45. Tekad Eros (S2)

6.8K 1K 51
                                    


"Tuan Putri telah diracuni,"

DEG..

"APA KATAMU?!!" Seru Kaisar Orion. Terkejut atas apa yang baru saja Eros katakan.

Putrinya, telah diracuni?!!

Grtt..

Rahang Kaisar Orion mengeras, dengan kedua tangannya yang terkepal erat. Ada pancaran kemarahan di kedua mata merah darahnya, dan ekspresi wajahnya tampak menggelap.

Bajingan mana yang telah berani meracuni dan mencelekai Putrinya?!!

"Gallert!" Panggil Orion, dengan nada suaranya yang rendah, dingin, juga tajam.

"Ya, Yang Mulia," Gallert dengan cepat menyahut.

"Lakukan penyeledikan! Selidiki bajingan mana yang telah dengan beraninya meracuni Putriku! Jangan biarkan para Tamu undangan meninggalkan Pesta! Periksa mereka semua! Tidak ada yang bisa lolos dari kecurigaan!" Orion melayangkan perintah. Nada suaranya bagai meneteskan racun mematikan yang akan membunuh targetnya dengan amat menyakitkan.

"Baik, Yang Mulia. Saya akan men..

"Sebelum anda melakukan penyelidikan, saya masih memiliki informasi lain yang akan membantu anda dalam menemukan pelakunya," Eros lagi-lagi menyela dengan berani. Membuat semua orang di ruangan itu lagi-lagi mengalihkan pandangan padanya.

Jika ini adalah kondisi normal, Eros mungkin saja akan mendapatkan hukuman berat karena terus menyela pembicaraan seorang Kaisar. Tapi karena mereka berada dalam kondisi dimana keselamatan Putri menjadi fokus utama dan Eros diduga memiliki peran cukup penting disini, untuk kali ini mereka akan membiarkan sikap tidak sopan penyihir muda itu.

"Katakan! Apa itu?!" Pinta Orion.

Bahkan ketika Kaisar Orion sendiri mengajukan pertanyaan itu padanya, tatapan mata Eros tidak berpaling sedikit pun dari Putri Ishabelle.

"Racun itu telah menyebar ke-seluruh aliran mana di Tubuh Putri Ishabelle. Dilihat dari betapa lambatnya racun itu menyebar dan baru menunjukkan reaksinya sekarang, Putri Ishabelle pasti telah diracuni jauh sebelum Pesta Debut di mulai,"

Penjelasan Eros tersebut, lagi-lagi membuat orang-orang di ruangan itu, kecuali Micahel Sharmyld, terkejut. Penyihir berusia setengah abad itu memiliki pemahaman di kedua mata hijau Zamrud-nya.

"Apa?! Diracuni jauh sebelum pesta debut di mulai?!" Tanya Orion lagi, untuk sekedar memastikan.

"Dugaan Eros benar, Yang Mulia," Sahut Micahel, yang membuat semua orang ganti memandang penyihir berusia setengah abad itu.

"Sebelumnya, saya berpikir jika ini tidak mungkin. Tapi setelah ditelaah dan setelah mendengar apa yang Eros katakan, saya yakin jika Tuan Putri telah diracuni dengan Racun langka dan terlarang yang disebut, Gloutyne," Michael menjelaskan, dengan ekspresi suram di wajahnya yang tampak serius.

Bagaimana bisa seseorang memberikan racun yang begitu keji kepada seorang Putri yang baru berusia 12 tahun?!

"G-Gloutyne, katamu?" Orion tampak terguncang atas fakta tersebut. Terlihat dari pupil matanya yang gemetar, begitu pula dengan nada suaranya.

Ya. Itu adalah hal yang wajar baginya untuk merasa terguncang. Karena hampir semua orang mengetahui, bahwa Racun Gluotyne...

"BRENGSEK! APA-APAAN ITU?!  GLOUTYNE!" Gallert tiba-tiba berseru. Ekspresinya menunjukkan rasa terkejut, tidak percaya, dan marah yang menjadi satu.

Michael menghela nafas. Tidak heran atas ledakan sang Ksatria yang tiba-tiba.

"Ya. Racun yang selama 500 tahun ini telah ditetapkan sebagai Racun yang hanya digunakan untuk menghukum para Penyihir dengan kejahatan keji yang telah mereka lakukan,"

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang