Alea hanya mampu mengamati interaksi antara Dylan dan wanita yang bernama Renata. Entah kenapa ia menjadi gelisah sendiri walau pun kekasihnya terlihat tidak terlalu merespon wanita itu. Alea terus menggenggam tangan Dylan seolah ingin menunjukan bahwa dirinya adalah kekasih Dylan, dan beruntungnya pria itu juga bisa diajak bekerja sama.
"Bagaimana kabarmu, Dylan?"
"Baik."
"Kakak dan adik sama saja," gerutunya.
"Apakah David merepotkanmu?"
"Tidak. Ternyata dia cukup menggemaskan juga."
Jujur saja Alea sedikit merasa insecure melihat tampilan Renata. Wajahnya cantik, fashionable, tubuhnya seksi dan tinggi, bahkan hampir setara dengan tinggi Dylan. Tetapi ia ingat bahwa itu semua tidak cukup untuk membuat Dylan menjadi milik Renata, semoga saja.
"Sebenarnya apa hubungan mereka?" bisik Alea pada Diana yang kebetulan berada di sampingnya.
"Hmm, Renata itu teman Dylan di pelatihan penembakan, tetapi sekarang menjadi senior dan pembimbing David."
"Dari mana kau tahu bahwa aku berada di kota ini?" tanya Dylan pada Diana saat pembicaraannya dengan Renata sudah selesai.
"Tuan Devon," jawab Diana sambil melirik Alea. "Maksudku Mr. Griffith."
"Ayahku? Kau mengenalnya?"
"Dia memberitahu keberadaan Dylan karena memang aku yang meminta bantuannya setelah tahu bahwa putrinya memiliki hubungan dengan kakaku."
Dylan terus memperhatikan raut wajah Alea yang menampilkan rasa kesal, cemas, dan takut.
"Apa ayahmu mengetahui keberadaanku darimu?"
"Maaf, aku selalu antusias memperkenalkanmu pada mereka."
Dylan hanya mengangguk sambil mengusap surai Alea. Bagaimana pun kekasihnya itu tidak bersalah.
Tapi bukan karena itu Alea merasa kesal pada ayahnya. Wanita itu tahu bahwa ayahnya pasti sengaja memberitahu keberadaan Dylan pada keluarganya agar kekasihnya itu pergi dari hidupnya.
Semenjak itu, Alea menjadi malas menjawab panggilan suara atau video dari orangtuanya, kecuali pesan, karena mereka pasti hanya meminta untuk menjauhi Dylan. Awalnya ia tidak tahu kenapa orangtuanya tidak suka pada Dylan, ternyata ia paham saat ini karena kehadiran Diana menjelaskan semuanya.
Menurutnya, kedua orangtuanya itu berlebihan. Dominic hanyalah masa lalu, kenapa juga Dylan dan dirinya yang terkena imbas. Bagaimana pun juga ia hanya ingin bersama kekasihnya, makanya saat malam itu ia rela memberikan kehormatannya pada Dylan.
"Hei, bagaimana caranya agar kekasihku tidak pergi?"
"Kau ada masalah dengannya?" tanya Alona.
"Tidak ada, hanya saja sepertinya orangtuaku tidak menyetujui hubungan kami."
"Hmm, sulit sekali jika rintangannya adalah orangtua," gumam Chloe. "Lalu bagaimana respon kekasihmu?"
"Tentu saja aku tidak memberitahukannya. Aku takut jika dia menyerah dan meninggalkanku."
"Hmm, sepertinya aku memiliki beberapa ide."
"Apa itu?" tanya Alea dan Alona serentak.
"Bagaimana jika kau berikan saja keperawananmu padanya, biasanya itulah yang diinginkan laki-laki dari perempuan. Bisa jadi setelah itu dia akan ketergantungan padamu."
"Hmm, begitu, ya."
"Tetapi hati-hati saja agar tidak hamil, kau 'kan masih berkuliah."
"Tetapi jika Alea hamil, bukankah orangtuanya akan meminta pertanggung jawaban dari Dylan. Bisa saja mereka terpaksa menerima hubungan kalian karena kau sedang mengandung anaknya." Alona menimpali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Romance[SEQUEL OF DESTINY] Untuk pertama kalinya Aleandra jatuh cinta pada seorang lelaki misterius yang telah menyelamatkan hidupnya. Walau pemuda itu selalu menghindar ketika mereka bertemu, tetapi Aleandra tidak akan mudah menyerah. Gadis itu akan melak...