Beberapa Bulan Kemudian..
Putri Ishabelle mengerjapkan kedua matanya. Menatap datar pada banyaknya tumpukan hadiah yang dibungkus dengan kertas kado di hadapannya. Ada begitu banyak sekali hadiah dengan berbagai macam ukuran. Dari yang paling kecil, hingga yang paling besar. Semua hadiah itu ditumpuk hingga menjulang 2 kali lipat lebuh tinggi dari tubuhnya.
Pagi ini, ketika Putri Ishabelle baru saja selesai sarapan di kamarnya seperti biasa, tiba-tiba saja beberapa orang Maid dan ksatria datang memasuki kamarnya. Mengatakan bahwa mereka diperintahkan oleh Kaisar Orion untuk mengirimkan hadiah ulang tahun darinya untuk sang Putri yang kini telah menginjak usia 10 tahun.
Itu benar-benar banyak sekali hadiah! Sehingga bahkan sepertinya lebih tepat dibilang sebagai hadiah lamaran daripada hadiah ulang tahun untuk seorang putri berusia 10 tahun.
"Kurasa, ini 3 kali lipat lebih banyak hadiah dari ulang tahunku yang sebelumnya. Kenapa dia membuang-buang uang untuk tumpukan hadiah tidak penting ini?" Batin Ishabelle, yang menghela nafas samar kala ia melihat banyaknya hadiah yang dikirimkan sang Kaisar untuknya.
"Hmm.., mungkinkah dia berniat membujukku dengan mengirimkan hadiah yang begitu banyak? Jika dipikir-pikir, ini sudah lebih dari 4 bulan sejak terakhir kali kita bertemu," Batinnya lagi, dengan mengapit dagunya.
Ya. Hubungan antara Ayah dan anak diantara Kaisar Orion dan Putri Ishabelle tidak kunjung membaik juga setelah 4 bulan ini.
Setelah mengatakan kekecewaannya pada sang Kaisar dan mengatakan bahwa ia tidak ingin bertemu lagi dengan Kaisar Orion untuk sementara, keduanya benar-benar tidak bertemu lagi. Sang Kaisar Orion beberapa kali meminta Putri Ishabelle datang untuk makan bersama seperti yang selalu dilakukan sebelumnya, tapi sang Putri menolak dan selama ini telah makan di kamarnya sendiri.
Putri Ishabelle benar-benar menjauhi Kaisar selama 4 bulan ini, yang membuat Kaisar Orion bertambah kian frustasi dari hari kehari.
Kaisar Orion juga beberapa kali dengan sengaja mengunjungi taman istana Putri, dengan harapan bisa secara tidak sengaja bertemu dengan Putrinya. Tapi karena Putri Ishabelle adalah pribadi yang malas dan lebih senang rebahan, Takdir tidak pernah memihak Kaisar Orion untuk mempertemukannya dengan sang Putri.
Jadi selama ini, Kaisar Orion telah sangat tersiksa oleh perasaan rindunya terhadap sang Putri. Ia tidak bisa bertemu putrinya, dan hanya bisa menerima kabar Putrinya dari beberapa Pelayan dan guru-guru Putrinya itu.
Sementara Kaisar Orion merasa tersiksa oleh rasa rindu, Putri Ishabelle menjalani hari-harinya dengan seperti yang biasanya ia lakukan.
Bangun, makan, belajar, bersantai, dan tidur. Lalu jika ia beberapa kali membuat peningkatan di pelajaran sihirnya, maka Eros akan mengajaknya pergi jalan-jalan lagi. Entah itu ke ibukota, ke pantai, ke hutan, dan ke tempat-tempat menarik lainnya yang membuat Mood-nya membaik dan membuat hubungan keduanya menjadi kian dekat. Dari yang awalnya hubungan guru-murid, menjadi teman yang cukup dekat untuk beberapa kali memanggil nama masing-masing tanpa perlu embel-embel kehormatan.
"Putri, apa yang akan anda lakukan dengan Hadiah ini?" Pertanyaan dari Anna, Maid pribadinya itu memecah lamunan Putri Ishabelle. Membuat sang Putri kembali menatap tumpukan hadiah di hadapannya.
"Panggil beberapa Maid lain untuk membuka semuanya, dan simpan ke tempat yang sesuai!" Kata Ishabelle kemudian, sebelum ia berbalik dan membawa langkah kakinya menuju Sofa di kamarnya.
"Baik, Putri,"
Hanya karena hubungannya dan Kaisar sedang tidak baik saat ini, bukan berarti ia akan dengan bodohnya mengembalikan dan membuang semua hadiah-hadiah pemberian dari Kaisar yang pastinya memiliki harga yang amat mahal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)
Fantasy(TAMAT) Ketika seorang Executive Mafia berdarah dingin terlahir kembali sebagai seorang Putri suatu kekaisaran setelah kematiannya.. "Aku ingat. Ishabelle Rubelious Dè Althair, Putri Mahkota kekaisaran Althair. Seorang Antagonis dan merupakan Bos...