82. Fokus Saja Padaku! (S3)

3.7K 560 58
                                    


"Ini Eru untukmu, Ruby," Koreksi Eros, dengan senyuman lembut dan hangat yang khas terbentuk di wajahnya.

Putri Ishabelle mengerjap. Masih agak sulit mempercayai apa yang kedua mata ruby-nya lihat saat ini.

Dilihat dari segi manapun, yang berdiri di hadapannya saat ini memanglah Eros Sharmyld, mantan guru sihir sekaligus teman pertamanya yang telah pamit pergi 3 tahun yang lalu dengan tujuan mencari dan menambah kekuatan.

Tubuh tinggi menjulang, bentuk tubuh yang ideal dengan dada bidang dan punggung yang tegap, fitur wajah yang lebih tajam dan lebih tegas, sepasang mata emas berkilaun dengan sorot mata yang tajam namun juga lembut disaat bersamaan, rambut seputih salju yang panjangnya mencapai punggung, lalu seulas senyuman hangat familiar yang khas di wajahnya. Tidak diragukan lagi jika sosok di hadapannya ini adalah sosok Eros yang telah tumbuh menjadi pemuda Dewasa. Hanya mengalami beberapa perubahan saja dari diri remajanya 3 tahun yang lalu.

Ya. Sosok dihadapannya secara fisik memang benar-benar tampak seperti Eros yang dikenalinya. Dan dalam seperkian detik, ia sempat merasa senang dengan kehadiran Eros yang tiba-tiba ini.

Tapi sayangnya, ia tidak cukup buta untuk gagal mengetahui kebenarannya.

Dihadapannya ini memanglah Eros.

Tapi bukanlah sosok Eros yang sebenarnya.

Putri Ishabelle tanpa sadar mengeluarkan helaan nafas lesu setalahnya. Membuat Eros yang melihat juga mendengarnya, pun mengulas senyuman geli. Seolah-olah ia tahu apa yang tengah sang Putri pikirkan dan rasakan.

Ya. Dia memang tahu.

"Butuh waktu lebih lama dari yang aku duga," Celetuk Eros, saat ia melipat kedua tangannya di dada dan menyandarkan pinggulnya di pagar dinding pembatas bakon. Menatap lurus sang Putri dengan kilatan menggoda di matanya dan seringai miring nakal di bibirnya.

"Apakah merasakan sedikit energi Mana-ku dan melihat wajahku setelah 3 tahun lamanya telah membuatmu sempat mengalami mati otak selama beberapa saat?" Eros melanjutkan, dengan nada menggoda yang menyebalkan.

Di sisi lain, Putri Ishabelle menatap balik Eros dengan tatapan datarnya, "Katakan saja apa pun yang kau suka, Tuan Arwah penasaran," Balas Ishabelle sarkastis.

"Heyy..!" Protes Eros, dengan ekspresi tidak terima di wajahnya.

Apa-apaan dengan julukan Arwah penasaran itu?

Mengabaikan seruan protes Eros, Putri Ishabelle lantas membawa langkah kakinya mendekati Eros dan menghentikan langkahnya tepat ketika ia telah berada di hadapan Eros. Tidak menyadari jika tindakannya itu telah membuat Eros merasa sedikit gugup.

"Ada apa? Kagum dengan wajahku yang semakin tampan?" Tanya Eros dengan nada menggoda. Berniat menyembunyikan rasa gugupnya karena sang Putri yang telah menatap wajahnya dengan intens dalam diam selama beberapa saat ini.

Alih-alih menjawab pertanyaan Eros, Putri Ishabelle malah mengangkat kedua tanyanya ke depan dan..

Tap...

Tiba-tiba saja ia menyentuh kedua pipi Eros dengan kedua telapak tangannya kecilnya yang lembut. Membuat Eros terlonjak samar karena terkejut.

Dan jika ada jantung di dadanya saat ini, bisa dipastikan jika jantungnya pasti akan berdebar sangat kencang!

"R-Ruby?" Panggil Eros, yang kemudian mengumpat dalam hati karena getaran dalam nada suaranya.

"Kendalikan dirimu, sialan!" Maki Eros dalam hati, saat ia tanpa sadar menundukkan wajahnya agar tidak membuat leher sang Putri pegal karena terus mendongak untuk melihatnya.

Reborn As A Lazy Villainess (Seri 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang