Masa ujian sekolahnya sudah usai. Saat ini Alea hanya fokus pada pendaftaran di universitas ternama untuk melanjutkan pendidikannya.
"Hei, sayang. Jenuh tidak diam di rumah terus? Tumben sekali kau tidak bermain bersama Alona dan Danilo?" tanya Devon pada Alea yang tengah memakan es krim di dapur.
"Mereka semua sibuk," bohong Alea.
"Mau ikut tidak bersama Papa dan Mama ke suatu pesta? Salah satu teman bisnis Papa merayakan pelantikan direktur utama barunya."
"Membosankan."
"Hey, siapa tahu saja kau bertemu dengan anak salah satu teman Papa sehingga kalian bisa berteman. Kita cari hiburan saja. Atau siapa tahu juga kau akan jatuh cinta pada salah satunya."
"Baiklah, aku akan ikut. Tapi bukan berarti tujuanku hanya mencari teman atau lelaki saja. Aku hanya bosan di rumah."
Lalu sorenya, Alea tengah berdandan dibantu oleh Make Up artist yang disewa oleh ibunya. Gadis itu berpikir, ini terlalu berlebihan. Bahkan dress yang dikenakannya adalah buatan desainer terkenal di Prancis.
Hey, dirinya hanya akan menumpang makan dan mencari hiburan saja di sana. Dapat teman atau tidaknya, itu adalah bonus. Lagipula ia pun tidak ada niatan untuk mencari pengganti Dylan di hatinya.
Hmm, Alea jadi teringat lelaki itu. Sedang apa ya ia sekarang? Sudah satu minggu mereka tidak bertemu. Alea merindukannya. Apakah Dylan merasa senang karena sudah tidak diganggu lagi olehnya?
***
Alea, Devon, dan Laura memasuki sebuah gedung megah berwarna putih. Dekorasi yang sangat meriah dan mewah menghiasi ruangan di gedung tersebut, bahkan Alea sempat dibuat takjub.
Acara pelantikan dimulai. Ia bisa melihat seorang pria paruh baya dan seorang pria yang lebih muda berada di depan sana. Beberapa pidato disampaikan oleh kedua pria tersebut. Tetapi Alea yang tidak mengerti dengan isi pidatonya, hanya bisa sibuk memakan hidangan yang tersedia.
"Silakan dinikmati hidangannya," ucap seorang pembawa acara untuk mengakhiri sambutan dari pemilik acara.
"Sudah dari tadi," gumam Alea.
Tidak lama, datang sebuah keluarga— yang terdiri dari sepasang suami-istri, dan kedua anak-anaknya— menghampiri keluarga Griffith. Tidak lupa Alea berkenalan mereka.
"Brian Liam Bronson," ucap seorang pria yang merupakan putra sulung dari keluarga Bronson tersebut sambil mengulurkan tangannya, mengajak Alea untuk berjabat tangan.
"Eh? Oh. Aleandra Quiin Griffith. Panggil saja Alea," Alea menyambut tangan pria yang sudah terlihat dewasa tersebut.
"Zoia Josepha," ucap dari adik pria tersebut. Terlihat bahwa perempuan itu lebih tua dua tahun dari Alea, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Romance[SEQUEL OF DESTINY] Untuk pertama kalinya Aleandra jatuh cinta pada seorang lelaki misterius yang telah menyelamatkan hidupnya. Walau pemuda itu selalu menghindar ketika mereka bertemu, tetapi Aleandra tidak akan mudah menyerah. Gadis itu akan melak...