27. Like Dating (b)

1.6K 73 0
                                    

Dylan masih memandangi Alea yang berjalan di depannya. Gadis itu masih terlihat kesal dari cara jalannya. Sesekali ia menghentakan kakinya, atau menendang apa pun yang berada di hadapannya, contohnya seperti saat ini.

KLUTAK!

Alea melempar kaleng kosong yang berada di hadapannya.

"Alea, kalau ada sampah itu dibuang, bukan ditendang," tegur Dylan sambil mengambil sampah kaleng itu dan membuangnya di tempat sampah yang tersedia.

Alea hanya cemberut dan melanjutkan jalannya meninggalkan Dylan. Bukan hanya kesal pada lelaki itu, saat ini ia uring-uringan karena lelah, panas, dan haus. Sementara Dylan yang berada di belakangnya mulai was-was setelah melihat cara jalan Alea yang mulai kacau.

"Kau tidak apa?" Dylan segera menahan tubuh Alea agar tidak terjatuh.

"Kau berbohong! Ini sudah satu kilometer tetapi sama sekali tidak ada halte!" rengek Alea.

"Maaf, sepertinya aku salah perhitungan. Kakimu pasti lelah, ya?" Lalu lelaki itu mulai berjongkok di hadapan Alea dan memunggunginya.

"Naiklah."

"Cepatlah," ucap Dylan lagi karena Alea hanya berdiam diri saja.

"Kenapa kau jadi baik?" lirih Alea saat ia sudah berada di gendongan Dylan.

"Aku dulu kejam, ya?" tanya Dylan yang dibalas gumaman.

"Maafkan aku, Alea." Gadis itu hanya diam sambil menghirup aroma tubuh Dylan yang harum membuat tubuh si empunya meremang karena terpaan nafas hangat di lehernya.

"Pakailah topiku, kau pasti kepanasan."

"Tidak apa. Kau sudah capek menggendongku. Jadi kita adil."

"Kau haus?"

"Hmm."

"Tapi kenapa tidak ada mini market, ya."

Alea senang jika Dylan mulai berubah entah karena apa alasannya. Tanpa sadar ia mengeratkan rangkulannya di leher Dylan dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher lelaki itu. Walau pun Dylan mengesalkan, tetapi Alea selalu nyaman di dekatnya dan terus ingin bersamanya.

Tidak lama Dylan melihat toko kue yang sudah pasti menyediakan minuman. Alea terlihat semangat dan langsung turun dari gendongan Dylan. Ia setengah berlari memasuki toko tersebut meninggalkan lelaki yang di belakangnya.

"Ini." Gadis itu memberikan sebuah minum dalam cup plastik kepada Dylan. "Sudah aku bayar juga. Aku membelikannya untukmu."

"Terima kasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terima kasih."

"Kenapa tidak diminum?" tegur Alea setelah melihat Dylan hanya memandangi dirinya sedang semangat minum. Jujur saja itu membuatnya salah tingkah.

"Oh, iya." Dylan yang juga salah tingkah langsung meminum minumannya.

"Kau lapar?" tanya Dylan.

"S-Sedikit."

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang