Tok! Tok! Tok!
"Dylan, boleh aku masuk?"
Terdengar suara gadis di luar sana mengalihkan atensinya dari cermin. Ia mengernyit bingung karena untuk apa Diana mendatanginya, walau pun mereka berdua memang cukup dekat, tapi jarang sekali ada yang mendatanginya sampai ke kamar jika bukan urusan penting. Tapi setelah dipikir-pikir, Diana ini sering saling mengikutinya ke mana pun akhir-akhir ini.
Pintu pun terbuka menampilkan seorang gadis sambil membawa secangkir teh chamomile pesanannya.
"Aku membawakan teh chamomile yang kau pesan pada salah satu maid."
"Oh, terima kasih." Dylan mengambil alih cangkir itu lalu mulai duduk bertumpang kaki di salah satu tea chair.
Diana memperhatikan penampilan Dylan dari atas sampai bawah yang terlihat rapi, keren, dewasa, dan... tampan. Pria itu memakai setelan jasnya lengkap dengan kacamata hitam yang sedikit transparan bertengger di matanya, bahkan rambutnya memakai minyak sehingga terlihat rapi.
"Kenapa kau yang membawakannya? Ada sesuatu kah?"
"Aku hanya ingin memastikan kondisi kesehatanmu saja. Akhir-akhir ini nafsu makanmu turun, 'kan."
"Aku baik-baik saja." Dylan berucap sambil menghirup kepulan asap dari teh sebelum meminumnya.
"Kau terlihat rapi, ingin pergi ke mana?"
"Pertemuan organisasi gelap ayahmu."
"Tumben sekali dia tidak mengajakku."
"Entahlah, hanya aku dan David saja yang diundang. Mungkin dia menyayangimu, Diana, beresiko sekali seorang gadis mengikuti hal buruk seperti itu." Diana mengangguk-anggukan kepalanya karena paham dan merasa lega, tapi setelah itu ia menghela nafas karena melihat Dylan yang memakai kacamata hitam.
"Jaga kesehatanmu, Dylan, akhir-akhir ini kau sering begadang bersama David, itu pasti membuat sekeliling matamu menghitam, 'kan? Maka dari itu kau memakai kacamata."
"Ketahuan, ya." Dylan terkekeh pelan.
Seketika Diana berdehem karena terpikirkan sesuatu. Bagaimana caranya ia mangambil foto Dylan saat ini? Jika ia mengirimkannya, Alea pasti merasa senang melihat penampilan Dylan yang rapi dan terlihat dewasa.
"Hmm... bagaimana hubunganmu dengan Alea?" Pertanyaan Diana membuat Dylan tertegun bahkan detak jantungnya berdetak semakin kencang.
"Sudah putus," jawab Dylan santai tanpa ada beban yang membuat Diana tidak bisa menutupi rasa kagetnya dengan menutup mulutnya yang terbuka.
"Kalian sudah putus? Kenapa?" Sumpah, Diana sama sekali tidak mengetahui hal ini karena Alea selalu mengkhawatirkan kondisi Dylan selama ini.
"Tidak apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle
Romance[SEQUEL OF DESTINY] Untuk pertama kalinya Aleandra jatuh cinta pada seorang lelaki misterius yang telah menyelamatkan hidupnya. Walau pemuda itu selalu menghindar ketika mereka bertemu, tetapi Aleandra tidak akan mudah menyerah. Gadis itu akan melak...