39. Are You Jealous?

8.5K 152 7
                                    

"Mom--"

"Sudah, Mom tak ingin mendengar apapun lagi darimu! Ya Tuhan, mom tidak tau lagi akan bagaimana reaksi Daddy-mu jika tau hal ini." Rossalia berdiri dari duduknya, tak berniat mendengar apapun lagi dari Aldrich.

"Nora?"

"Ya mom?"

Kini mereka bertiga sedang berada di mansion Aldrich dan Nora. Nora dan Rossalia duduk saling berdampingan sementara Aldrich duduk menghadap mereka. Pria itu kini di jadikan tahanan oleh Rossalia, mereka berdua seolah mengintrogasi tahanannya. Tapi hanya Rossalia-lah yang kerap banyak bicara. Berbeda dengan Nora yang hanya diam dan terus memandang lurus Aldrich tanpa berkata apapun, ia bagai patung yang hanya bisa bernapas.

"Bagaimana jika salah satu dari beberapa wanita yang kau tiduri hamil anakmu? Apa yang akan kau lakukan Aldrich?"

"Mom," Nora akhirnya membuka suara setelah sekian lama terdiam bungkam.

Rossalia mengalihkan tatapan pada Nora, menatap menantunya itu dengan helaan napas kasar, raut wajahnya kini terlihat frustasi.

"Mom hanya tidak ingin hal itu terjadi, itu sebabnya mom mengingatkan Aldrich sebelum hal buruk itu benar-benar terjadi."

Rossalia berjalan mendekati Nora, menunduk dan meraih pergelangan tangan wanita itu.

"Sepertinya kau butuh refreshing sejenak. Kau ikut dengan mom ya?" Pintanya dengan nada lembut.

"Aku baik-baik saja mom, tak perlu cemas," (karena aku sudah terbiasa dengan ini) lanjutnya dalam hati.

Nora heran dengan dirinya, kenapa ia bisa sesedih itu melihat Aldrich bersetubuh dengan wanita, padahal ini bukan pertama kali untuknya.

"Kau yakin?" Rossalia mengelus puncak kepala Nora.

Nora tersenyum lalu mengangguk, "I'm fine."

"Baiklah, kalau begitu mom pergi dulu. Aldrich pastikan kau tidak membuat istrimu semakin tertekan," peringat nya dengan tatapan tajam.

Aldrich tak merespon, pria itu menolehkan wajah menatap Nora yang tengah memperhatikan langkah Rossalia yang keluar dari mansion.

Aldrich berdiri dan kembali mendudukkan diri di sebelah Nora. Menatap istri kecilnya dari samping, bahkan wanita itu sama sekali tidak menyadarinya. Hanya terus menunduk dan memainkan jari-jarinya.

Tangan besar Aldrich terulur dan menggenggam lembut pergelangan tangan Nora.

"Manora." Aldrich bergumam untuk pertama kalinya bahkan ini juga untuk pertama kalinya ia memanggil nama wanita itu.

Nora tersentak, reflek menepis tangan Aldrich yang menggenggam tangannya.

"Aku--"

"Aku lupa membuatkan sarapan," potong Nora cepat, wanita itu hendak berlalu dari hadapan Aldrich namun Aldrich lebih gesit menahan pergelangan tangan Nora, menarik wanita itu hingga terduduk di atas pangkuannya.

"Aldrich," gumam Nora merasa tak nyaman, berusaha melepas kedua lengan Aldrich yang memeluk erat perutnya.

Aldrich meletakkan dagunya di bahu Nora, "Kau cemburu?" gumamnya dengan suara rendah.

Nora menegang karena merasa tak nyaman, dia tidak pernah sedekat ini dengan Aldrich sebelumnya.

"T-tidak," bohong Nora dengan menggeleng.

"Kau yakin?" Aldrich menempelkan hidungnya di leher Nora, menghirup  dalam-dalam wangi cherry blossom yang menguar dari tubuh istrinya.

Sebenarnya ia tidak ingin melakukan hal ini, tapi entah dorongan dari mana hingga hal ini bisa terjadi.

Meniduri Wanita Lain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang