43

127 12 6
                                    

43| Detik-detik Kelahiran

———

Hari kelahiran sang anak sudah mulai dekat, nyatanya tak membut Daffa bisa tenang karena bahkan sampai sekarang dirinya belum bisa mengambil cuti libur. Perkiraan HPL adalah tiga hari lagi, dan sekarang cowok itu malah sedang bertugas ke kota sebelah karena biasa — menuruti keinginan klien. Sejak kemarin malam berangkat, karena klien ingin salah satu foto prewedding nya ada yang dilakukan di malam hari. Beda dari yang lain memang. Jadi, perlengkapan yang dibawa pun juga lebih banyak dan lebih lengkap dari biasanya. Beberapa studio lighting turut mereka bawa supaya hasil jepretan tetap bagus.

Kalau sejak kemarin malam Daffa sudah berangkat, jelas Areta jadi tidur sendirian. Biasanya kalau dulu sewaktu LDR Jakarta-Purwokerto mereka masih bisa sleep call setiap malam, untuk kemarin tidak bisa. Padahal, menjelang kelahiran sang buah hati membuat mood Areta sedikit turun. Bukan yang bagaimana-bagaimana. Hanya saja, rasanya cuma ingin selalu menempel pada suami. Areta akui, dia jadi jauh lebih manja dari biasanya.

Rencananya Daffa akan pulang sore ini, jadi untuk menyambut kedatangan sang suami setelah bekerja Areta sudah mandi, sudah cantik, dan sekarang bumil tersebut tengah memilah jemuran kering dan ia masukkan ke dalam ember plastik. Belum selesai kegiatannya selesai, Kesha datang dengan motor Scoopy nya setelah pulang dari les privat di bimbel. Mulai Senin kemarin, gadis itu sudah ujian nasional.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Areta membalas. Lalu menerima uluran tangan adik iparnya untuk disalaminya. "Mbak tadi udah masak. Jadi kalau lapar bisa langsung makan, ya."

"Oke." Jawab Kesha. "Tapi Mbak... sebenernya aku mau minta tolong boleh nggak?"

"Mm-mh? Minta tolong apa, Sha?"

"Diantara semua mata pelajaran, aku paling tertinggal di bahasa Inggris. Tadi di bimbel udah belajar, sih, tapi tentor nya tuh kadang kalau jelasin aku belum bisa mudeng udah ganti ke materi selanjutnya. Karena mayoritas teman les ku udah pada paham. Jadi, aku mau minta tolong buat diajarin dan dijelasin materi yang aku belum paham."

"Besok bahasa Inggris ya jadwalnya?"

"Iya, Mbak. Mau nggak?"

"Kenapa harus nggak mau?" Areta menjawab seraya tersenyum. "Nanti sekalian habis maghrib aja gimana?"

"Boleh, Mbak. Makasih, ya."

"Santai aja, Kesha."

Setelahnya Kesha masuk, meninggalkan Areta yang tak lama meyusul ke dalam begitu selesai memilah jemuran kering. Ia letakkan ember pakaian kering itu di ruang keluarga, lantas Areta langsung melipat pakaiannya sebelum nantinya akan ia setrika langsung. Biar langsung beres, dan dia bisa bersantai menunggu kepulangan Daffa.

Ting

Daffa mengirim pesan di sela-sela dia melipat pakaian.

suami♡:

suami♡:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐀𝐧𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐉𝐨𝐮𝐫𝐧𝐞𝐲; 𝐖𝐢𝐭𝐡 𝐇𝐢𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang