"Kenapa kau masih belum tidur juga?" Tanya Martha, kala ia mendapati putra semata wayangnya, Emilliano yang masih terjaga dan entah tengah melakukan apa di meja belajarnya saat ini.
Sama seperti yang seringkali ia lakukan sejak dulu, Nyonya Martha biasanya akan menyempatkan diri untuk pergi dan memeriksa kamar putranya terlebih dahulu, sebelum pergi tidur ke kamarnya sendiri. Memastikan sejenak apakah Putranya telah tidur atau belum? juga memastikan apakah putranya tidur dalam posisi yang nyaman atau tidak?
Dan tidak biasanya bagi Nyonya Martha mendapati Emilliano masih terjaga di tengah malam seperti ini, karena Emilliano biasanya selalu tidur tepat waktu dan bangun tepat waktu pula dikeesokan harinya. Selain itu, karena seharian ini mereka menghadiri acara penobatan Putri Mahkota, Nyonya Martha mengira jika Putranya akan merasa sangat lelah dan akan segera tidur begitu mereka pulang dari pesta dansa.
Tapi ternyata dugaannya salah. Karena bukannya tengah tertidur lelap seperti yang ia bayangkan, Putranya malah terlihat tengah serius dan fokus dengan apa yang tengah ditulisnya dalam selembar perkamen di meja belajarnya.
Hal penting apa kiranya yang tengah Putranya lakukan tengah malam begini, sehingga membuatnya melewatkan jam tidurnya yang biasa?
"Oh, Ibu," Beo Emilliano, saat ia refleks menolehkan kepalanya ke sumber suara yang familiar dan mendapati sosok Ibunya yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya.
"Kenapa Ibu belum tidur?" Tanya balik Emilliano setelahnya. Lupa untuk menjawab pertanyaan sang Ibu terlebih dahulu.
Menghela nafas, Nyonya Martha kemudian membawa langkah kakinya memasuki kamar Putranya dan mendekati Putra semata wayangnya itu
"Ibu yang lebih dulu bertanya. Kenapa kau malah balik bertanya?" Balas Martha, yang membuat Emilliano meringis samar dan mengembangkan cengiran konyol.
"Apa yang tengah kau lakukan sehingga belum tidur juga? Itu pasti hal yang penting sehingga membuatmu melewatkan jam tidurmu yang biasanya," Tanya Martha sekali lagi, seraya melirik sebentar pada selembar kertas perkamen di atas meja yang berisikan tulisan tangan anaknya.
"Tidak sepenting itu, kok," Balas Emilliano. Kepalanya menggeleng pelan, sedangkan bibirnya membentuk senyuman tipis yang tulus.
Mendengar jawaban itu, kening Nyonya Martha pun mengerut samar karena bingung.
"Jika tidak sepenting itu, lalu kenapa kau tidak tidur saja sekarang dan melanjutkan apa pun yang tengah kau kerjakan saat ini besok pagi saja?" Martha memberikan saran yang masuk akal. Tapi Emilliano malah kembali menggelengkan kepalanya sebagai tanggapan, yang semakin membuat Ibunya merasa bingung juga penasaran,
"Sayangnya aku terlalu bersemangat untuk mengerjakan dan menyelesaikannya saat ini juga, Ibu," Kata Emilliano setelahnya, dengan senyumannya yang kian melebar saat kedua matanya kembali menatap kertas perkamen di atas mejanya.
"Memangnya apa yang tengah kau kerjakan? Kau terlihat senang sekarang ketika membahasnya," Tanya Martha kemudian, yang dapat melihat dengan jelas adanya ekspresi bahagia dan antusias dalam wajah juga sorot mata putra sulungnya itu, ketika sang Putra tengah membicarakan apa yang tengah dilakukannya.
Emilliano sejak dulu adalah anak yang Ekpresif dan terbuka. Jadi tidak sulit bagi Nyonya Martha selaku Ibunya, untuk dapat membaca ekspresi wajah, sorot mata, juga gerak tubuh putra semata wayangnya itu.
"Ini adalah pekerjaan rumah dari Akademi, Bu," Jawab Emilliano, yang membuat kening Nyonya Martha semakin mengerut dalam kala mendengarnya.
Pekerjaan rumah dari Akademi?
Bukannya Putranya telah menyelesaikan semua pekerjaan rumahnya pada 2 minggu pertama libur sekolahnya?
"Seingat Ibu, kau sudah menyelesaikan semua pekerjaan Rumahmu pada 2 minggu pertama liburan," Gumam Martha, yang menatap bingung Putranya. Sedangkan Emilliano sendiri menatap Ibunya dengan senyuman manisnya yang khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...