55. Janji Dan Perpisahan (S2)

5.7K 783 79
                                    


"Apakah anda sudah selesai, Tuan Putri?" Tanya Alexion dengan sopan, begitu ia mendapati Putri Ishabelle yang baru saja keluar dari ruang berdoa setelah 10 menit lamanya berada di dalam sana.

"Ya. Kita pulang sekarang," Kata Ishabelle sebagai balasan.

Sir Alexion mengangguk patuh, dan ia pun dengan segera mengikuti Putri Ishabelle yang telah pergi lebih dulu.

Dalam perjalanannya, keduanya harus kembali melewati ratusan anak tangga, dan tentu saja menuruni anak tangga membutuhkan waktu yang lebih singkat diabandingkan saat naik.

Usai menuruni anak tangga, keduanya lantas kembali melewati jalan setapak yang sebelumnya telah mereka lalui juga.

Dan di tengah-tengah perjalanan keduanya menuju gerbang utama Kuil Dewa Matahari tersebut, Keduanya tanpa sengaja berpapasan dengan 2 orang lainnya yang mengambil arah berlawanan dengan mereka.

Dan dikarenakan mengambil arah yang berlawanan, Putri Ishabelle tentu saja dapat melihat kedua orang itu dengan jelas.

Kedua orang lainnya yang sepertinya akan pergi ke Kuil ruang berdoa itu, tampak seperti seorang Nona Muda dan seorang Kesatria pribadi yang mengawalnya. Itu terlihat jelas dari pakaian yang mereka kenakan, dan sikap hormat yang ditunjukkan kesatria Pria itu kepada Gadis kecil berusia kisaran 10 tahun yang memimpin jalan di hadapannya.

Mengabaikan Kesatria itu, kedua mata Ruby Putri Ishabelle kemudian teralih untuk menatap Nona bangsawan muda yang sebenarnya sejak awal telah menarik perhatiannya, lantaran fitur wajah juga ciri-cirinya yang familiar itu.

Nona Muda itu memiliki Rambut panjang berwarna perak yang terlihat berkilau dibawah sinar matahari, dan sepertinya juga akan bersinar terang di bawah sinar rembulan.

Kemudian kedua Mata Nona Muda itu adalah ciri yang paling mencolok dan mencuri perhatian. Mata bulat besar itu berwarna sebiru langit, yang memiliki kilau indah dan tampak amat mempesona. Sekali lihat saja, sudah sangat jelas jika itu bukanlah warna mata biru yang biasanya sering ditemukan. Karena itu adalah sepasang mata unik yang khas, yang membuat siapa pun yang melihatnya tidak akan melupakan siapa pemilik dari kedua mata yang indah itu.

Putri Ishabelle juga tidak akan lupa.

Begitu Sang Putri melihat Rambut dan kedua mata Nona Muda itu, tanpa harus memeriksa ciri-ciri wujud yang lain, Sang Putri telah dapat mengenali siapa Nona muda yang kini menghentikan langkah kakinya tepat di hadapannya itu.

Nona Muda itu tanpa ragu menunjukkan senyuman ramah kepadanya, yang tampak sangat cantik dan cocok untuk wajah Bonekanya.

Kemudian, sang Nona muda menarik kedua sisi gaunnya, lalu dengan anggun membungkukkan tubuh dengan hormat untuk menyapanya.

"Saya memberi salam kepada Yang Mulia, Tuan Putri Kekaisaran Althair. Suatu keberuntungan karena dapat bertemu dengan anda secara kebetulan disini, Yang Mulia," Sapa Nona muda itu, dengan setiap untaian kata yang dikatakan dengan nada lembut yang anggun, sopan, dan ramah.

Rupanya, tidak hanya Putri Ishabelle saja yang mengetahui identitas dari Nona Muda di hadapannya itu. Karena Sang Nona Muda juga langsung mengetahui Identitas Putri Ishabelle melalui rambut hitam legamnya, kedua mata Ruby yang khas, kulit seputih porselen, dan tentu saja karena adanya lambang kekaisaran di kereta kuda yang Sang Nona jumpai di dekat gerbang masuk Kuil, dan lambang kekaisaran yang sama yang terdapat di seragam kesatria Sir Alexion.

Pada titik ini, hanya orang bodoh saja yang tidak dapat mengenali Putri Ishabelle.

"Nona Muda Heinrich, Senang bertemu dengan anda juga," Ishabelle balas menyapa, dengan kepala yang mengangguk pelan. Tanda bahwa ia menerima salam hormat yang diberikan Sang Nona Muda.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang