38. Practice is More Fun (18+)

6.1K 85 3
                                    

⚠️ Satu chapter full menceritakan kegiatan "anu" secara eksplisit 😋

Alea menahan tangan Dylan yang hinggap di buah dadanya. Aksinya seolah mendukung kekasihnya untuk terus melakukan apa yang sudah dilakukan dari tadi.

"Kecil," celetuk Dylan.

PLAKK!

"Ya sudah, cari perempuan seksi saja, sana!" gerutu Alea sambil berusaha melepaskan tangan Dylan membuat kekasihnya itu terkekeh geli.

"Tidak mau. Aku ingin membuat karyaku sendiri di sini. Wanita yang seksi sudah tercampur tangan usaha pria lain," sahut Dylan sambil terus meremas-remas dada Alea.

"Aku buka, ya?" Alea mengangguk.

Dylan mulai menyingkap kaos yang dikenakan Alea lalu tangannya mulai membuka kaitan bra. Dan terpampang sudah payudara suci Alea yang tidak pernah dilihat oleh lelaki mana pun.

Alea bisa melihat wajah Dylan yang memerah ketika melihat payudaranya yang polos tanpa sehelai benang. Entah karena semakin bernafsu atau malu, karena ini pun pertama kali bagi lelaki itu melihat payudara kekasihnya untuk dinikmati.

"B-Boleh aku meremas dan menghisapnya?" tanya Dylan membuat Alea kesal.

"Lakukan saja. Kenapa dari tadi kau terus bertanya?" Masalahnya pertanyaan yang dilontarkan Dylan sangat vulgar dan berhasil membuatnya kepanasan sendiri.

"Aku takut membuatmu marah, Alea."

"Lakukan saja pokoknya. Nanti kalau aku tidak mau, aku akan mengatakannya."

"Baiklah. Aku akan membuat payudaramu membesar."

Dylan mulai menjilat dan menghisap puncak dada Alea dengan gemas membuat si empunya bergerak gelisah. Buah dada sebelah kiri yang menganggur di remas-remasnya dan dipermainkan puncaknya.

Setelah lumayan cukup lama mempermain buah dada Alea, ciuman basah Dylan turun ke pusar dan turun lagi menuju pusat inti tubuh.

"Aku buka, ya?" Tangan Dylan sudah bertengger di karet celana yang dikenakan Alea.

"A-Aku malu."

"Ya sudah, lain kali saja."

"Eh? Ah, tunggu sebentar lagi."

"Tenang saja, jangan terlalu terburu-buru."

Entah kenapa, Alea tidak suka melihat Dylan yang menyerah, karena kesannya seperti ia tidak menarik bagi lelaki itu. Sialan, Dylan membuat Alea menyerahkan diri secara suka rela, dan ternyata begitulah cara mainnya.

Sembari menunggu kesiapan Alea, Dylan mempermainkan klitoris kekasihnya itu dengan cara menekannya dari luar celana membuat Alea semakin penasaran dengan sensasinya. Dan berhasilah celana pendek sekaligus dengan celana dalamnya itu lolos dari tubuh bagian bawahnya.

Awalnya Alea masih berusaha menutupi kewanitannya dengan kedua tangannya, tetapi selanjutnya ia membiarkan Dylan melihat kewanitaannya dengan jelas di bawah sana.

Melihat Dylan yang terpukau saat melihat benda indah miliknya, membuat Alea benar-benar malu. Tangannya berpindah menutupi wajahnya saat ini.

"Jangan terlalu lama menatapnya," ucap Alea dengan suara tertahan karena terhalang oleh kedua tangan yang menutupi wajahnya.

Dylan terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. Tanpa menunggu waktu lama, ia mulai memajukan wajahnya ke arah benda indah itu. Ia hirup dan kecupi kewanitan yang mengeluarkan aroma sensual— cenderung tidak berbau sebenarnya.

"Alea..." racau Dylan yang tertahan karena wajahnya terbenam di bawah sana.

Lidahnya mulai menusuk ke dalam lubang sempit itu. Mempermainkannya seperti mencari sesuatu di dalam sana, dan berhasil membuat Alea kalang kabut.

MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang