Ketika Pangeran Jeffery bangun keesokan harinya pada pagi hari, ia langsung disambut oleh Kakaknya, Putri Ishabelle yang langsung memeriksa suhu tubuhnya dengan menempelkan telapak tangannya di keningnya. Juga menanyakan padanya prihal apakah ia masih merasa tidak enak badan atau merasa sakit di suatu tempat?Dan Pangeran Jeffery yang dapat menangkap sorot khawatir di mata kakak-nya itu, pun langsung menanggapi pertanyaan kakaknya dengan mengatakan dan meyakinkan bahwa ia baik-baik saja dan tidak merasa sakit dimana pun.
Senyuman geli kemudian mengembang di wajah sang Pangeran, saat Kakak-nya kembali bertanya tentang keadaannya untuk yang ke-dua kalinya untuk benar-benar memastikan apakah ia baik-baik saja.
Sang Kakak rupanya akan menjadi cerewet saat ia mengkhawatirkan kesehatan dan kesejahteraan orang yang disayanginya. Hal yang membuat sang Pangeran senang karena itu artinya Kakak-nya benar-benar sangat menyayanginya.
Lagi, sang pangeran merasa bodoh dan kesal pada dirinya sendiri karena sempat meragukan kasih sayang dan kepeduliaan sang kakak padanya.
Dengan perasaan kecewa pada dirinya itu sendiri, sang Pangeran kemudian bangkit dari posisi berbaringnya untuk mengambil posisi duduk, lalu segera meraih tubuh kakak-nya untuk ia peluk.
Awalnya, Putri Ishabelle tentu saja terkejut dengan pelukan tak terduga dan tiba-tiba dari Pangeran Jeffery. Tapi segera sang Putri merilekskan tubuhnya dan membalas pelukan erat namun hangat dari adiknya itu.
"Kakak, aku rindu sekali padamu!" Jeffery menyatakan, dengan suaranya yang teredam dibahu sempit kakaknya.
Putri Ishabelle, pun mengulas senyuman tipis saat ia mendengar pernyataan adiknya itu. "Aku tahu" katanya, sembari mengusap lembut punggung adiknya.
Sang Pangeran refleks mempererat pelukannya pada tubuh Putri Ishabelle, saat ia mendengar balasan dari kakak-nya itu.
Balasan yang memang sesuai dengan dugaan dan ia telh terbiasa dengannya.
"Maaf karena sudah membuatmu Khawatir dan kerepotan, Kakak," kata Jeffery setelahnya. Langsung memita maaf ketika ia mengingat kembali jika ia kemarin pingsan dihadapan kakak-nya dan telah merepotkan kakak-nya seharian untuk merawatnya.
"Ya. Dasar anak nakal! Sudah sepatutnya kau meminta maaf!"
Dan meskipun sejak awal Pangeran Jeffery tidak mengharapkan tanggapan berupa kata-kata manis dari kakak-nya atas permintaan maafnya, tetap saja tanggapan Kakak-nya ini benar-benar tidak terduga!
"Ehh?" Beo Jeffery, dengan kedua mata mengerjap lucu.
Melepaskan pelukannya, Putri Ishabelle kemudian melayangkan tatapan tajam pada adik sematawayangnya itu. Membuat Pangeran Jeffery tersentak dan refleks menelan ludah dengan susah payah. Tiba-tiba saja merasa gugup dan gelisah.
Puk..
Dan tekanan dari kedua tangan sang kakak yang bertumpu di bahunya, semakin menambah kegugupan sang Pangeran muda.
"Dari laporan rutin yang kudapat dari Hellen dan para Maid yang melayanimu, mereka mengatakan bahwa selama 2 minggu ini kau tidak makan dengan benar! Hanya beberapa suap setiap sesi makan, atau bahkan tidak makan sama sekali,"
"Lalu kau tidak istirahat atau tidur cukup! Malah menggunakan waktu istirahatmu untuk merenung menatap keluar jendela, atau membaca buku-buku tua dengan peneranga minim yang bisa menyakiti matamu,"
"Dan apa yang dikatakan Healer setelah memeriksamu yang pingsan kemarin? Dia mengatakan jika kau sakit karena tidak makan dan istirahat dengan baik, juga karena terlalu banyak berpikir dan stress!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...