuk mengintimidasi lawan.
Tapi lawannya saat ini adalah Emilliano. Ancaman dan gertakan sepeti itu, tentu saja tidak akan membuatnya gentar sedikit pun.
"Apa yang akan aku sesali jika aku tidak minggir?" Tanya Emilliano, dengan ekspesi pongah di wajahnya dan tatapan meremehkan di matanya. Telak membuat siswa tahun ke-3 itu naik darah dan mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.
"Aku akan berbaik hati untuk memperingatkanmu sekali lagi!" Kata siswa tahun ke-3 itu, yang ekspresi wajahnya kini menunjukkan kesombongan. Seolah-olah Emilliano harus merasa terhormat karena ia berkenaan memperkenalkan dirinya dengan sukarela secara pribadi.
"Namaku adalah Samuel Vipher. Aku adalah putra sulung Viscount Vipher dari selatan, yang merupakan keluarga pemilik tambang emas terbesar ke-3 di kekaisaran ini. Aku saat ini merupakan siswa tahun ke-3 di Akademi ini dan termasuk dalam jajaran 10 besar murid terbaik dalam kelas berpedang. Jika aku jadi kau, aku akan..
"Blah.. blah.. blah.. apakaah kau sudah berhenti mengoceh?" Sela Emilliano tiba-tiba, dengan ekspresi dan nada suaranya yang tampak mengejek. Membuat siswa tahun ke-3 itu, Samuel Vipher tersentak dan semakin terbakar amarah.
Berani-beraninya orang ini menyela perkenalan dirinya dan bersikap tidak sopan padanya bahkan setelah ia memberitahukan tentang keluarga dan peringkatnya di Akademi!
"Seolah-olah mengetahui siapa dirimu adalah hal yang sangat penting," Emilliano melanjutkan, seraya mengibaskan telapak tangan kanannya di hadapan wajahnya, dengan ekspresi menyepelekan yang tercetak jelas di wajah tampannya. Benar-benar menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak memperdulikan dan juga tidak menganggap penting siapa Samuel.
Dan sikap Emilliano tersebut, tentu saja semakin menambakan bahan bakar ke dalam Api kemarahan Samuel.
"Jika kau memang sangat membanggakan keluarga dan peringkatmu itu, maka biarkan aku membanggakan dia padamu sebagai balasannya!" Kata Emilliano lagi, yang tiba-tiba saja menunjuk seseorang di belakangnya dengan ibu jarinya. Membuat semua orang pun refleks menolehkan kepala dan mengalihkan tatapan mereka, untuk mengikuti arah tunjukan ibu jari Emilliano tersebut.
Dan baik Samuel juga ke-5 siswi di belakangnya itu, pun tampak tesentak kaget, saat mereka mendapati keberadaan Maxime Gracias yang berdiri di belakang Emilliano dan di sisi kanan Littia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...