6. We Meet Again

3.3K 128 1
                                    

BRAKK!

"Alona, apa kau memiliki nomor ponsel Dylan?" tanya Alea dengan tiba-tiba sambil menggebrak meja membuat Alona, Danilo, dan beberapa orang yang berada di dalam kelas terkejut.

"Hah? Apakah aku tidak salah dengar?"

"Untuk apa?" tanya Danilo.

"Hanya ingin menanyakan padanya, aku harus mengembalikan helmnya pada siapa?"

"Uhuk! Uhuk! Kau memiliki hubungan apa dengan Dylan?"

"Ih, pokoknya aku butuh nomor ponselnya."

"Tapi aku tidak punya nomornya, Alea."

"Kakakmu pasti punya."

"Kenapa tidak titipkan saja padaku? Nanti aku yang akan memberikannya pada Dylan," saran Alona.

"Tapi aku harus mengembalikannya dan berterima kasih secara langsung pada pemiliknya karena helmnya terlihat mahal, tapi aku tidak tahu siapa pemiliknya."

"Bagaimana ceritanya helm itu ada padamu, Alea?" tanya Danilo.

"Kemarin Dylan yang mengantarku pulang."

"What?!"

"Really?"

"Kenapa kau jadi pulang dengannya?"

"Deni tidak datang, mobilnya mogok. Mungkin Dylan iba melihatku tidak bisa pulang, jadilah dia yang mengantarku," bohong Alea.

"Mobil mahal dan bagus bisa mogok juga?"

"Entahlah."

"Mungkin karena tahu Alea temanmu, jadi dia tidak segan mengantarnya pulang, Alona." Danio berusaha berpikir positif.

"Bisa jadi." Alona mengangguk-anggukan kepalanya.

"Ya sudah, kalau misalnya kau bertemu dengan Dylan, tanyakan padanya, aku harus mengantarkan helmnya pada siapa. Karena sepertinya milik salah satu pegawai di kafe itu," ucap Alea pada Alona.

"Baiklah."

***

Pulang sekolah, Alona celingukan mencari Allen— kakak laki-lakinya— dan mendapatinya sedang serius memainkan laptop di kamarnya.

"Allen."

"Hmm?"

"Kau pasti punya nomor Dylan, kan?"

"Hmm."

"Aku minta."

"Untuk apa?"

"Bisnis. Malah tanya."

"Kenapa? Kau menyukainya?" tanya Allen dengan mata memicing menaruh curiga.

"Tidak. Temanku yang memintanya."

"Kelihatan sekali."

"Apanya?"

"Lupakan."

"Cepat!" Alona menggoyangkan lengan Allen.

"Lebih baik kau menyerah saja."

"Kenapa?"

"Dia dinginnya sudah tidak tertolong."

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang